TR : 5

5 7 0
                                    

                          Sebelum Baca Mohon VOTE Dulu!!!
   
                    Silakan Komen Pada Setiap Typo Yang Ada!!

---------------------------

5. Dia Kembali?

"MAS, DOMPET NYA JATUH!", ucap Nera lagi. Sengaja Ia meninggikan suara nya agar kedengeran. Untung di sekitar situ tidak banyak orang, jadi Ia tak perlu menanggung malu.

Orang yang di panggil tadi segera memjbalikkan tubuh nya, tatkala ada orang yanh berteriak tertuju pada nya.

Setelah Ia memutar tubuh nya.

Deg

Kini pandangan nya terpaku pada sosok gadis di hadapan nya. Di sana, seorang gadis berdiri dengan lengan kiri menenteng jaket berbulu warna coklat susu. Sebelah tangan nya menggenggam dompet.

Dia?

Dia kembali?

Apakah ini sebuah mimpi?

Orang tadi sungguh terkejut bukan main. Ia tidak mimpi kah? Jika memang mimpi, tolong jangan bangunkan diri nya.

Di hadapan nya, ada gadis yang selama ini Ia tunggu-tunggu kedatangan nya, gadis yang menjadi penguat nya, gadis yang selalu mengisi ruang hati nya sampai saat ini, gadis yang selama ini Ia cintai diam-diam tanpa sepengetahuan nya, gadis ceria yang menjadi alasan nya memiliki gairah hidup.

Nera pun tak kalah terkejut dengan apa yang di lihat nya saat ini. Jelas diri nya sangat tau siapa orang yang ada di depan nya itu. Walaupun bertahun-tahun tidak bertemu, dan terdapat perbedaan dari orang yang di lihat nya saat ini.

Sosok laki-laki dengan berkaca mata non minus itu menatap nya dengan raut keterkejutan.

Kemudian, laki-laki bertubuh tegap tersebut mulai melangkah mendekati Nera.

Tanpa di duga-duga, lelaki tersebut memeluk nya dnegan erat. Seolah tak membiarkan nya untuk lepas lagi, Ia tak mau lagi kehilangan gadis nya, separuh semangat nya.

"Lin," ucap nya pelan.

Dia menyebut nya itu?

Dia masih ingat kah?

Nera masih mematung di dekapan pria tadi. Ia masih belum bisa percaya dengan semua ini. Mendadak bertemu dengan seseorang di masa lalu nya. Tak lama kemudian, Nera terbuyar dari lamunan nya. Diri nya membalas pelukan tersebut juga tak kalah erat.

"Kak," lirih Nera, yang masih dapat di dengar oleh pria itu.

"Aku merindukan mu Elin", ucap nya lagi seraya menciumi berkali-kali puncak kepala Nera. Menghirup aroma lavender pada rambut nya, yang sedari dulu tak pernah berubah.

"Aku juga", balas Nera.

Dia adalah Keandro Zulfikar Hendratama. Sahabat di masa kecil nya dulu. Yang kerap di sapa Fikar. Namun, hanya Nera lah yang memanggil diri nya dengan sebutan 'Ken' sedari kecil.

Lalu, mereka melepas pelukan nya.

"Akhirnya kamu pulang juga, Lin," ucap lelaki tadi.

Nera terkekeh mendengar nya. "Ya kalik aku nggak pulang ke negara sendiri", jawab nya.

"Oh iya, ini dompet Kak Ken. Bukan?" imbuh nya.
Laki-lqki yang disebut 'Ken' itu menepuk jidat nya sendiri lantaran ceroboh hingga tak sadar dompet nya terjatuh.

"Iya, tadi buru-buru banget", kata nya seraya mengambil alih barang nya dari tangan Nera.

"Kakak disini ngapain?", tanya Nera.

TERJEBAK RASA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang