TR : 15

3 4 0
                                    

                                     Jangan Lupa VOTE Gaes!!!

                           Silakan Komen Ya Kalo Ada Typo😉

----------------------------

15. Nyolong Halal.

Sesampai nya di taman kompleks, Nera dan Dhafi tak henti-henti nya memutari taman yang bisa terbilang luas itu.

Taman atau alun-alun he?

Ya, kedua nya memutuskan untuk datang ke tempat itu saja. Gak masalah kan? toh yang penting jalan-jalan. Bermenit-menit mereka habiskan untuk berkeliling di taman itu.

"Masih inget nggak tempat itu?", tunjuk Dhafi ke seberang jalan. Di situ ada lapangan besar yang di gunakan untuk berolahraga.

Pandangan Nera tertuju ke sana. Lalu, Nera tertawa pelan.

"Masih dong!"

"Waktu jatoh, nyungsep ketindih sepeda kamu sendiri! Bwahahah", Dhafi tertawa puas. 

"Haisshh gak usah di jelasin juga kalik!"

Dhafi masih belum menghentikan tawa nya. Rasa nya senang sekali bila mengingat jaman dulu. Sebelum semua berubah.

Karena geram, Dhafi tidak berhenti tertawa. Lantas, Nera menginjak kaki Dhafi secara keras. Mampush.

"Arrgghhh!! Sakit he!"

"I don't care!"

Dhafi masih mengusap kaki nya yang tadi terinjak. Perih nya gak main-main bro, badan aja kecil. Tapi, kekuatan kayak buto, pikir Dhafi. Ia masih menggerutu tak jelas.

Nera tak mengindahkan gerutuan dia. Mata nya menyapu ke sisi taman yang mereka kunjungi ini. Mata nya menyipit kala pandangan nya menemukan sesuatu.

"Yok kesana!", Nera menarik asal tangan Dhafi dan berlari ke arah yang ingin di tuju.

Dhafi yang belum siap sedikit terhuyung ke depan akibat tarikan di tangan nya.

"Aawww bagus banget!", ceria Nera ketika menemukan bunga tulip warna kuning di taman itu.

"Cantik nggak tu bunga, kak?"

"Iya, cantik"

Nera tersenyum cantik dengan mengusap gerombolan bunga tersebut. Sejak kecil Ia sangat menyukai macam-macam tumbuhan termasuk bunga, contoh nya.

"Boleh nggak sih dibawa pulang?", gumam nya.

"Nggak boleh lah! Tuh ada larangan nya," tunjuk Dhafi ke samping kanan, dimana ada sebuah platfrom  berukuran sedang bertuliskan 'DILARANG MEMETIK BUNGA DI AREA TAMAN'.

"Huh! Kenapa sih, dari dulu gak pernah berubah. Itu terus yang di tulis! Kenapa nggak pernah di bolehein?!", gerutu Nera.

"Mana saya tau, saya kan tampan" jawab Dhafi, mengangkat kedua pundak nya.

Nera memandang aneh cowok di samping nya itu. Ia melipatkan dahi.

"Nggak nyambung dodol!"

Dhafi cengengesan memperlihatkan deretan gigi nya.

Masih di tempat yang sama. Setelah beberapa  menit berdiri di situ tanpa obrolan atau kegiatan yang berpaedah. "AHA!", seru Nera dengan menjentikkan jari.

"Kenapa?", tanya Dhafi penasaran.

Nera tersenyum penuh arti. Dhafi yang melihat senyuman yang menurut nya agak aneh, Ia menyipitkan mata nya. Kalau sudah begini pasti macam-macam nih, pikir nya. Ia yang sudah tau maksud gadis itu, Ia pun menyeletuk.

TERJEBAK RASA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang