Seperti Biasa Sih Mohon Untuk VOTE Dulu
Tandai Segala Typo Yang Ada 😉
-----------------------------
17. Geblek berjama'ah.Kampus SH Omicron begitu bising oleh suara penghuni kampus tersebut. Pasal nya hari ini, dari pagi hingga menjelang siang ada acara rapat untuk para dosen, rektor dan pengurus penting lainnya. Hal itu pun menjadi alasan mengapa suasana di dalam kampus SH Omicron sangat ramai. Para dosen membebaskan mahasiswa nya dari KBM selama empat jam. Jadi jangan heran, jika banyak yang berseliweran sana-sini.
Entah itu ke kelas sebelah, ke fakultas jurusan lain, ke toilet, ke rooftop, bahkan ada yang nongki-nongki di kantin. Yah, mungkin sekedar nemuin pacar di kelas lain, bertukar cerita pada teman, ngacengin cogan, pdkt dengan lawan jenis, menjahili, menggosip, dan lain-lain.
"Gaes-gaes pada tau nggak, disini ternyata ada dosen muda yang montok lhoh!!", beritahu Tedy dengan antusias.
"Montok aja pikiran lo!", sahut Cakra sambil ngemil kuaci.
"Wih! Lo tau siapa namanya gak, Ted?" tanya Fian penasaran.
"Gue denger-denger sih kalo gak salah, Bu Karin. Mantep gak tuh?! Dari namanya aja udah cakep. Deketin euy!" heboh Tedy.
"Boleh juga", Fian mengulum senyum. Dia dan Tedy udah kaya Upin Ipin, selera nya sama. Yang montok garis keras!
"Tapi setau gue, Bu Karin punya pawang. Mana polisi lagi," celetuk Ifa, yang biasa disebut Mak Ipah oleh teman-teman nya.
"Tau dari mana lo mak?" heran Fian.
"Khem, jadi gini kemaren gue ke alfamart depan kompleks, terus liat Bu Karin boncengan sama polisi gitu. Mereka keliatan mesra banget euy! Gilak gue aja gak nyangka!", jelas nya.
"Yakin itu Bu Karin?", tanya Tedy yang belum sepenuhnya percaya.
"Yakin lah! Orang gue liat nya di depan mata gue. Bu Karin kayak nya juga gak liat gue deh"
"Berakhir sudah impian kita", ucap Fian tiba-tiba lesu, calon target nya sudah ada pawang.
"Tinggalah puing-puing nya," sambung Nabila di samping nya.
"Aku yang dulu engkau sayangi mengap--"
"Ini kenapa malah di nyanyiin sih?!", Cakra yang masih asyik dengan kuaci nya, menimpali banyolan teman sekelas nya.
"Potek gue bro!", jawab Fian. "Belum juga maju, udah dipaksa mundur aja, pawang nya gak main-main. Bisa-bisa kalo gue deketin Bu Karin, kena tembak gue"
"Lo gak sepadan sama dia bro! Lo jelata, dia sultan! Lo remahan kripik, dia produk KongGuan! Lo burik, dia epic! Lo---"
Cakra belum sempat menyelesaikan kalimat nya malah terpotong oleh suara Fian.
"Udah-udah! Gak kuat gue di puji lo kayak gitu! Ntar gue baper terus kebakaran jenggot gimana?! Mau lo, gue belah pala lo?!"
Cakra cekikikan di tempat nya. Cowok Bugis itu senang juga rasa nya membuat teman kelas nya emosi.
"Eh eh eh gaes gaes! Gue ada ide nih!", ucap seorang perempuan yang tiba-tiba datang merusuh ke tempat duduk kumpulan para cowok.
"Paan si lo jaenab ganggu aja!" sentak Fian yang kondisinya memang lagi emosi efek ledekan dari Cakra tadi.
"Diem dulu parmin! Gue mau usul!", kata Bila, perempuan yang merusuh tadi seraya duduk di bangku sebelah Tedy yang masih kosong.
"Ya udah apaan emang?", tanya Cakra menengahi perdebatan. Biasalah Nabila dengan Fian jika sudah disatukan mirip tom and jery. Gak pernah akur!
"Kita kan udah 3 bulanan di kampus ini, udah jalanin hari-hari bareng," usul Bila setengah-setengah.
"Terus?"
"Bentar-bentar, haus nih gue"
Bila segera mengambil asal botol minuman di meja dekat nya.
"Heh! Itu punya gue tolol!", gertak Fian. Ia tak terima botol milik nya di ambil sembarangan. Mana tanpa ijin pula!
"Minta dikit elah, pelit amat lo!", segera dia meminun air tersebut langsung dari mulut botol itu.
"Weh! Sembarangan lo, itu bekas gue kampret!"
Bila melotot mendengar nya, dia paham akan maksud ucapan Fian barusan. Langsung saja ia tersedak.
"Uhuk uhuk, apa lo bilang?!"
" Itu bekas gue!"
"Mampush HAHAHA, gue ramal kayak nya di kelas kita ada yang otw jadian nih!", ucap Cakra dengan keras.
"Gue ramal, gue ramal. Metong lo gue ramal!", ucap Bila meledak-ledak.
"Habis ciuman gak langsung bro HAHAHAHA", ledek Tedy ikut-ikutan.
"Anjir lo semua!", cerca Fian.
"Gapapa, gue dukung ngab", kata Tedy sambil menepuk pundak Fian.
"Idih ogah amat gue sama ondel-ondel!"
"Heh lo kira gue mau sama lo?! Ngaca dulu sana, kalo lo udah jadi Bright Vacirawit mah gasken!", tantang Bila menyebut salah satu aktor Thailand yang sangat diri nya kagumi.
"Awas nanti kalian berdua jodoh loh", celetuk Cakra.
Lagi dan lagi, Bila dan Fian menjadi bahan ledekan teman sekelas nya.
"Jodoh dari mana nya asyu?!" tanya Fian ngegas.
"Biasa nya kan kalo saling ribut, bakal jadi jodoh?" ucap Cakra.
"Masih aja percaya ama begituan."
"Yeeeuy ini kan udah banyak yang terbukti ngab", seru Tedy.
"Eh apa nih, rame banget kayak nya asik", kalimat tersebut terlontar dari Adelia Nastiti. Biasa di panggil Adel. Si cewek kalem tapi hobi menggosip.
"Noh teman lo bentar lagi otw resmi," kata Tedy.
Adel mengernyitkan dahi, "Resmi apaan?"
"Resmi jadian"
"Siapa dengan siapa tuh?", tanya nya lagi kepo.
"Fian sama Bila"
"Uwow seriusan nih?!"
Hem, bau-bau ada mulut ember nih pasti topik tersebut bakal dijadiin bahan gosip oleh si mbak Adel kang gibah. Gak nyangka sih, muka aja keliatan kalem, tapi kalo urusan gibah semangat 45. Kayak yang baca iya gak sih?
"Enggak woy! Hoax itu!", ucap Bila tak terima.
"Gue doain aja sih semoga emang bener", harap Adel.
"Ah kalian semua emang temen geblek!", seru Bila.
"Gak papa geblek nya di bagi rata. Kita kan solid, satu geblek sekelas juga geblek" sembur Tedy.
"Itung-itung sedekah biar nambah berkah. Iya gak gaes?!!" imbuh Cakra.
"BETOL!!" ucap kumpulan anak yang sejak tadi memperdebatkan sesuatu unfaedah. Kecuali Fian, objek yang di jadikan bahan ledekan. Ia tak ikutan membenarkan kegeblekan seperti yang di ucapkan teman-teman nya.
Ini nih, kelas FKIB memang beda. Punya konsep yang luar biasa. Luar biasya minta digetok maksud nya!
*
*
*
*
*
*
*
*
*
Yuk yang belum VOTE monggo VOTE Dulu😉Bagi yang sudah, terimakasih😗
See you di part selanjutnya xixi
Salam dari Author minus akhlak
KAMU SEDANG MEMBACA
TERJEBAK RASA
De TodoBlurb : Perasaan liar muncul begitu saja ketika di pertemukan kembali pada dua orang di masa lalu nya. Iya, dua orang. Siapakah mereka? Cesylin Annera Alberian yang terjebak pada rasa tak bertuan. Entah kepada siapa sebenar nya cinta ini berlabuh...