TR : 9

4 6 0
                                    

                                 VOTE Dulu Ya Sebelum Baca!!!

                     Silakan Komen Pada Tiap Typo Yang Ada!!

--------------------------

9. Bersama (2)

Setelah puas berkeliling mall  dan juga bermain bersama di timezone. Nera dan Fikar memutuskan untuk makan di restoran cepat saji yang ada di dalam mall  tersebut.

"Selamat datang. Mas mbak nya mau pesan apa?", tanya waiters  ramah, ketika mereka berdua sudah duduk di kursi masing-masing.

"Colonel Rice Fest dan coffe latte, satu", ucap Fikar.

"Kamu mau apa, Lin?"

"Emm, steak salad sama Chatime Mousse Teh Hitam Ceylon nya satu", kata Nera.

Waiters  tersebut langsung menulis pesanan mereka.

"Baik. Colonel Rice Fest, Coffe Latte, Steak Salad, and Chatime Mousse Teh Hitam Ceylon. Semua satu Porsi. Mohon ditunggu, pesanan segera diantar", ulang Sang waiters.

Kedua nya mengangguk sebagai jawaban. Lalu, waiters  itu beranjak meninggalkan mereka.

"Oh iya, ngomong-ngomong enak nggak selama kamu sekolah di luar negeri?", tanya Fiakr di sela-sela menunggu pesanan datang, agar tidak menimbulkan kesunyian.

"Ya gitu deh, pasti ada enak dan enggak nya,"

Fikar mengangkat sebelah alis nya, merasa penasaran dengan jawaban yang di lontarkan sahabat kecil nya itu.

"Apa aja emang?" tanya nya kembali.

"Enak nya, ya aku bisa belajar banyak bahasa asing dari temen aku yang beda negara"

"Sekaligus juga punya banyak kenalan yang kebetulan juga orang nya pada ramah-ramah banget. Kalo nggak enak nya, aku kan tinggal nya di asrama. Pulang ke mansion juga cuma 1 tahun, dua kali doang. Kan jadi kangen gitu sama Tante dan ocehan random adik sompret aku", tutur Nera panjang lebar lalu, diakhiri kekehan.

Fikar lantas mengangguk-angguk pelan sambil mengetuk-ngetukkan jari telunjuk nya ke meja.

"Kak Ken masih tinggal di aprt yang sama kaya dulu?", tanya Nera

"Udah pindah, Lin", jawab nya.

Nera melipat dahi, "Kok?"

"Pengen nyari suasana baru aja", ucap Fikar lalu terkekeh ringan.

Tak lama kemudian, pesanan mereka pun datang.

"Selamat menikmati, semoga suka dengan menu nya," ucap Si pelayan resto sambil menghidangkan pesanan ke meja. Lalu, pergi melayani pengunjung yang lain.

Kini mereka berdua menikmati hidangan nya di selingi candaan. Terkadang Fikar melontarkan guyonan kecil, hingga sesekali membuat Nera tertawa. Memang dasar nya dia receh.

Setelah menghabiskan dan membayar pesanan, mereka berjalan ke luar resto.

Di tempat yang sama, seorang pria berahang tegas, rambut yang tampak rapi akibat diberi minyak rambut, dengan mengenakan jas warna navy, tengah berjalan ingin memasuki restoran yang sama di kunjungi oleh Fikar dan Nera. Terlihat sekali bila dia  orang kantoran.

Ketika ingin masuk ke resto itu, pandangan dia tak sengaja melihat seorang laki-laki, tengah merangkul pundak gadis muda. Laki-laki itu sangat di kenali nya sekaligus menjadi orang yang beberapa tahun terakhir ini sangat dibenci nya karena something.

TERJEBAK RASA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang