Masih Stay di Lapak Ini Kan Gays?
Jangan Lupa Buat VOTE Dulu Ya!!!
Silakan Komen Pada Tiap Typo Yang Ada 😁
--------------------------
14. Ngambek?
"Elin. Bangun nak, udah pagi lhoh", ucap Dania sambil mengelus kepala Nera yang masih terbungkus selimut tebal.
"Bentar, Mami. Elin masih ngantuk," ujar Nera yang suara nya terendam di balik selimut. Ia masih merasa nyaman, sehingga enggan untuk sekedar bangun.
"Adik kamu aja udah bangun dari tadi lhoh, masak kakak nya ngaret gini?", ledek nya.
Serasa tak terima dengan ledekan Mami nya, Nera langsung berjingkat bangkit dari tidur nya.
"Ishhh, Mami mah. Aku kan tadi malem ngerjain tugas bejibun banyak nya! Sampe jam sebelas," gerutu nya.
"Sana mandi gih, bau iler tau nggak", kata Dania.
"IYA, KANJENG MAMI"
Dania tertawa kecil, lalu melangkah keluar kamar anak nya.
•••••••
Suara berisik memenuhi ruangan tengah di kediaman Alberian. Tidak banyak sih, bisa di hitung jari. Tapi, suara nya mengalahkan puluhan orang.
"HAHAHA ada-ada aja lo, Kak!" ucap Jessi yang masih tertawa terpingkal-pingkal, terjungkal-jungkal.
Geblek kamu thor!
Dhafi pun ikut tertawa. Ternyata baik adik maupun kakak sama aja. Retjehhh!
"Jadi, sekarang kamu CEO di cabang perusahaan Papa kamu, Dhaf?", tanya Rian yang duduk di sebelah istri nya.
Dhafi mengalihkan atensi nya. "He'em Om"
Suara langkah kaki menuju ruangan itu, ketika hampir sampai di sana Nera menyipitkan mata. Siapa orang yang bertamu pagi-pagi begini?
Kheemmm
Nera berdehem ringan. Perhatian orang di ruang itu kini jadi teralihkan.
"Sini, Kak! Ada Kak Dhafi dateng lhoh!", seru Jessi.
Lalu, Nera duduk di samping Dhafi yang memang tempat nya kosong.
"Kak Afa kapan dateng? Pagi-pagi lagi," kata Nera.
"Belum lama, kok. Tiga puluh menit yang lalu."
"Hah?", Nera melongo dengan mulut sedikit terbuka. Itu arti nya Dhafi datang ke rumah ketika diri nya sedang mandi.
Melihat respon sahabat kecil nya Dhafi tertawa ringan. Tangan nya menjulur untuk menutup mulut Nera yang terbuka.
"Adik kamu tadi udah manggil, tapi nggak ada respon kata nya," ujar Dhafi memberi tahu.
"Tauk nih! Padahal juga udah aku panggil beberapa kali sampe suaraku somplak, nggak ada sautan! Yang ada malah suara musik kenceng banget", kata Jessi sedikit kesal jika mengingat tadi pagi Ia memanggil kakak nya berkali-kali tapi di kacangi. Kaya doi nya readers.
"Hem hehe sebener nya aku emang masang spiker buat nyalain musik tadi," ucap Nera dengan tampang di imut-imutkan agar tak ada yang memarahi.
Mwehehe bagus kan ide gue? Sorak Nera dalam hati. Terbukti, tak ada yang protes sama sekali.
"Itu rumah kamu yang di Blok F masih di tinggali, Dhaf?", tanya Dania dengan tangan nya mengambil cemilan di meja yang ada di depan nya.
"Masih kok. Di tempati sama Papa dan asisten-asisten juga," jawab nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
TERJEBAK RASA
RandomBlurb : Perasaan liar muncul begitu saja ketika di pertemukan kembali pada dua orang di masa lalu nya. Iya, dua orang. Siapakah mereka? Cesylin Annera Alberian yang terjebak pada rasa tak bertuan. Entah kepada siapa sebenar nya cinta ini berlabuh...