12

2.9K 454 36
                                    

Tolong hargai kerja Author dengan mengeklik ikon bintang di pojok kiri bawah, terima kasih :)


Tolong hargai kerja Author dengan mengeklik ikon bintang di pojok kiri bawah, terima kasih :)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Hari Sabtu jam 7.50 gue sampai di parkiran basement gedung perusahaan Blanc and Eclare dengan ditemani setumpuk dokumen yang kemarin diminta Jeffrey buat gue selesaikan di rumah dan jam 8.00 dokumen itu udah harus rapi di atas mejanya.

Jangan kalian pikir karyawan Blanc and Eclare itu jadwal kerjanya sama kaya pegawai negeri yang libur tiap Sabtu Minggu. Hari Sabtu tetap masuk tapi nggak wajib dan bagi yang masuk cuma diperbolehkan kerja sampai jam 13.00 aja atau kerja setengah hari.

Dengan peraturan yang seperti itu jelas hari ini kantor lebih sepi dan lebih santai dari hari biasanya, semoga aja kerjaan dari Jeffrey juga lebih santai dan dianya gak sensian kaya kemarin.

Sampai di lantai 14 niatnya gue cuma mau naruh tas dulu dan langsung masuk ke ruangan Jeffrey, tapi sewaktu gue naruh tas di atas meja gak sengaja gue lihat ada sesuatu yang asing tergeletak di atas keyboard komputer.

1 tiket pesawat first class dengan tujuan Seoul, Korea Selatan.

Dari siapa nih?

"Besok pagi jam 5.00 kamu saya jemput, kita ke bandara lebih awal karena jadwal penerbangan jam 6.30."

Bukan Jeffrey namanya kalo nggak hobi bikin kaget sampai dokumen yang gue bawa udah oleng dan hampir jatuh.

"Ada keperluan apa ya Pak kalau boleh tau?" tanya gue sambil berusaha menyusun ulang tumpukan dokumen yang sedikit miring

"Ubah semua jadwal saya selama 7 hari kedepan karena kita akan melakukan perjalan bisnis di Seoul selama 7 hari." perintahnya

Shit? Padahal jadwal dia minggu depan lumayan padat dan sebagian besar isinya pertemuan sama klien dan rapat bulanan sama kepala divisi, tapi dia seenaknya nyuruh ubah jadwal dan nambah jadwal baru sesukanya.

Rasanya pengen gue bantah tapi juga buat apa, sama aja gue buang energi karena Jeffrey tipe orang yang sekalinya mau A ya harus dituruti, gak mau diganti lainnya, gak mau dengerin omongan atau masukan dari orang lain.

"Boleh saya minta rangkaian acara selama di Seoul?" tanya gue

"Masuk ke ruangan saya." katanya dan langsung pergi mendahului

Gue pun segera mengekor karena gue bawa setumpuk dokumen yang jelas akan kesusahan kalo harus buka pintu ruangan Jeffrey yang lumayan berat.

My Boss My Enemy -JJH-✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang