Target 100 lagi ya, terima kasih sudah membaca :)Gue dan Jeffrey pulang ke Indonesia dengan keadaan yang canggung luar biasa setelah dia dengan jujur bilang kalo dia mau pulang ke Indonesia dan jadi pimpinan perusahaan yang ada di Indonesia karena dia sekalian nyari teman kecilnya yang merangkap sebagai cinta pertamanya.
Dan itu gue, Alexandra Hutama.
Gila, dia ngomong gitu waktu gue baru aja makan dan langsung krik krik, jadi serba salah dan berakhir kita kaya orang gak kenal tapi makan di meja yang sama.
Seharusnya setelah makan itu dia mau bawa gue ke SM Entertainment pakai transportasi umum terus dilanjut jalan kaki, tapi karena udah keburu canggung akhirnya dia telepon bodyguard buat bawain mobil dan pulang ke hotel.
Di bandara mulai dari Seoul ke Jakarta pun kita diem-dieman sampai akhirnya pisah soalnya gue dijemput Aji sedangkan dia ya nyetir sendiri, dia kan ke bandara sama gue pakai mobilnya.
Sampailah di hari Senin yang bismillah semoga aja indah dan lancar. Tadi malam Jeffrey ngirim chat singkat yang isinya dia memperbolehkan gue berangkat sedikit lebih telat mengingat gimana gue yang tumbang gara-gara perjalanan berangkat Indonesia - Korea Selatan.
Jadi hari ini gue berangkat dari rumah jam 8.45 dan sampai di basement parkir jam 8.54, langsung aja gue naik ke lantai 14 seperti biasanya. Sampai di meja kerja gue lihat pintu ruang kerjanya Jeffrey sedikit terbuka padahal biasanya rapat banget nutupnya.
Karena kepo akhirnya gue naruh tas dan sedikit lihat ke arah kaca 2 arah yang biasanya dibua5 Jeffrey ngawasin gue, tapi gue lihat ekspresi Jeffrey kaya udah muak banget, ekspresi nahan emosi, dan gak sengaja waktu dia nengok langsung natap mata gue.
Gue naikin alis bermaksud nanya dan tangannya dia yang ada di bawah meja ngasih gerakan yang maksudnya gue disuruh masuk.
Mau gak mau gue nurutin perintahnya dia dong buat masuk ke ruangannya.
"Permisi." gue ketok pintu dan salam sebelum masuk
Dan gue dikejutkan dengan kehadiran Evelyn dan seorang laki-laki paruh baya yang wajahnya lumayan mirip Evelyn, yakin sih kalo itu Ayahnya dia.
"Siapa?" tanya gue dengan gesture bibir aja
"Sini." dia malah dengan gamblang minta gue mendekat
Saat gue udah berdiri di sebelahnya, dia ngetik sesuatu di ponselnya yang ada di bawah meja.
Itu Evelyn sama Papanya
"Pak Jeffrey, saya mohon sekali tolong dipikirkan ulang soal penarikan sahamnya." kata Papanya Evelyn
"Tidak bisa Pak, saya sendiri sudah merundingkan hal ini dengan Kakak saya, Jessica, selaku pemilik perusahaan." kata Jeffrey
"Sudah 1 minggu saya berusaha mencari Bapak tapi semua karyawan bilang kalau anda sibuk sedang perjalanan ke luar negeri, jadi berhubung hari ini saya bisa menemui anda langsung saya mohon sekali lagi dipikirkan. Blanc and Eclare itu salah satu penyumbang tersebar di perusahaan saya."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Boss My Enemy -JJH-✔️
FanficBeberapa kata yang cocok untuk mendeskripsikan seorang CEO dari perusahaan besar ini adalah 'rese' dan 'bossy', ah iya satu lagi 'ngeselin'.