Sampai di gedung Blanc and Eclare ternyata udah memasuki jam makan siang, untungnya gue naik dari basement bukan dari lantai 1, bisa makin kacau mereka lihat gue datang sama Jeffrey dan Tendra.
"Udah sana diambil mobilnya." kata gue ke Tendra
"Orang gue ada rapat sama Jeffrey." katanya dan malah ninggalin gue buat ngikutin langkah Jeffrey
"Loh loh, rapat apa? Gak ada ya jadwal rapat sama Light Brun." bantah gue sambil berusaha ngikutin mereka berdua yang bahkan udah hampir sampai elevator
"Rapat pribadi." jawab Jeffrey
Gue langsung buang napas kesel, gue pikir gue udah lalai sampai ada jadwal yang gak tercatat, ternyata cuma 'rapat' bukan beneran rapat.
Jeffrey langsung tekan angka 14 dalam elevator tapi ketika sampai di lantai 4 elevator ini berhenti, ada karyawan yang ikut masuk.
Jeffrey sama Ten langsung minggir ke sisi kiri sedangkan gue masih di tengah bertindak sebagai penengah agar para karyawan ini gak terlalu dekat sama mereka berdua.
"Dih dia lagi."
"Lagi-lagi cuma bertiga."
"Gak tau malu."
"Si perempuannya yang gak tau malu."
Pelan tapi pasti gue denger di arah kanan ada yang ngomong.
Dari pagi gak selesai-selesai.
"Alexandra."
Gue nengok sewaktu ada suara yang manggil, gue gak tau dia siapa.
"Iya?"
"Nanti bisa ke ruangan kepala divisi kreatif?" katanya
"Ada apa ya?" tanya gue
"Ada yang harus kamu ambil di sana."
"Oh iya, nanti aku ke sana, makasih ya." kata gue disertai senyuman tipis
Tapi apa balasannya? Dia malah senyum sinis ke gue, sialan.
"Nanti saya tanyakan dulu ke kepala divisinya ada apa sampai kamu dipanggil." kata Jeffrey
Sontak karyawan yang tadi nyuruh gue langsung diem, wajahnya tegang, hmm mencurigakan.
Sampai di lantai 10 mereka turun dan kemudian dilanjut sampai ke lantai 14. Kita bertiga turun, Ten langsung ikut Jeffrey ke ruangannya sedangkan gue jelas ke meja kerja sendiri, naruh tas sama ambil air putih yang memang disediakan di sana.
Karena ini jam makan siang udah pasti semuanya istirahat jadi gue mutusin buat nanti aja ke ruangan kepala divisi kreatif, toh Jeffrey katanya mau nanyain dulu kan.
1 jam istirahat ini gue habiskan buat nyusun kerjaan gue yang terbengkalai hampir 3 jam cuma buat jemput Jeffrey, Tendra, dan bahkan nganter Aji ke kampus. Dokumen dari Mbak Irina selesai tepat di jam 13.05 dan gue tumpuk dulu di ujung meja.
Udah 1 jam tapi Jeffrey gak ada kasih tau apapun jadi ya udah lah gue turun aja buat ketemu kepala divisi kreatif, semoga aja gak dikerjain ya.
Sampai di lantai 4 gue langsung ketuk pintu dan masuk, kebetulan kepala divisinya udah ada di ruangan jadi semoga aja bisa cepet urusannya.
"Permisi Pak, ada apa ya Bapak mencari saya?" tanya gue
"Benar dengan Alexandra Hutama sekretaris pribadi dari Bapak Jeffrey?" tanya beliau
Kalo dari wajahnya sih mungkin usianya antara 30 akhir sampai 40an awal.
"Iya saya Alexandra Hutama." jawab gue
KAMU SEDANG MEMBACA
My Boss My Enemy -JJH-✔️
Fiksi PenggemarBeberapa kata yang cocok untuk mendeskripsikan seorang CEO dari perusahaan besar ini adalah 'rese' dan 'bossy', ah iya satu lagi 'ngeselin'.