Saat ini hujan turun dengan lebatnya. Bahkan sesekali terdengar suara gemuruh dan kilatan petir yang menghiasi langit layaknya sebuah akar.
Namun si kecil, tak ada takut-takut nya. Ia berdiri di sebuah kaca jendela dan memandang kearah luar, dimana dengan jelasnya ia dapat melihat hujan turun membasahi bumi.
"Mom...." Lirih nya. Gulf memaling kan wajahnya kearah lain. Sedari tadi Alex merengek pada Gulf agar di izinkan untuk bermain hujan. Namun Gulf melarangnya karna di luar hujan sangat lebat dan di serati dengan petir.
"Mommy...." Panggil nya lagi. Merasa di abaikan, si kecil berjalan kearah Gulf yang sedang duduk di sebuah sofa yang memang ada di kamar Alex.
"Mommy pyiss na" bujuk nya dengan puppy eyes. Kedua tangannya ia tangkupkan membentuk pose memohon.
Gulf yang merasa tidak tega mengangkat Alex ke pangkuannya. "Tidak boleh main Hujan Baby. Nanti sakit bagaimana"
"Cekaliiii caja" ujar nya sambil mengacungkan jari telunjuknya.
"Tidak. Baby tidur saja ya"
"Mommy..." Lirih nya dengan bibir yang melengkung ke bawah.
"Baby, nurut ya. Jangan sampai Mommy aduin ke Daddy"
"Hiks huaaaa..."
"Sssssttt baby...jika Mommy melarang berarti itu bahaya. Berarti Mommy sayang sama Baby" jelas Gulf mencoba untuk membujuk Alex
"Hiks t..tapi Mommy...."
"Tidak ada tapi-tapi an. Kalo baby ngebantah, Mommy aduin Daddy sekarang"
"Emmmm isshhh iya Mommy" sungut nya kesal. Meski rasa ingin sudah di ubun-ubun jika Gulf ngotot melarang. Mau tak mau si kecil harus menurut.
Ia turun dari pangkuan Gulf lalu berjalan kearah kasur nya. Alex menarik selimut hingga menutupi seluruh tubuhnya. Gulf yang melihat itu hanya tersenyum. Ia berjalan kearah kasur Alex lalu mendudukkan dirinya di pinggir kasur.
"Baby tidur ya. Mommy turun dulu" bisik Gulf lalu melenggang pergi keluar dari kamar Alex. Setelah Gulf keluar Alex membuka selimut yang menutupi tubuh nya. Ia memandang kearah luar jendela dengan perasaan sedih.
"Ujan tundu Alek na. Hiks Alek janji nanti main ama ujan" gumam nya. Lalu kembali pada posisi awal, yaitu menutup seluruh tubuhnya dengan selimut.
Alex tuh sedih Aunty, Uncle...
__
"Daddy pulang....." Teriak Mew sambil merentangkan kedua tangannya.
"DAD ASTAGA...." Gulf yang baru saja keluar dari dapur karna mendengar teriakan Mew. Terkejut karna lantai habis basah, dan itu karna Mew.
"Ini....hey kenapa bisa basah?" Tanya Gulf sambil berkacak pinggang
"Kan tadi Mommy kirim pesan ke Daddy suruh beli telur. Ya udah pas turun kena hujan. Jadi basah lah"
"Trus telur nya mana?"
"Masih di mobil"
"Ambil..."
"Isshh Mommy ajalah. Daddy mau ganti baju"
"Loh itu kan tugas Daddy. Kerja itu harus tuntas. Ambil gak"
"Iya iya. Ini ambil dulu" Mew menyodorkan tas dan jas nya pada Gulf.
"Buruan" ujar Gulf sambil meraih Tas dan Jas milik Mew.
Mew mencak-mencak gak jelas sambil berjalan kearah garasi dimana mobilnya berada. Sesampainya di sana ia mengambil telur yang ia beli dan membawanya kembali masuk kedalam rumah lalu meletakkan nya di meja dapur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Small Family [Mew, Gulf and the kids]
FanfictionBagaimana keseharian MewGulf ketika sudah memiliki anak, yaitu Alexander Jongcheveevat. Si Buntelan kecil yang menggemaskan dan selalu bertingkah lucu di setiap hari nya. Penasaran. Yuk aunty, uncle, ikutin gimana keseharian Alex, Daddy Mew dan Momm...