Short story

2.3K 112 6
                                    

Hallo author bawa Short story nih, btw author sebenarnya gak bisa buat cerita sedih, tapi pas denger lagu nya Kaleb J yang judulnya Now i Know, tiba-tiba ide muncul dan lansung nulis. Semoga kalian suka and...dapet feel nya.
.
.
.
.

Ketika kau di berikan sebuah pilihan yang sulit, kau hanya bisa pasrah ketika kehancuran yang kau dapatkan. Serba salah akan sebuah rasa yang perlahan menggerogoti hati mu, ingin mengungkap kan tapi lidah terasa kelu.

Antara cinta dan persahabatan.

Mew, laki-laki itu jatuh cinta pada sahabat nya sendiri, tapi ia memilih untuk memendam nya dari pada mengungkapkan nya. Bukan nya pengecut atau lemah, hanya saja setiap kata yang di keluarkan oleh sahabat nya membuat Mew semakin mencoba untuk mengubur perasaan nya lebih dalam.

Sakit dan cemburu sudah ia rasakan setiap kali sahabat nya itu mengenal kan para gadis nya pada Mew, tersenyum palsu mencoba menerima bahwa kenyataan nya Mew hanya lah sahabat tak lebih dari itu.

Siang itu Mew duduk sendirian di sebuah cafe, memilih meja yang berdekatan dengan sebuah kaca transparan, ia memandang kosong kearah jalanan yang tampak ramai dengan orang berlalu lalang.

Mereka tampak bahagia, tertawa lepas seperti tak ada beban. Mew menginginkan itu, tapi apa boleh buat senyum nya saja palsu.

Sudah hampir 3 jam ia menunggu sahabatnya itu, ini sudah lewat dari jam janjian mereka, namun Mew masih diam tak bergeming di kursi yang ia duduki, mencoba meyakinkan diri bahwa sahabat nya itu pasti akan datang.

Mew tau apa yang membuat sahabatnya datang setelat ini, ada yang lebih penting dari diri nya siapa lagi kalo bukan para gadis nya.

Kling...

Mew menoleh kearah pintu cafe yang terbuka menampilkan seseorang yang ia tunggu. Orang itu tersenyum manis lalu mendudukkan dirinya di hadapan Mew.

"Sudah lama ya?" Tanya nya, Mew tersenyum lalu menggelengkan kepalanya.

"Tidak, aku baru saja sampai" jawab Mew bohong, ia tak ingin membuat orang di hadapan nya ini merasa bersalah.

"Aku sedikit terlambat, maaf ya tadi Pui meminta ku untuk menemaninya ke Mall...ahh sudah memesan belum?"

Mew menggeleng kan kepalanya. Apa dia bilang, sahabatnya itu selalu mengutamakan gadis-gadis nya dari pada diri nya. Mew ingin marah tapi ia tak bisa, siapa diri nya? Hanya sahabat dan orang yang di butuhkan ketika perlu saja.

Meski begitu Mew tak bisa membenci sahabat nya ini, berkali-kali hati nya di buat sakit namun ia tak pernah mempersalahkan nya, entah lah mungkin Karna rasa cinta nya yang terlalu mendominasi.

Saat pesanan datang mereka makan sambil mengobrol ringan, hingga akhir nya Gulf, sahabatnya itu mulai menceritakan tentang hubungannya dengan Pui membuat Mew merasakan sesak di dada nya namun tetap berusaha tersenyum dan menjadi pendengar yang baik.

Sampai kapan pun Mew hanya akan menjadi pendengar dan saksi dalam kisah percintaan Gulf tanpa terlibat di dalam nya.

__

"Kau bodoh Mew, berharap dan terus berharap. Padahal kau tau sendiri bahwa harapan mu hanya akan menyakiti mu. Sampai kapan pun Gulf tak akan pernah mencintai mu.."

Terdengar menyedihkan tapi itulah kebenaran. Mew ingin menyerah namun ia belum siap kehilangan Gulf, ia masih ingin melihat senyum laki-laki manis itu.

Mew memandang langit-langit kamarnya, kini fikiran nya berkelana. Bukan satu atau dua hari ia bersama Gulf, namun sudah hampir 6 tahun. Perasaan yang awal nya hanya sekedar teman mulai tumbuh menjadi rasa ingin memiliki, cinta tumbuh karna terbiasa.

Small Family [Mew, Gulf and the kids]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang