Itu yang nuduh2 Calina jadi pelakor, ini cerita udah mau tamat jadi gada konflik lagi.
.
.
.
.Gulf kini sudah memasuki bulan kelahiran nya, ia sudah mengurus soal penginapan nya di rumah sakit jika waktu kelahiran nya sudah dekat. Mew memutuskan untuk mengambil cuti sampai Gulf benar-benar sudah sembuh.
"Mommy!!" Teriak si kecil yang baru pulang sekolah, ia turun dari gendongan Daddy nya lalu berlari menghampiri Gulf yang sedang duduk santai di sofa.
"Heyy jangan berlari sayang.." peringat Gulf, Alex terkekeh lalu menghentikan lari nya dan berjalan biasa, ia naik keatas sofa yang di bantu oleh Gulf, Alex mendudukkan dirinya di samping Gulf sedikit memiringkan tubuhnya untuk mencium perut buncit sang Mommy.
"Hallo dedek apa kabal?" Tanya nya lalu menempelkan telinga nya di perut Gulf, saat merasa tendangan dari adik nya itu Alex terkikik geli. "Waaahh Dedek dengel Alek.." ujar nya antusias.
Mew datang dari luar menenteng paper bag di tangan nya, ia mendudukkan dirinya di samping sang istri lalu menyodorkan paper bag itu. "Ini pesanan mu Mom"
Gulf tersenyum lalu mengambil paper bag itu dan membuka nya "terima kasih" ujar Gulf saat melihat pakaian bayi berwarna pink muda yang di beli oleh Mew.
Mew mengangguk, ia turun dari sofa dan mendudukkan dirinya di atas karpet, ia mengusap lembut perut sang istri "kapan dia akan keluar?" Tanya Mew.
"Memang nya kenapa?"
"Aku sudah tidak sabar menunggunya"
Gulf terkekeh geli "mungkin sebentar lagi" ujar Gulf, Mew mengangguk-angguk kan kepalanya, ia merebahkan kepalanya di atas paha kiri Gulf, karna paha kanan sang istri sudah di tempati kepala Alex yang sedang fokus bermain game.
Tangan Gulf terulur menyisir rambut Mew dan Alex dengan tangan nya hingga membuat Daddy dan anak itu merasa nyaman.
"Sekolah P'Alex hari ini bagaimana?" Tanya Gulf, Alex meletakkan iPad nya lalu mendongak menatap Gulf.
"Sepelti biasa, Alek belmain dengan P'CenCen" jawab nya.
"Ahh benarkah, bagus kalau begitu. Kalian tidak lapar?"
Mew mengangkat kepalanya memandang Gulf "aku sangat lapar mom" ujar nya yang di angguki oleh si kecil.
"Pah Mommy akan memasak kan kalian nasi goreng"
Mew dan Alex lansung berdiri lalu membantu Gulf untuk bangun, mereka berjalan kearah dapur, seperti biasa Gulf memasak sedangkan Daddy dan anak itu hanya duduk menunggu.
__
Gulf terbangun lalu menoleh kearah jam yang ada di atas meja nakas nya, sudah hampir tengah malam. Gulf memegang perut nya sembari meringis karna merasakan sakit.
Ia menggoyang lengan Mew untuk membangunkan suami nya itu, perlahan Mew membuka mata nya, mengucek matanya lalu menatap kearah Gulf.
"Ada apa mom?" Tanya nya dengan suara serak, Gulf tak menjawab melainkan terus memegang perut nya yang makin terasa sakit.
Mew yang menyadari itu lansung mendudukkan dirinya dan memegang perut Gulf sambil mengusapnya pelan "apa kau akan melahirkan?" Tanya nya.
"Ssshh seperti nya, uhh ini terasa sakit aakhh dad cepatlah.." Gulf meremas lengan Mew kuat, dengan sigap Mew turun dari kasur lalu menggendong Gulf ala bridal, jika di biarkan berjalan bisa-bisa sampai rumah sakit nya besok.
Mew membawa Gulf keluar kamar lalu menuju lift, sesampainya di lantai bawah Mew berteriak membuat para maid keluar dari kamar mereka dan lansung menghampiri tuan nya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Small Family [Mew, Gulf and the kids]
Fiksi PenggemarBagaimana keseharian MewGulf ketika sudah memiliki anak, yaitu Alexander Jongcheveevat. Si Buntelan kecil yang menggemaskan dan selalu bertingkah lucu di setiap hari nya. Penasaran. Yuk aunty, uncle, ikutin gimana keseharian Alex, Daddy Mew dan Momm...