Oke lanjut😭😭
.
.
.
.Mew terus berlari di koridor sekolah, ia mencari keberadaan istrinya itu. Tiba-tiba ia menubruk tubuh seseorang. Mew menghentikan langkahnya lalu berbalik menghampiri orang yang ia tubruk itu.
"Hiks sialan aku akan menghabisi mereka" gerutu orang tersebut, bahkan ketika ia terjatuh akibat di tubruk an Mew, ia tak lagi berdiri dan tetap pada posisi itu.
"Kau tidak apa-apa?" Tanya Mew, ia berjongkok untuk menyamankan tinggi nya. Saat mendengar suara Mew orang tersebut mendongakkan kepalanya menatap tajam Mew.
"Kau Suppasit bajingan, kau telah membuat sahabat ku terluka. Asal kau tau, Gulf mencintai mu apa kau tidak menyadari itu. Jika memang kau tidak bisa membalas cinta Gulf setidak nya jangan beri harapan pada nya. Kau melukai hati nya, semua laki-laki sama saja, tidak ada yang peka. Jangan samakan Gulf dengan para jalangmu itu, dia anak baik tidak pantas di jadikan mainan oleh orang brengsek seperti mu" oceh New dengan air mata yang terus turun membasahi pipi gembul nya. Tiba-tiba Tay datang dan terkejut melihat kondisi New yang menyedihkan, mata nya bengkak dan penuh air mata, bahkan wajahnya juga ikutan memerah.
"Sayang apa yang terjadi dengan mu?" Tanya Tay sambil membantu New untuk berdiri. Sedangkan Mew hanya diam memikirkan perkataan New. Benar, tak seharusnya Mew memperlakukan Gulf seperti ini, tapi jujur Mew tak tau jika Gulf akan baper dengan semua yang telah ia lakukan. Lagipula Mew tak tau jika Gulf mencintai nya, kenapa Gulf tak terus terang.
"Hin membencinya P'Tee" adu nya pada Tay.
"Sssttt sudah sudah, kau tidak malu semua orang memandang kearah kita" ujar Tay mencoba membujuk New.
"Hiks aku kasihan pada Gulf, ayo kita cari Gulf P'Te ayoooo" rengek New sambil menggoyang-goyangkan lengan Tay.
"Baiklah baiklah ayo. Kau tak ikut Mew?" Tanya Tay pada sahabat nya itu.
"Sebaiknya kau bawa New pulang Tay, Gulf biar aku yang mencari nya"
Dengan cepat New menoleh kan kepala kearah Mew. "Tidak tidak, nanti P'Mew sakiti Gulf lagi. Hin kasihan sama Gulf"
Tay menangkup wajah New "kita cari Gulf, tapi pulang dulu ya, Hin mandi habis itu kita let's go"
New dengan berat hati mengangguk kan kepalanya. Setelahnya Tay dan New pergi meninggalkan Mew. Sebelum itu Tay memberi semangat pada Mew, setidaknya berikan kepastian pada Gulf.
__
"Angkat Gulf angkat" Mew berusaha menelfon Gulf, namun tak kunjung di angkat. Kini fikiran nya berkecamuk, ia khawatir dengan Gulf, bagaimana jika laki-laki manis itu nekat bunuh diri karna depresi akibat di bully.
Puk..
Seseorang menepuk bahu Mew membuat nya menoleh kan kepala dengan cepat "ahh Bright"
"Kau sedang menunggu jalang mu?" Tanya Bright. Ia adalah adik kelas nya Mew, namun juga sekaligus sahabat nya Mew.
"Bukan. Emmm Bright bukan kah kau bisa melacak keberadaan seseorang?" Tanya Mew. Bright membasahi bibir bawah nya lalu mengangguk.
"Emmm Bright kau bisa membantu ku tidak?"
"Tentu"
"Tolong lacak keberadaan Gulf, no nya aktif namun saat aku menelfon tidak di angkat"
"Baiklah..."
Mew menghela nafas nya lega, setelah ini ia akan menghampiri Gulf dan meminta maaf. Dan....lansung memberikan kepastian pada Gulf, yah Mew sebenarnya juga sudah jatuh cinta dengan Gulf, ia terlalu nyaman dengan hubungan mereka yang tanpa status hingga melupakan Gulf juga butuh kepastian. Bukan di gantung kek jemuran. Di perhatiin, di manjain tapi gak di pacarin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Small Family [Mew, Gulf and the kids]
FanfictionBagaimana keseharian MewGulf ketika sudah memiliki anak, yaitu Alexander Jongcheveevat. Si Buntelan kecil yang menggemaskan dan selalu bertingkah lucu di setiap hari nya. Penasaran. Yuk aunty, uncle, ikutin gimana keseharian Alex, Daddy Mew dan Momm...