Hari mulai siang, kesibukan terus berjalan hingga jam makan siang datang. Di ruangan Jungkook mereka masih sibuk mengurus dokumen yang tadi sempat menumpuk, hanya di tinggal akhir pekan saja dokumen di kantor rasanya terus menggunung, Tidak heran jika Jungkook banyak mempekerjakan orang lain di Perusahaan nya.
"Setelah ini akan makan siang di mana?" Tanya Namjoon pada Jungkook.
"Terserah, aku akan makan siang di kantor, Taehyung akan datang." Ucap Jungkook.
"Hey dia adik dari kekasihku itu? Kenapa dia akan datang?" Tanya Namjoon kebingungan.
"Tentu saja untuk merawat nya, aku rasa beberapa hari kedepan tugasku sebagai personal asisten akan di ambil alih olehnya" timpal Jimin seraya meletakan bolpoin yang sedari tadi dia genggam.
"Apa maksudmu? Dia melamar kerja dia sini?" Kali ini Hoseok yang bertanya.
"Bukan, kemungkinan Jungkook yang justru melamarnya."
Ucapan Jimin itu membuat Namjoon dan Hoseok terheran heran, apa sebenarnya yang terjadi, dan apa maksud dari semua yang baru saja Jimin katakan.
"Pagi tadi dia datang untuk menjemput Taehyung, kami bertiga berangkat bersama." Ucap Jimin dengan wajah santai nya.
"APA!"
Serentak, Namjoon dan Hoseok sama sama terkejut dan membuat kebisingan di dalam ruangan Jungkook.
"Apa? Kau benar benar mengajaknya berangkat bersama? Aish apa apaan kau ini, ingat istri juga anakmu di rumah, oh ya Tuhan." Gerutu Namjoon yang sedikit tidak terima.
"Hey benar, apalagi dia adalah adik dari salah satu model perusahaan mu, Kim Seokjin. Kau tau kan! Apa apaan kau ini astaga." Timpal Hoseok.
"Hanya teman."
Jimin tertawa geli, dia terpingkal pingkal mendengar jawaban Jungkook. Sedari tadi Jungkook selalu mengatakan jika hanya sebatas teman, tapi apa seorang teman akan saling mengecup dahi juga pipi?
"Oh ayolah Jungkook, kau sudah tua, apa seorang teman akan saling membalas kecupan?" Ucap Jimin lagi dan lagi dengan sangat mudah.
"Apa? Apa tadi? Kecupan? Oh ya Tuhan Jungkook." Hoseok kian memijat pelipis nya.
"Apa sudah sejauh itu?" tanya Namjoon.
"Benar, bahkan sudah tidak bisa di selamatkan." Ucap Jimin dengan tawa geli nya.
"Apa aku harus bersaing dengan orang yang sudah memiliki istri? Yang benar saja kau ini." Hoseok turut tertawa geli dan menggelengkan kepala mendengar semua itu.
Jungkook? Dia hanya diam tak perduli, beginilah, teman teman nya itu selalu berisik dan ribut saat ada kabar di luar sana tentang kehidupan nya, mereka akan selalu berisik saat ada sesuatu yang sedang menarik, Sedangkan bagi Jungkook itu bukanlah hal penting yang harus di ributkan.
"Jungkook, aku dengar malam akan ada acara anniversary? Bagaimana soal itu?" Tanya Namjoon.
"Jimin yang mengurus itu, Hyung tanya saja padanya." Terlihat acuh tak acuh Jungkook tetap fokus pada layar laptop nya tak berminat membahas hal itu saat ini.
"Sudah 100%. Seperti tahun tahun sebelumnya, nyonya Jeon Hye Ji tidak ingin ada kecacatan sedikitpun dalam acara tersebut." Ucap Jimin dengan wajah di buat buat.
"Bagaimana jika kau mengajak Taehyung? Aku rasa dia juga harus lebih akrab dengan kita, bukan kah aku juga cocok menjadi teman nya?" Tanya Hoseok.
"Untuk apa? dia bukan bagian dari perusahaan ini, lagi pula jika Kim Seokjin tau aku akan di marahi habis habisan." Jelas Namjoon pada Hoseok.
KAMU SEDANG MEMBACA
SENJA
FanfictionSeorang pemilik caffe yang tanpa sengaja bertemu dengan laki laki yang hari itu datang sebagai pelanggan nya. Tidak berhenti di sana, rupanya Taehyung menaruh hati pada laki laki yang tanpa sengaja mengisi kekosongan hatinya saat itu. Lalu bagaimana...