Thirteen.

2.8K 362 132
                                    

Taehyung berdiri menunduk, baju juga wajah nya basah akibat air yang tadi ibu Jungkook siramkan ke arahnya, belum lagi pipinya yang mulai merah itu terasa kian nyeri dan panas. Dia melirik ke arah dimana Seokjin berada, laki laki itu mulai berkaca kaca, Taehyung melihat bagaimana Seokjin berusaha menahan diri agar tidak melampaui batas nya.

Taehyung memang bukan manusia yang sejajar untuk mendampingi Jungkook, tapi begini kah cara mereka memperlakukan Taehyung? Ini benar benar tidak manusiawi.

"Aku tidak habis pikir, kenapa putra ku harus terlibat dalam masalah menjijikan dalam hidup mu itu. Apa yang kau pikirkan? Kau pikir bisa bersama dengan putraku Haaaa? Perlu kau tau, aku bahkan tidak Sudi menatap wajah mu itu." Ucap ibu Jungkook terus memaki Taehyung yabg hanya diam.

"Manusia menjijikan, berandal, perokok juga kehidupan yang hancur sepertimu itu apa pantas menjadi menantu ku?" Sambung ibu Jungkook.

Caci maki, sumpah serapah, hinaan itu semua terlontar dari mulut wanita paruh baya itu pada Taehyung. Taehyung menatap kosong, dia melirik bergantian ke arah Jungkook yang masih berlutut kaku di hadapan ibunya.

"Laki laki seperti mu memiliki rahim? Apakah itu bisa di sebut kecacatan? Dan kau-"

"CUKUP!"

Seokjin berdiri dan menghampiri Taehyung di pusaran acara itu, tidak lagi! Cukup sudah hinaan untuk adiknya itu, sudah cukup sampai disini kata kata menyakitkan itu terlontar untuk adiknya, Seokjin sudah tidak bisa lagi duduk dan menahan diri.

"Siapa kau? Aaaaah, kakaknya ya, bawa adikmu itu pergi! Rupanya kau adalah salah satu model di perusahaan ku? Aku akan menyelesaikan karir mu setelah kejadian ini." Ucap ibu Jungkook menatap Seokjin yang berjalan menghampiri nya.

"Ibu hentikan, cukup." Jungkook mulai berdiri dan meraih tubuh ibunya.

"Apa kau juga cacat seperti adikmu? Atau kau lebih parah dariny-"

"Cukup Nyonya."

Taehyung mulai mengeluarkan suara parau nya. Tidak saat kakaknya turut di hina di sini, Taehyung tidak lagi bisa menerima semua itu.

"Cukup sudah anda menghinaku Nyonya, benar, itulah aku. Dan tanyakan pada putramu kenapa dia bisa mencintaiku saat ini! Kau ingin aku pergi? Akan aku lakukan, dan pastikan putramu tidak datang untuk mencari ku nanti."

Taehyung kembali mengeluarkan suaranya dengan tangan mengepal hebat. Air mata itu mulai berjatuhan, dia tidak gentar, dia berdiri menunjukkan pada semua orang jika dia tetaplah manusia, dia memiliki harga diri yang tidak bisa sembarangan di rendahkan oleh orang lain seperti ini, dia bahkan berbicara dengan lantang meski rasa sakit menghujam dada nya.

"Taehy-"

"Sudah cukup, ini sudah selesai Jungkook."

Belum sempat Jungkook menyebutkan namanya Taehyung lebih dulu menghentikan itu, dia sudah tidak ingin mendengar nya lagi, cukup sudah beberapa saat lalu Taehyung diam menerima semuanya, perasaan nya, harga dirinya, kehormatan nya itu sudah hancur. Dia berjalan keluar meninggalkan semua orang yang hanya menonton kejadian itu malam ini.

"Taehyung-ah."

Seokjin berjalan mengikuti kemana Taehyung akan pergi, begitu juga dengan Hoseok dan Namjoon. Mereka berjalan keluar dari rumah besar milik keluarga Jungkook dan memilih meninggalkan acara tersebut. Sedangkan Yoongi, dia berjalan perlahan dan berdiri tepat di hadapan ibu Jungkook.

"Aku sungguh tidak menyangka orang kaya seperti mu akan buta dalam menilai seseorang, terimakasih karena telah menunjukkan jati diri anda sebenarnya, aku bersyukur jika Taehyung benar benar tidak berada dalam keluarga yang mengerikan seperti ini." Ucap Yoongi dengan datar tanpa ekspresi.

SENJATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang