-Part 7

899 117 2
                                    

"Jangan mengitipku. Aku akan mandi sebentar lalu akan memandikanmu." Setelah berpesan itu pada Yoongi, Jennie berjalan kecil menuju kamar mandi yang berada di dalam kamarnya, sementara Yoongi sedang duduk di pinggiran kasur dengan mata yang tertuju ke depan —tepat dipintu kaca yang berada di sisi kiri kamar.

Setelah berada di dalam kamar mandi. Jennie menanggalkan seluruh pakaiannya dari atas hingga bawah, menaruh seluruh pakaiannya ke dalam keranjang yang berisi pakaian kotor, kemudian ia berdiri di bawah shower. Jennie sudah memastikan bahwa pintu kamar mandi sudah ia kunci, jadi seharusnya tidak ada siapapun yang bisa masuk ke dalamnya untuk mengintip.

Tidak lama setelah Jennie berdiri, akhirnya air pun keluar dari shower, mengguyur seluruh tubuhnya bermulai atas kepala. Jennie mulai bergerak untuk membersihkan dirinya, menikmati sensasi segar yang didapatkan dari air dingin itu. Sesekali menyabuni tubuhnya sendiri hingga semua itu sudah ia kerjakan. Sekarang hanya perlu berendam diri di dalam bathtub yang sudah terisi oleh air hangat.

"Ahh... Segar sekali, rasanya semua beban pikiranku hilang dalam sekejap." Jennie menyenderkan tubuhnya ke belakang saat keseluruhan tubuhnya sudah berada di dalam bathtub. Kaki jenjangnya dibiarkan lurus, kedua lengannya keluar dari genangan air dan diletakkan di atas pinggiran bathtub. Kepala Jennie menengadah ke atas dan dalam hitungan detik, ia mulai menutup kelopak matanya.



Jennie meletakkan Yoongi di pinggiran kasur setelah boneka itu sudah ia ajak makan malam. Bukan mereka, melainkan hanya Jennie yang makan. Setelah selesai dari mandinya, Jennie langsung berjalan menuju dapur untuk menyiapkan makan malamnya. Tentunya dengan Yoongi yang menemani. Perutnya terasa lapar, mungkin karena ia menghabiskan waktu terlalu lama sewaktu berendam.

Dan iya. Tentang Yoongi. Meskipun Jennie menganggap tidak serius pernikahannya bersama boneka itu, namun, ia akan tetap menganggap Yoongi sebagai boneka pemberian Ibu kandungnya yang harus ia jaga dan rawat dengan baik. Tidak peduli dengan statusnya. Jennie akan selalu menganggap bahwa Yoongi adalah boneka yang harus dijaga, bukan suaminya. Sedangkan Yoongi sendiri? Dia masih sama. Tatapan mata yang sama dan tubuh yang kaku. Tubuhnya hanya bisa bergerak jika Jennie yang menggerakkannya.

Tidak ada yang berubah bagi Jennie. Semuanya sama. Hanya saja, ia ditemani oleh boneka yang sebelumnya tidak ada.

"Aku sangat lelah. Hari ini aku tidak bisa memandikanmu, mungkin besok. Aku janji. Aku juga akan mengajakmu jalan-jalan keluar." Ucap Jennie setelah duduk di samping boneka itu sambil memainkan rambut Yoongi yang menurutnya sangat unik. "Kau pasti lelah juga. Benar, kan? Sebaiknya kita tidur sekarang." Ucapnya lagi.

Lantas ia kembali menggendong tubuh Yoongi, kali ini menidurkannya dengan sangat hati-hati dan perlahan di atas kasur. "Good night my husband." Jennie mengecup ringan salah satu pipi boneka itu sebelum ikut menidurkan tubuhnya di samping Yoongi.

Jennie menatap langit-langit kamarnya. "Kenapa hidupku seperti ini. Kenapa aku menikahi sebuah boneka yang sama sekali tidak bisa diajak mengobrol ataupun melakukan kegiatan." Gumam Jennie, menyesali keputusannya untuk menikahi boneka itu. "Menyebalkan!" rutuknya, kali ini hanya bersuara dalam hati. Kemudian ia menghela nafas panjang.

Jennie ingin hidup normal. Tentu saja bisa ia dapatkan jika ia bersungguh-sungguh untuk mencari pria. Sekarang apa? Ayahnya bilang kalo ia akan mengetahui sesuatu jika menikahi boneka itu, tapi ia tidak mengetahui apapun. Yoongi masih tetaplah boneka. Tidak bisa menjadi manusia. Yoongi bukanlah seorang pria yang dikutuk menjadi boneka lalu akan menjadi manusia kembali jika menikahi seorang wanita.

Ditatapnya kembali wajah Yoongi yang sedang memandang langit-langit kamar dengan ekpresi yang sama. Tangan Jennie bergerak untuk mendekatkan tubuh Yoongi dengan tubuhnya. Dingin, tidak ada kehangatan saat Jennie mulai memeluk tubuh boneka itu dari samping. Beban pikirannya tiba-tiba menumpuk kembali, namun dengan cepat disusul oleh mulutnya yang menguap pertanda kalo rasa kantuk sudah datang. Jennie memaksakan matanya untuk terpejam. Hingga beberapa menit berlalu. Jennie sudah benar-benar terlelap di samping Yoongi. Deru napasnya berjalan normal. Ia masih dengan posisi memeluk Yoongi namun tidak lama mengubahnya. Jennie tidur sedikit terlentang saat merasakan hawa hangat yang keluar dari tubuh Yoongi.

Married With A Porcelain DollTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang