3

628 44 0
                                    

Setelah selesai rapat Ah In menghubungi Hoseok untuk bertanya sudah dimana oppanya itu. Sebelumnnya Hoseok memang bilang jika akan menjeputnya. Setelah menghubungi Hoseok Ah In pun berjalan ke halte dekat cafe agar oppanya lebih mudah melihatnya tanpa harus turun dari mobilnya. Tak lama pun Hoseok sampai dan Ah In pun masuk ke mobil.

Di mobil Ah In hanya diam. Hoseok merasa ada yabg aneh dengan adiknya karena biasanya adiknya ini akan bercerita tentang apa saja jika sedang di mobil bersamanya. Hoseok pun akhirnya bertanya, "Ada apa dengan adikku ini hm? Kenapa diam saja? Tidak mau bercerita dengan oppa hm?"

"Aku sedang kesal oppa. Oppa tau kan kemarin aku mengerjakan desain untuk acara kampus dan sampai lupa makan. Aku sudah mengirimkan desain itu kepada senior ku dan memintannya untuk langsung memberi tahu jika ada yang kurang. Tapi dia tidak menjawab dan saat aku bercerita pada Bitna, Bitna bilang mungkin itu karena desainnya sudah cocok sesuai dengan keinginan senior ku. Akhirnya aku pun percaya. Tapi oppa tau, saat tadi rapat dan membahas desain yang aku buat ternyata itu ditolak." jawab Ah In menggebu-gebu.

"Nah karena itu aku tambah kesal denganya. Saat aku tanya kenapa tidak langsung membetitahuku dia bilang katanya aku mengirimnya kemalaman dan itu sudah waktunya untuk istirahat."sambungnya dengan nada seperti sebelumnya.

Hoseok tersenyum dan menjawab,"Mungkin dia berpikir jika dia memberitahu mu malam itu juga bisa saja kamu akan begadang untuk membuat desain baru. Jadi dia lebih memilih untuk mengatakannya saat rapat dan membiarkan mu istirahat malam itu."

"Tidak mungkin oppa. Dia itu orang yang dingin dan tidak mungkin dia memikirkan orang lain seperti itu."sergahnya saat mendengar jawaban sang kakak. Dia memang tau itu tidak mungkin karena ya memang itu sama sekali bukan sifat Jungkook. Padahal Ah In tidak tau sifat Jungkook yang sebenarnya.

"Begitu ya? Hm yaudah kau kan masih punya waktu untuk membuat desainnya kan. Jadi untuk apa marah-marah. Bagaimana  jika oppa traktir tteokbokki kesukaan mu biar kau tidak kesal lagi.

Mendengar tteokbokki wajah Ah In langsung berubah dan ia menjawab, "Oppa memang terbaik, ayoo kita beli tteokbokki oppa!"serunya dengan nada gembira.

                                        ***

Disisi lain Jungkook sedang bersama dengan temannya di apartemennya. Jimin pun bicara pada sahabatnya yang ia anggap sebagi adiknya juga.

"Jungkook-ah kenapa kau selalu seperti itu pada orang? Kau itu seperti memiliki dua kepribadian yang beda tau."

"Ahh hyung, aku memang seperti itu kan. Aku tidak bisa bersikap seperti saat bersama kalian."jawab Jungkook.

Taehyung yang ada di situ pun menyahuti, "Kenapa tidak bisa? Kau mau terlihat sebagai lelaki keren ya di depan para gadis? Padahal mereka tidak tau saja jika kau itu memiliki sifat yang sangat menggemaskan." sahutnya disusul dengan tawanya dan Jimin.

"Ish apa sih hyung. Aku itu memang keren tau kalian iri kan dengan ku?" jawab Jungkook dengan wajah kesal dan membuat kedua hyung nya itu semakin tertawa melihat wajahnya.

Jungkook memang menggemaskan. Tapi itu saat dia bersama dengan hyung-hyung nya. Jika dengan orang lain dia akan menjadi dingin. Hal itu membuat para hyung yang kenal dengannya menganggap Jungkook itu masih seperti adik kecil mereka.

Saat ia sedang kesal karena candaan Taehyung itu tiba-tiba ponselnya berbunyi. Jungkook melihat siapa yang menelpon dan dia pun mengangkatnya seraya sedikit menjauh dari Taehyung dan Jimin.

"Halo eomma ada apa?" tanyanya pada orang disebarang telpon yang adalah ibunya.

"Halo Jungkook-ah kau sedang apa? Kau baik-baik saja kan?" tanya sang ibu.

"Iyaa eomma aku baik. Kenapa eomma menelpon?"

"Ah ini Jungkook-ah bisakah kau pulang besok? Kita akan makan malam bersama. Besok juga hari libur kau tidak ada alasan untuk menolak." jawab sang ibu yang sudah dipastikan tidak akan menerima penolakan apapun alasan yang akan Jungkook berikan.

"Hm baiklah eomma besok aku akan datang."jawabnya.

"Oke kalau begitu sampai bertemu besok Jungkookie kesayangan eomma." jawab sang ibu sambil menutup telponnya.

Jungkook mendengus mendengar kata penutup sang ibu. Ia merasa bahwa ia sudah dewasa tapi kenapa ibunya seperti menganggap bahwa ia masih anak-anak.

Two Sides || Jeon JungkookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang