10

549 42 1
                                    

Sampai di butik mereka langsung mencoba beberapa jas dan gaun yang sudah di pilih kedua orangtua mereka sebelumnya. Pertama Ah In terlebih dahulu yang mencoba gaun-gaunnya. Jungkook menunggu untuk memberi pendapat suka atau tidak dengan gaun yang dipakai Ah In.

Gaun pertama, Jungkook hanya menatap datar gadis di depannya dan menaikan sebelah alisnya. Oke Ah In tau pasti lelaki di depannya ini tidak suka.

Gaun kedua. Jungkook sedikit merubah ekpresinya. Dia suka dengan gaunnya. Tapi ada perasaan sedikit tidak rela jika tubuh gadis di depannya yang akan menjadi istrinya terlalu terekspos. Model gaun ini memang cukup terbuka dibagian punggung dan sedikit transparan di bagian sekitar pinggang. Jungkook lantas saja langsung menggelengkan kepala. Padahal menurut Ah In gaun ini sudah bagus.

Gaun ketiga. Cantik. Dengan potongan yang memperlihatkan bahu Ah In dan cukup sederhana dengan beberapa manik membuatnya pas di tubuh gadis itu. Jungkook sempat terdiam beberapa saat sebelum Ah In berdehem menyadarkannya.

"Bagaimana?Ini sudah gaun ketiga, aku harap kau menerimanya. Karena jujur aku lelah berganti lagi. Menurut ku ini juga bagus, aku merasa cocok dengan gaun ini"kata Ah In.

Jungkook pun akhrinya menganggukan kepalanya. Setelah itu Ah In kembali untuk mengganti bajunya.

Kini giliran Jungkook. Dia mencoba setelan Jas pertamanya. Jas dengan warna silver yang dipadukan dengan kemeja hitam di dalamnya. Ah In melihat itu sedikit terpesona. Tapi ia tidak menyukai warna jasnya akhirnya ia menggelngkan kepala.

Jas kedua berwarna soft brown dengan kemeja putih di dalamnya. Ah In tersenyum ia suka dengan setelah ini. Ia pun berkata,"Aku suka setelan ini, tapi bagaimana dengan mu sunbae?"

"Hm yaudah yang ini saja"jawabnya.

                                  ***

Saat ini mereka dalam perjalanan menuju apartemen Ah In. Hening. Suasana itulah yang terjadi dalam mobil. Ah In sebenarnya merasa lapar, karena tadi pagi ia hanya minum susu dan sekarang sudah hampir jam tiga sore. Perut Ah In berbunyi dan karena suasannya hening hal itu dapat Jungkook dengar.

"Kau lapar?"tanya Jungkook datar.

Ah In malu saat ini, bisa-bisanya perutnya berbunyi disaat seperti ini. Akhirnya ia pun menjawab,"Eum iya sunbae. Aku hanya minum susu tadi pagi".

Jungkook sedikit menengok ke arah Ah In,"Kenapa tidak bilang? Kita bisa makan tadi sebelum ke butik. Sekarang kau mau makan apa? Kita makan dulu sebelum sampai apartemen"katanya dengan nada yang-entalah mungkin sedikit khawatir.

"Tidak apa-apa? Bagaimana perkerjaan mu sunbae? Bukankah kau meninggalkan pekerjaan karena kelulusan ku dan fitting baju yang mendadak ini?"jawab Ah In tak enak hati.

"Ck itu tidak penting. Pekerjaan ku masih bisa ku selesaikan nanti. Cepat katakan mau makan apa?"jawab Jungkook sedikit kesal.

Mata Ah In berbinar akhirnya ia bisa mengisi perutnya. Ah In pun menjawab,"Aku ingin makan sup yang ada di resto yang ada di tikungan jalan depan sana sunbae!"katanya dengan semangat.

Tanpa disadari Jungkook tersenyum kecil dan mengarahkan mobilnya ke tempat yang Ah In bilang.

                                 ***

Sampai di resto mereka memesan makanan mereka. Setelah menunggu beberapa menit makanan mereka pun datang.

Mata Ah In berbinar senang. Ia langsung saja melahap makanannya melupakan Jungkook yang ada di depannya. Jungkook memperhatikan gadis di depannya dengan pandangan aneh.

"Makanlah pelan-pelan. Aku tidak akan mengambil jatah makanan mu"ucap Jungkook datar dan menyadarkan Ah In jika iaa tidak sendiri.

"Ah iya maaf sunbae jika aku membuat mu tak nyaman"katanya kikuk.

                                 ***
Saat ini Ah In sudah di apartemennya. Ia duduk di sofa sambil menonton tv. Hoseok yang melihat adiknya itu pun menghampirinya. Hoseok duduk di sebelah sang adik.

"Bagaimana tadi seharian bersama Jungkook?"tanyanya.

"Hm biasa saja. Dia masih dingin seperti biasanya. Tapi hari ini dia sedikit baik" jawab Ah In.

"Kau tau Ah In-ah dia sebenarnya tidak seperti itu. Dia akan menjadi orang berbeda saat bersama dengan hyung dan teman-teman hyung yang lain. Kau akan kaget saat tau sifat aslinya. Dia sangat menggemaskan Ah In-ah"kata Hoseok memberi tau.

Ah In membulatkan matanya,"Menggemaskan bagaimana? Orang dingin seperti itu mana ada menggemaskannya oppa"jawabnya menyangkal omongan oppanya.

Hoseok tersenyum,"Lihat saja nanti, kau pasti akan kaget saat sudah benar-benar mengenalnya. Dia akan menjadi orang yang berbeda. Mungkin kau akan berpikir jika orang itu berbeda dengan Jungkook yang sebelumnya kau kenal".

                                   ***

"Hyung bagaimana ini, eomma dan appa sudah menetapkan tanggal pernikahan ku"kata Jungkook yang frustasi memikirkan pernikahannya kepada Jimin dan Seokjin yang saat ini ada di ruangannya.

"Ya sudah terima saja Jungkook-ah. Lagi pula aku dengar dia adik Hoseok kan? Jadi ya itu bagus"kata Seokjin.

"Iya dan kenapa kau tidak bilang jika itu adalah Ah In Jungkook-ah. Oh atau kau tidak memberi tau ku karena kau takut aku ambil ya karena waktu itu kita sering rapat bersama"kata Jimin menggoda sang adik.

"Aish apa-apaan kau hyung. Kau mau? Ambil saja bilang pada eomma appa ku jika kau yang ingin menikahinya"kata Jungkook kesal.

"Hm kalau begitu baiklah akan ku coba. Lumayan Ah In cantik dan juga ramah cocok juga dengan ku"jawab Jimin yang berniat menggoda Jungkook lebih lanjut.

Jungkook yang mendengar perkataan Jimin membulatkan matanya. Ia merasa sedikit tidak suka dengan perkataan hyung nya. Seokjin yang menyadari itu terkekeh dan membisikan sesuatu ke Jimin,"Sepertinya adik kecil kita sudah mulai jatuh cinta Jim. Hyung liat saat kau mengatakan hal tadi dia membulatkan matanya seperti tidak suka dengan perkataan mu".

Jimin yang mendengar itu terkekeh. Ia jadi berniat untuk terus menggoda adiknya jika ada kesempatan nanti.

Two Sides || Jeon JungkookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang