Mungkin ragamu sudah lelah terpapar sinar matahari pagi tadi. Tidak sedikit bahkan banyak sekali rupanya tenaga dan pikiran yang sudah kau keluarkan. Istirahatlah!
Mungkin ragamu terlalu rapuh diguyur air hujan siang tadi. Gemericiknya, alirannya, bahkan tetesnya membasahi sekujur badan yang tlah penat. Maka, istirahatlah!
Mungkin pikirmu sudah tak sanggup menguntai kerumitan apapun. Sebab siraman air hujan yang tak henti-hentinya membasahi kita dalam perjalanan yang kian membara. Istirahatlah, Mas!
Mungkin hari ini kau lelah sekali. Raga, pikir, tenaga, rasa tlah terkuras habis dalam alunan perjalanan yang panjang. Istirahatlah, Kekasih. Istirahatlah sejenak gar imunitas kembali pulih dapat melalang buwana lagi dan beraktivitas lagi
KAMU SEDANG MEMBACA
BUIH (Kumpulan Puisi Segala Rasa)
PoetryGoresan aksara yang memuat warna-warni rasa kehidupan. Suatu ketika kita berada di titik terendah maka aksaralah yang menjadi jembatan pengungkapan segala rasa. Mungkin kita diguyur kebahagiaan, aksara yang merekamnya menjadikan sebuah memori yang b...