Ku masih dilingkupi jalan berduri bahkan yang mengiris kaki beserta matanya. Menyelisik menuju terang. Ya, aku (masih) berada di jalanan remang. Memantik ilusi yang syahdu tanpa haru biru.
Ku masih dilingkupi kabut kehidupan yang membentang. Rasanya kulitku menemui hal yang tak dikenal bahkan dirasa. Ku kira hanya ilusi semata. Akantetapi ternyata kerasnya dunia memendam dan memenjara waktu beserta asa. Ya, aku (masih) berada di jalanan remang. Menanti sebuah caya menyinari segala ruang.
Hanya padaMu aku meniti dan berkeluh peluh.
KAMU SEDANG MEMBACA
BUIH (Kumpulan Puisi Segala Rasa)
PoetryGoresan aksara yang memuat warna-warni rasa kehidupan. Suatu ketika kita berada di titik terendah maka aksaralah yang menjadi jembatan pengungkapan segala rasa. Mungkin kita diguyur kebahagiaan, aksara yang merekamnya menjadikan sebuah memori yang b...