Kau masih menunggu?
Dengan pahatan cemas dan ukiran senyum menjanggal kau menanti sesuatu. Yang katamu berisi kepingan senja darinya dan pinangan bunga darinya.
Kau masih menunggu?
Dengan ragu-ragu kau mengutuki sepi. Yang katamu keputusan akan dibuat setelah neraca waktu bergulir menanti sesuatu itu.
Kau masih menunggu?
Nyatanya yang kau tunggu belum jua datang. Sempat membuatmu sebal bahkan melayangkan petir dalam jiwa. Berkolaborasa dengan canda, gurau, bahkan kecewa.
Kau masih menunggu?
Sesuatu yang katamu akan menjadi keputusan bulatmu saat sesuatu itu tiba.
Kau masih menunggu?
Kado yang tak sampai-entah tangan maupun hati.
KAMU SEDANG MEMBACA
BUIH (Kumpulan Puisi Segala Rasa)
PoesíaGoresan aksara yang memuat warna-warni rasa kehidupan. Suatu ketika kita berada di titik terendah maka aksaralah yang menjadi jembatan pengungkapan segala rasa. Mungkin kita diguyur kebahagiaan, aksara yang merekamnya menjadikan sebuah memori yang b...