4: Hurtful Words

275 60 4
                                    

Aku berjalan bersama Harry, Hermione, dan Ron atau yang sering disebut the golden trio. Sedangkan aku? Hanya seorang slytherin yang sering mengikuti mereka dari tahun pertama.

Kami ke luar ruangan untuk belajar pemeliharaan satwa gaib bersama Hagrid.

Aku bersama the golden trio mengikuti Hagrid sambil berbincang tentang apa yang terjadi di kelas ramalan tadi. Profesor Trelawney membicarakan omong kosong tentang kematian Harry.

"Tak usah dipikirkan, Harry," kata Ron.

"You're gonna be okay. Ugh, Trelawney sangat tak sopan berbicara seperti itu," timpalku.

Menurutku Trelawney sangat berlebihan harus mengatakan hal-hal seram semacam itu kepada murid. Sampai sekarang Harry masih murung.

"Bagaimana kita membuka bukunya?" aku menoleh saat Malfoy bertanya kepada Hagrid.

"Usap saja punggung bukunya," kata Hagrid lalu Malfoy mengusap punggung bukunya dengan wajah serius.

But anyway, terimakasih Malfoy telah bertanya. Awalnya aku juga tak tau cara membuka buku ini.

Aku melihat Neville terjatuh saat berjuang membuka buku hidup ini. Semua orang menertawakannya. Bahkan si Malfoy mengatakannya bodoh. Aku meninggalkan Harry, Ron, dan Hermione untuk menolong Neville.

"Kau tak apa-apa, Neville?" tanyaku sambil membantunya berdiri.

"Aku tak apa-apa," jawab neville dengan senyum canggung dan mata berbinarnya.

Aku meninggalkan Neville setelah membantunya.

"Aku lihat Malfoy tadi melihatmu dengan tajam, apa dia bersikap kurang ajar padamu?" bisik Hermione padaku.

"Apa? Tidak? Aku dan Malfoy sepertinya baik-baik saja," kataku santai.

"Baik-baik saja? Bagaimana seorang Malfoy baik-baik saja?" Hermione menatapku curiga.

"Maksudku, dia masih sering seperti biasanya padaku. You know, bersikap kekanak-kanakan," jawabku pelan.

"Okay class, diam disini sebentar. Aku akan memperkenalkan kalian pada teman baru," kata Hagrid dengan lantang lalu ia pergi entah kemana.

"Kurasa Hagrid tak pantas menjadi profesor," aku mendengar ucapan Pansy dari jauh.

"Agree, tunggu sampai Ayahku tau kalau Dumbledore menyuruh si bodoh itu mengajari murid Hogwarts," kata Malfoy sambil tertawa mengejek.

"Shut up, Malfoy!" Harry berteriak menghampiri Malfoy dengan wajah kesal.

"Harry tenanglah," aku menahan lengan Harry.

Malfoy maju mendekati Harry dengan tatapan menantang. Lalu tiba-tiba tatapannya menuju arah atas dan ia berteriak, "Dementor, Dementor!"

Satu kelas langsung panik dan ketakutan. Wajah Harry juga sangat shock saat Malfoy berkata seperti itu.

Draco dan teman-temannya tertawa melihat satu kelas yang terbodohi oleh kejahilannya.

"Bersikaplah dewasa, karena bercandaanmu sangat kekanakan, Malfoy," aku berteriak dengan sambil memegang pundak Harry yang masih kaget dengan candaan itu.

Draco menatapku dengan jengkel, "Kau tau, Morningstar? Kau tak seharusnya berteman dengan anak-anak gryffindor itu. Pengkhianat," kata Malfoy dengan penuh penekanan, rahangnya keras sambil menatapku kesal.

"Kata-katamu sangat-" Harry bermaksud membelaku tapi kupotong ucapannya.

"Well, Malfoy. Aku tidak butuh saran sosial dari seorang bayi raksasa manja yang suka mengadu pada ayahnya," jawabku sambil tersenyum miring.

Satu kelas tertawa mendengar mulutku yang mengejek Malfoy. Beberapa anak slytherin menatapku tak percaya

"BURN HIS ASS MORNINGSTAR!" teriak Seamus.

Wajah Malfoy kesal dan ia berbalik badan dan tak mau memandang kearahku.

Tak lama, Hagrid datang membawa seekor hewan bersayap. Entahlah mungkin itu kuda setengah burung.

Aku tak fokus pada apa yang disampaikan Hagrid setelahnya. Sehabis berkata seperti itu di depan Malfoy, aku mulai berpikir tentang perasaannya.

Sepertinya kata-kataku keterlaluan.

---

Selesai dari kelas Hagrid, entah kenapa kakiku malah melangkah ke hospital wings. Aku masih berdiri di depan pintu dan masih tak berani masuk.

Sebenarnya aku sedikit panik melihat Malfoy yang diserang oleh buckbeak. Oiya, hewan magis itu ternyata hippogriff yang bernama buckbeak.

Malfoy terlihat kesakitan saat diserang, bahkan sepertinya Ia menangis. Apa dia yang berlebihan?

Aku akhirnya memberanikan masuk ke dalam ruangan hospital wings. Draco menatapku kesal saat aku masuk.

Salazar! Mengapa tangannya dipasang gips seperti itu?!

"Mau apa kau disini?" tanya Malfoy ketus.

"A-aku ingin, eum, dimana Madam Pomfrey? Aku ingin meminta obat merah karena tanganku, eum, tergores! tangaku tergores duri," aku mencari alasan.

"Obat merah?" Malfoy menatapku bingung.

Aku sangat bodoh. Mana ada obat merah di dunia sihir. Mereka pasti punya mantra atau tanaman ajaib untuk mengobati luka goresan.

"Okay, Malfoy you got me. Aku hanya ingin menjengukmu. Apa teman-temanmu tak datang melihatmu?" tanyaku.

"Tidak," jawabnya singkat.

"Okay, sepertinya aku temanmu yang pertama kali menjengukmu di hospital wings," kataku canggung.

"Serius Morningstar? Kau bahkan mempermalukanku di depan banyak orang tadi. Kau hanya mau berteman dengan anak-anak gryffindor itu saja kan?" katanya panjang lebar dengan wajah kesal.

"Aku minta maaf, Malfoy. Aku hanya kesal dengan mulutmu yang jahat tadi," aku mendekat ke tempat tidur Mafoy.

"Kau tak menolongku saat aku diserang hewan jelek itu. Tapi kau menolong Longbottom saat ia jatuh karena kebodohannya sendiri," katanya penuh amarah.

"What? aku-"

"Kau bahkan masih memanggilku dengan 'Malfoy' saat aku sudah memanggilmu dengan sama 'Janice'. Kurasa hanya aku yang menganggap kita berteman. Kau hanya menganggapku sebagai Malfoy yang menyebalkan," ia memotong pembicaraanku dan mengomel panjang lebar.

"Okay, fine, Draco. Kau mau mendengarku dulu?" tanyaku melantangkan suara.

"Kau pikir kau mendapat banyak teman dari berbagai asrama, Morningstar? Mereka hanya ingin bersamamu karena status dan ketenaranmu di dunia muggle," kata Draco memiringkan kepalanya dan menatap sinis.

"Mereka benar-benar tak berteman denganmu. Kau hanya mudblood yang mudah dimanfaatkan, bodoh, menyedihkan, dan akan terus kesepian," lanjut Malfoy penuh penekanan disetiap katanya.

Aku berlari pergi dari hospital wings sebelum Malfoy sialan itu melihatku menangis. Malfoy sialan!

---
August 3, 2021

how we become friend, (𝘥𝘳𝘢𝘤𝘰 𝘮𝘢𝘭𝘧𝘰𝘺 x oc) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang