Tiba akhirnya hari dimana yang aku tunggu-tunggu. Hari dimana murid-murid tahun ketiga akan pergi ke Hogsmeade.
Aku menghampiri the golden trio yang sedang berbicara pada Profesor Mcgonagall. Aku menunggu sampai mereka selesai berbicara lalu menyapa mereka.
"Hai pals! Ready to go to Hogsmeade?" aku menghampiri dengan ceria, tapi mereka tampak bermuka masam.
"Kau darimana saja, Stranger?" tanya Hermione menyindir.
"What? Aku baru saja bersiap-siap di Common Room. Kalian kenapa lagi?" tanyaku heran.
"Kau sepertinya lupa dengan sahabatmu sendiri, Janice. Harry kemarin sedang merasa khawatir tentang Sirius Black yang masuk ke Hogwarts. Dan Kami sangat membutuhkanmu," omel Ron.
Oh iya, kemarin Hogwarts dikejutkan dengan berita Sirius Black memasuki Hogwarts. Seluruh murid harus tidur bersama di Great Hall.
Tapi aku sangat malas untuk pergi ke Great Hall. Lagipula aku juga tak bisa tidur tanpa kasur, guling, dan selimut.
Lalu, Pansy, Daphne, Draco, Blaise, dan Theo juga sangat malas untuk pergi ke Great Hall. Jadi kita memutuskan untuk bersembunyi sekaligus berkumpul bersama-sama di Kamar anak pria.
Setelah suasana sepi, bermain permainan seperti truth or dare atau truth or drink. Kami cukup bersenang-senang hari itu.
Well, siapa yang sangka para lelaki memiliki fire wishkey dan hal seru lainnya.
"You dissapoint us, Janice," Kata Ron menggelengkan kepalanya.
"Ron sudah lah," Harry menahan pundak Ron.
"Kami bertanya pada Bulstrode. Katanya Kau malah pergi ke kamar anak lelaki slytherin pada malam itu," balas Ron dengan kesal.
"Yah, itu karena aku..."
"Apakah urusanmu dengan teman barumu itu jauh lebih penting daripada krisis yang dihadapi Harry?" sindir Ron.
Aku hanya diam saja. Bermain dengan teman slytherinku memang asik dan tentu saja tidak lebih penting daripada masalah Harry yang sedang terancam oleh pembunuh keji yang melarikan diri dari Azkaban, Sirius Black.
"You know, we just need your existence, Janice," kata Hermione lagi.
"Guys, i'm so sorry. Let me make it up to you. Hari ini kita akan ke Hogsmeade. Bagaimana kalau aku akan mentraktir coklat di Honeydukes? Dan aku juga-"
"Sudah lah Janice. Tidak apa-apa. Lagi pula Harry tidak akan ke Hogsmeade," kata Hermione.
Oiya, aku sempat mendengar pembicaraan Mcgonagall dan the golden trio. Harry tidak memiliki wali yang mengizinkannya pergi ke Hogsmeade.
"Harry, aku akan membelikan sesuatu untukmu sebagai hadiah. Kau mau apa?" kataku pada Harry.
"Tidak perlu. Kalian pergi saja," kata Harry padaku.
"Kau pergi duluan saja, Janice. Aku dan Hermione akan pergi ke Hogsmeade tapi tidak bersamamu," Ron mengatakan dengan nada yang kecewa.
"Guys? Seriously? Kalian marah lagi padaku?" tanyaku memastikan.
"Kecewa lebih tepatnya. I think we need a break," kata Ron.
Break? Ck, setauku tidak ada istilah 'break' dalam pertemanan. Tapi aku tak mau protes lagi karena menurutku aku sudah cukup mengecewakan mereka.
"Aku mengerti dan aku benar-benar minta maaf. Jika kalian butuh sesuatu, jangan segan memanggilku," kata ku pasrah.
"We don't need you, Morningstar!" pekik Ron, yang lalu dijitak oleh Hermione.
KAMU SEDANG MEMBACA
how we become friend, (𝘥𝘳𝘢𝘤𝘰 𝘮𝘢𝘭𝘧𝘰𝘺 x oc)
Fanfiction"Still friend?" "Friend." ───✱*.。:。✱*.:。✧*.。✰*.:。✧*.。:。*.。✱ ─── semua tempat dan karakter milik J.K Rowling kecuali OC. Based on Harry Potter: Prisoner of Azkaban 15+ ( 𝘥𝘳𝘢𝘤𝘰 𝘮𝘢𝘭𝘧𝘰𝘺 𝘹 𝘰𝘤 )