5: Biggest Fear

239 59 7
                                    

Aku memakan makanan malamku di meja slytherin, lagi. Walaupun Harry, Hermione, dan Ron telah mengundangku di meja gryffindor aku menolak ajakan mereka.

Bahkan Cedric dan Cho juga mengajakku makan di meja hufflepuff dan ravenclaw. Katanya sih teman-teman mereka tidak keberatan kalau aku bergabung.

Tapi aku menolaknya tawarannya. Sesekali Harry menoleh ke arahku sambil berkata tanpa suara, 'kau tak apa?' dan aku hanya membalasnya dengan anggukan.

Sejujurnya, Aku masih kepikiran dengan perkataan Malfoy tadi. Karena ucapannya aku jadi tak berselera makan.

Aku meletakan alat makanku setelah mengaduk-aduk makananku tanpa memakannya. Aku segera bergegas keluar dari Great Hall. Aku ingin mencari tempat sepi untuk merenung.

Aku berjalan melewati lorong. Sepertinya aku ingin langsung ke kamarku saja. common room pasti sangat sepi karena semua anak sedang makan malam.

"Hey Morningstar," lagi-lagi suara itu memanggilku. Siapa lagi kalau bukan Malfoy.

Aku hanya menoleh ke arahnya sebentar. Lalu berjalan lebih cepat tanpa menyapanya balik.

"Kau akan melewatkan makan malammu? Kau akan sakit nanti bodoh," katanya.

Aku masih tak menghiraukannya. Ia berjalan cepat mengejarku. Persetan dengan kaki panjangnya, tak butuh waktu lama untuknya menyusulku dan menyamakan langkahnya denganku.

"Kau akan terus mendiamiku, huh?" katanya lagi.

Bayi pirang manja ini sangat menyebalkan.

"Kau mau kemana? Biar aku antar. Malam ini dingin biar aku-" Tiba-tiba Malfoy mengenggam tangaku.

Aku menepis tangannya dan menatapnya tajam.

"Tidak perlu sok baik, Malfoy!" kataku dengan keras.

Malfoy hanya menatapku datar. Keningnya mengerut saat mataku berkaca-kaca hampir menangis.

"Kau benar. Aku mudblood bodoh, menyedihkan dan akan terus kesepian. Aku rasa aku tak pantas ada di slytherin, atau bahkan aku sebenarnya tak pantas ada di Hogwarts," Mataku memanas ketika mengatakan ini pada Malfoy.

Kini Malfoy menatapku panik dan menyesal.

"Janice, aku--"

"Janice, Hey!" omongan Malfoy terpotong ketika ada suara laki-laki yang memanggilku dari kejauhan.

Itu Cedric. Terimakasih Cedric telah menyelamatkanku dari orang ini.

Aku langsung mengusap mataku yang hampir menangis dan kembali memasang wajah ceria. Aku tak suka menangis di depan orang lain.

"Janice, apa kau menangis? Apa Malfoy ini menganggumu?" tanya Cedric menghampiriku sambil membawa nampan berisi makanan.

"Diamlah Diggory," Malfoy menatap Cedric tajam.

"Kau yang seharusnya diam, Malfoy. Cedric, bisa antar aku ke asrama?" tanyaku. Aku tak mau berdua dengan makhluk ini.

Cedric menatapku bingung, "Eh? Sure! Aku juga membawakanmu makanan. Aku lihat dari kejauhan Kau tidak makan sama sekali,"

Aku tersenyum kepada Cedric dan akhirnya kita jalan menuju dungeon berdua, meninggalkan Malfoy sendirian.

---

Keesokan Pagi

Lagi-lagi aku masih berjalan sendiri menuju kelas Pertahanan Terhadap Ilmu Hitam. Biasanya aku berjalan dengan Harry, Ron, dan Hermione. Atau bersama temanku yang lain.

how we become friend, (𝘥𝘳𝘢𝘤𝘰 𝘮𝘢𝘭𝘧𝘰𝘺 x oc) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang