Entah mengapa kakiku membawaku ke depan Forbidden Forest. Tidak sampai masuk ke dalamnya sih, aku hanya duduk di pepohonan depan sambil menangis. Forbidden Forest selalu sepi, karena tidak mungkin ada murid yang-
"Kau tak apa?"
Merlin! Serius ada murid di tempat seperti ini?!
Lagi-lagi si Malfoy. Dia adalah orang paling terakhir yang ingin aku lihat di seluruh kastil. Kenapa dia muncul di hadapanku, sih?
"Jangan sekarang, Malfoy," jawabku sambil mengusap air mata dan berusaha untuk tidak menangis.
Dia malah duduk disebelahku. "Silahkan kalau menangis. Aku tidak akan melihatmu," katanya.
Aku hanya terdiam, tidak mau menangis di depan laki-laki pirang ini. Kita hanya berdiaman dalam waktu yang lama.
"Maaf," kata Malfoy singkat.
"Untuk?" tanyaku.
"Maaf, kata-kataku kita benar-benar sangat keterlaluan saat itu," kata Malfoy dengan datar.
"Yeah, omonganmu sangat kejam. Tapi sepertinya aku memang tidak pantas ada disini. Aku berencana untuk meminta Dumbledore mengeluarkanku dari Hogwarts," kataku dengan pasrah.
"No, Morningstar. Aku tak serius mengatakannya. Aku hanya kesal padamu saat hari itu," seru Malfoy.
"Aku kesal kau menyebutku bayi manja, aku juga kesal melihatmu membantu Longbottom tapi kau tak menolongku saat diserang oleh buckbeak," lanjut Malfoy mengabsen tiap kekesalannya padaku.
"Kau sepertinya kesal denganku karena banyak hal," tawaku lirih.
Suasana hening kembali, hanya menikmati angin sejuk menerpa kulit kami.
"Jadi itu ketakutan terbesarmu?" tanya Malfoy menatapku.
"Orang-orang Hogwarts? Tidak. Satu-satunya makhluk yang aku takuti di Hogwarts adalah Mrs. Norris. Dia kucing yang gila," jawabku terkekeh, Draco juga tertawa setuju dengan ucapanku.
Setelah berhenti tertawa, aku mulai menarik nafas panjang. "Ketakutan terbesarku adalah sendirian, tidak diinginkan, akan digantikan, kesepian. Tapi aku selalu mengubur ketakutan terbesarku ini dalam-dalam dan berusaha terlihat sekuat mungkin..."
"...sampai akhirnya kau menyadarkan ketakutan terbesarku kembali di Hospital Wing," lanjutku.
"Maaf untuk hal itu. Tapi percayalah Kau tidak akan sendirian atau kesepian. Kau disukai oleh teman-temanmu. Ya meskipun kebanyakkan temanmu itu payah," ucap Draco sambil tersenyum remeh.
"Hey!" Aku memukul pundaknya keras, dia hanya menggaduh kesakitan dan tertawa.
"Aku hanya satu-satunya temanmu yang tidak payah. Masih ingatkan pertemuan pertama kita di Diagon Alley?" kata Malfoy, mengungkit masa dimana kita tak sengaja bertemu di Ollivander's.
"Tentu saja ingat. Saat itu, Kau lebih pendek dariku!" kataku sambil tersenyum mengejeknya.
"Kenapa itu yang aku ingat? Lagipula sekarang aku bertumbuh tinggi!" katanya kesal.
"Aku juga ingat ketika aku mengajakmu berteman," kataku pelan.
Aku memang mengajaknya berteman pada saat itu. Tapi setelah bertemu lagi di Hogwarts, Malfoy malah menjauhiku karena aku adalah muggleborn.
Dia juga menganggu teman-temanku. Walaupun dia tak pernah mengangguku secara langsung, tapi dia tak pernah membantuku saat diganggu murid slytherin lainnya.
"Kau mungkin menganggapku anak menyebalkan saat bertemuku lagi di Hogwarts. Tapi sebenarnya aku masih ingin berteman denganmu," katanya pelan.
"Kau tau, Malfoy? Orang-orang sangat hiperbola saat mendeskripsikan betapa buruknya dirimu. Menurutku Kau tak seburuk itu," ucapku.
"Orang-orang memang sangat berlebihan. Kalau begitu, still friend?" Malfoy mengacungkan kelingkingnya.
"Friend," jawabku tersenyum lalu menautkan kelingkingku, membuat pinky swear bersama Draco.
---
2 tahun yang lalu di Diagon Alley.
Aku sedang menunggu Tuan Ollivander mengambilkan tongkatku. Sambil menunggu, aku mendengarkan musik melalui mp3 dan memakan permen.
Perhatianku teralihkan ketika bel di pintu berbunyi keras. Seorang anak lelaki masuk. Ia lebih pendek dariku. Rambutnya pirang dan sangat klimis.
Aku rasa dia akan bersekolah di Hogwarts juga. Ini kesempatan untuk memiliki teman!
"Hai, Kau ingin membeli tongkat sihir juga?" tanyaku tersenyum.
"Iya, tahun ini aku akan bersekolah di Hogwarts," jawabnya dengan ramah.
"Aku juga! Aku akan bersekolah di Hogwarts tahun ini. Namaku Janice Morningstar," aku mengulurkan tangan dan Ia menjabat tanganku.
"Pleasure to meet You, Morningstar. Aku Draco Malfoy," katanya.
"Panggil saja aku Janice," kataku lagi.
"Omong-omong Janice. Benda apa yang menggantung di kepalamu itu?" Draco bertanya padaku dengan wajah polosnya.
"Ini earphone dan ini adalah mp3. Benda ini untuk mendengarkan lagu. Kau mau dengar?" tanyaku dan tanpa jawaban darinya, aku langsung memakaikan earphone pada telinganya.
Draco tampak senang saat mendengarkan lagu yang diputarkan.
"Bagaimana menurutmu?" tanyaku penuh harap.
"Indah. Aku belum pernah dengar lagu ini," Draco mengatakan dengan penuh semangat.
"Terimakasih banyak, Draco. Itu adalah laguku. Kau mungkin tak sering dengar lagu-lagu muggle ya? Aku dilahirkan di keluarga muggle dan bekerja sebagai penyanyi," kataku dengan senyum.
"K-kau mudblood?" Draco membulatkan matanya.
Aku tak mengerti apa itu mudblood. Setiba dengan itu, Tuan Ollivander memanggilku dan memberikan tongkatku.
"This is for you, Ms. Morningstar. Mahogany wood, 11 inches, with dragon's heartstring core," kata Tuan Ollivander.
"Thank you, sir," ucapku dengan ramah.
Aku menoleh pada Draco lagi yang menatapku kaget, bingung, sinis, dan masih banyak ekspresi yang ia tunjukkan. Tapi aku tak segan untuk bertanya apa Ia baik-baik saja.
"Kau bisa menyimpan mp3-ku kalau Kau suka. Ada banyak lagu-laguku dan beberapa lagu favoritku. Kalau tak tau cara menggunakannya, akan aku ajarkan saat kita bertemu di Hogwarts nanti," ucapku dan Draco hanya mengangguk dengan ekspresi wajahnya yang sulit ditebak.
"Ini untukmu lagi. Senang bertemu denganmu. Kau adalah teman penyihir pertamaku," Aku memberikan Draco sepotong cookies.
"Terimakasih,"
---
Hai! jadi karena besok i have so much things to do, jadi aku putusin buat publish hari ini.
Kalian capek gak sih kalo baca panjang-panjang?
Oiya, kalau ada waktu aku pengen gambar visualisasi dari scene yang ada di work aku. Ada yang tau gak cara atau pakai aplikasi apa? Tapi aku ga terlalu (atau gak samsek) jago gambar :)
Anyway, stay save and stay hydrated ya!!
-August 9, 2021
KAMU SEDANG MEMBACA
how we become friend, (𝘥𝘳𝘢𝘤𝘰 𝘮𝘢𝘭𝘧𝘰𝘺 x oc)
Fanfikce"Still friend?" "Friend." ───✱*.。:。✱*.:。✧*.。✰*.:。✧*.。:。*.。✱ ─── semua tempat dan karakter milik J.K Rowling kecuali OC. Based on Harry Potter: Prisoner of Azkaban 15+ ( 𝘥𝘳𝘢𝘤𝘰 𝘮𝘢𝘭𝘧𝘰𝘺 𝘹 𝘰𝘤 )