Pesan Ancaman

4.7K 348 28
                                    

Jangan lupa, Lo punya Gue

Deon Addison.

-_-_-_-

Saat ini kami sekeluarga tengah menyantap makan malam bersama. Aku memakan makanan dengan lahapnya meskipun sedari tadi mata Veno tak hentinya menatapku tajam. Itu terjadi tak lain tak bukan karena beberapa menit yang lalu aku telah memergoki dirinya.

"Besok Arka kesini"

"Arka? anaknya Tante Gita?"

Bunda menggangguk membenarkan. Dahiku mengernyit untuk apa dia kesini.

"Besok tante Gita ulang tahun dan kemaren Arka tanya ke Bunda jadi bunda bilang aja kalo kamu bisa bantuin dia milih kado"

"Hah? Bunda kok gitu sih?! Kenapa nggak tanya Vani dulu??"

"Udah terlanjur Van, lagian nolong orang kan dapet pahala"

"T-tapi kan.."

"Nggak usah banyak alesan ya Van, udah cepet abisin makanan kamu"

"Bau bau pdkt nih"

"Apaan sih" Ucapku kesal pada Veno.

"Halah sok-sok nggak mau ternyata mau tapi malu huu"

"Bunda Veno tuh"

"Veno jangan gitu dong, jadi ketauan kan"

Setelah itu baik Bunda maupun Veno kompak menertawakan diriku.

_-_-_-_

Tok tok tok tok tok tok

Aku menggeliat dari tidurku. Meregangkan tangan lalu melihat kearah jam dinding. Pukul delapan pagi. bibirku berdecak kesal karena seseorang mengganggu tidur lelap ku, padahal baru pukul 5 aku bisa tertidur kembali setelah mendapat mimpi buruk.

Klek
"Ada yang nyari nak Vani dibawah, namanya Arka"

Mataku melotot. Sepagi ini?? Aku buru buru menuruni tangga. Tiba-tiba rasa kantukku hilang seketika. Melupakan wajah bantal dan rambut acak-acak an aku nekat menemui Arka dibawah sana. Siapa tau dia membawa kabar bahwa kado telah dia dapatkan sehingga aku tidak perlu ikut dengannya.

"Hai"

Arka yang semula menatap lukisan di sudut rumah ini pun langsung menoleh padaku. Dia tersenyum sama persis seperti pertama kali kami bertemu kurang lebih sebulan yang lalu.

"Kok udah disini" Tanyaku.
Sejujurnya aku malu menemuinya dengan keadaan seperti ini tapi ah sudahlah tidak ada gunanya lagi menyesali.

"Nanti siang gue ada keperluan jadi..yah gini.." Balasnya.

Aku mengernyit mendengar jawabannya, seperti kurang masuk akal bagiku.
"Kalo gitu gue mandi dulu, nggak lama kok"

_-_-_-_

Aku berjalan mendekati Arka dengan rasa bersalah karena telah membuatnya menunggu lama. Alih-alih kesal dia malah tersenyum saat mengetahui keberadaan ku.

"Kita berangkat sekarang?"

Aku menggangguk sebagai jawaban lalu mengikuti langkahnya menuju mobil. Aku mengernyit saat dia menyerahkan kotak makan padaku.

"Nasi kuning buatan mama"

"Buat gue?"

Lagi lagi dia menggangguk lalu tersenyum.

Love The CriminalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang