“Tumben macet sekali disini, padahal ini bukan jalan utama. Apa terjadi sesuatu di depan?” Ucap Krystal
Kiyong dan keluarganya sedang dalam perjalanan pulang menuju tempat tinggal mereka. Tapi perjalanan mereka harus terhenti karena terjadi kemacetan panjang. Sekarang sudah jam 11 malam tapi anehnya ada kemacetan disana. Dan kendaraan benar-benar tidak bergerak sedikit pun.
“Wae eomma?”
Karina yang merasa mobilnya tidak berjalan cukup lama akhirnya terbangun dari tidurnya. Krystal melihat ada salah satu warga yang melewati mobilnya.
“Permisi, maaf kenapa macet sekali?”
“Warga menemukan mayat di depan rumah kosong di ujung sana. Dan polisi masih dalam perjalanan kesini.”
“Seseorang bunuh diri?”
“Sepertinya bukan. Karena mayatnya ditemukan di dalam koper besar.”
Krystal langsung berbalas pandang dengan Kiyong. Kalimat 'koper besar' benar-benar seperti kalimat horror saat di satukan dengan penemuan mayat saat ini.
“Apa kami bisa melihat ke lokasi? Kebetulan saya bekerja di kepolisian.”
“Silahkan, orang–orang juga ada disana.”
“Kamsahamnida.”
Sepeninggal warga tadi Krystal, Kiyong dan Karina memilih turun dari mobil. Ternyata benar orang–orang sedang berkumpul diasana dan kemacetan terjadi salah satu alasanya karena orang–orang di dalam mobil turun untuk melihat. Krystal yang selalu membawa tanda pengenalnya langsung bisa menembus kerumunan orang disana. Sedangkan Karina dan Kiyong menunggu tidak jauh dari kerumunan. Ikut berdesakan juga tidak ada gunanya.
DEG ...
Sesuatu baru saja terdengar oleh Karina. Karina refleks langsung memeluk lengan Kiyong dengan erat. Jantungnya tiba–tiba berpacu dengan cepat tanpa sebab. Rasanya dia merasa takut, bahkan tubuhnya sampai gemetar. Kakinya juga terasa seperti tidak bertenaga tanpa sebab.
“Appa ...” Lirih Karina
Kiyong yang mengerti langsung membawa Karina menjauh darisana, dan kembali ke mobil.
“Appa ... ta..di terdengar berbeda." Suara Karina terdengar gemetar.
Kiyong membawa Karina kedalam pelukanya. Mengelus puncak kepala dan punggung anaknya dengan lembut. Mencoba memberikan ketenangan.
“Gwenchana, tidurlah.”
Karina akhirnya membalas pelukan Kiyong dan mencari posisi nyamanya. Lengan Karina memeluk Kiyong dengan erat berharap bisa memperlambat detak jantungnya.
Setelah polisi setempat datang, Krystal sempat berbincang sedikit disana. Setelahnya baru Krystal kembali ke mobil. Dia melihat Kiyong dan Karina di kursi belakang. Bahkan anaknya sudah tertidur pulas.
“Duduk di belakang.”
Krystal tidak banyak bertanya dan langsung menurutinya. Kiyong langsung keluar dari mobil dan kembali ke kursi depan. Setelah memastikan istri dan anaknya duduk dengan aman, baru Kiyong menjalankan mobilnya. Mereka akhirnya bisa melanjutkan perjalanan pulang menuju rumah mereka sekarang. Karena jalanan juga sudah terkendali berkat bantuan polisi.
***
Akhir pekan yang sangat cerah. Orang–orang banyak memilih untuk rekreasi bersama keluarga, sahabat bahkan pasangan mereka. Hari yang cerah harus di manfaatkan sebaik mungkin. Bergitu juga dengan Lucas dan yang lainnya. Mereka sekarang sedang berkumpul di rumah Winter untuk bermain bersama menikmati akhir pekan. Tidak perlu jauh–jauh bermain untuk mendapatkan fasilitas bagus. Datang saja kerumah Winter, dan kalian akan mendapatkanya dengan cuma–cuma.
KAMU SEDANG MEMBACA
6th Sense [END]
FanfictionMenurut kalian, bagiamana anak yang memiliki 6th sense hidup? Normal saja kah? Keluarga mereka menerima? Orang sekitar bagaimana? Jawabanya mungkin Hide and Seek ... Permainan yang tidak akan ada akhirnya. Bersembunyi dan Mencari. Apa mereka tetap...