#WORRY#

484 58 15
                                    

Krystal benar-benar tidak percaya dengan apa yang dia lihat sekarang. Seseorang yang ada di hadapanya, seseorang yang sedang berbicara dengan suaminya.

 Seseorang yang ada di hadapanya, seseorang yang sedang berbicara dengan suaminya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hi, my dear daughter-in-law. How are you? You're still as beautiful as ever."

"Siaboji?" Panggil Krystal tidak percaya

"Ya ampun kau ini masih kaku saja denganku. Kemari, kita berbincang bersama."

Seung heon bermaksud menuntun Krystal tapi ...

Plakk ...

"Yak! Appo!" Runtuknya

Kiyong langsung memukul tangan appanya dengan keras dan langsung menarik Krystal ke sebelahnya.

"Dasar robot posesif!" Makinya

"Kiyong ..." Panggil Krystal menuntut penjelasan.

"Kau tau sendiri, dia seperti kucing. Nyawanya terlalu banyak."

Krystal masih bingung, sangat bingung. Pasalnya masih tersimpan dalam memorinya kalau mertuanya itu meninggal dalam sebuah kecelakaan pesawat satu hari setelah Karina lahir. Itu berarti kurang lebih sekitar 17 tahun yang lalu. Saat itu, pesawat rute London-Seoul mengalami kecelakaan. Pesawat itu meledak di udara dan tenggelam. Tidak ada satu orang pun yang selamat. Karena semuanya hancur berkeping-keping. Bahkan nama Jang Seung Heon tertulis dalam daftar korban. Dan mereka tidak pernah lagi mendegar kabar apapun. Melihat jasadnya saja tidak pernah. Tapi sekarang orang itu ada di depan matanya dengan keadaan sehat dan bugar. Dan suaminya terlihat seperti biasa saja.

"Duduk." Titah Kiyong

"Oh my dear. Jangan tegang begitu, kau seperti melihat hantu! Aku benar-benar manusia. Lihatlah kakiku menapak di tanah."

Seung Heon menghentak-hentakan kakinya ke lantai untuk membuat Krystal percaya. Bahkan wajahnya seperti tidak menua. Krystal memang selalu takjub dengan kelebihan keluarga suaminya itu. Entahlah apa rahasianya.

"Ta..pi bagaimana bisa?"

"Aku tidak jadi ikut pernerbangan itu. Karena aku tau pesawatnya sudah di sabotase."

"Tapi nama aboji ada disana."

"Aku sengaja melakukanya, agar orang-orang itu menyangka kalau aku sudah benar-benar mati. Maaf menutupinya selama ini darimu. Aku hanya tidak mau mereka menyentuh kalian. Tapi sekarang semuanya sudah aman. Mereka sudah aku basmi sampai ke akarnya."

"Lalu selama ini aboji tinggal dimana?"

"Aku? Dimana kalian berada aku juga ada disana. Aku selalu berada di dekat kalian. Lebih tepatnya di dekat cucu kesayanganku."

Mereka mulai berbincang kesana kesini mengenai 17 tahun yang mereka lewati. Tidak ada satu hal pun yang tidak di ketahui Seung heon apalagi yang bersangkutan dengan keluarganya.

6th Sense [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang