"Jadi kenapa kau tiba-tiba meminta kita untuk berkumpul?" Tanya Irene
Yuri langsung menyimpan minumanya dan memasang wajah serius. Bukan tipe Yuri sekali memang.
"Hot news!" Tekan Yuri dalam kalimatnya
"Iya apa?! Kau ini sedang mengumpulkan orang-orang penting." Kesal Irene
"Kau hanya menjaga toko!" Balas Yuri tidak mau kalah
"Bukan aku! Yoona dan Krystal tentu saja."
"Sabar sedikit kenapa?! Kita kan sedang girls time. Buru-buru sekali!" Kesal Yuri
Irene membalas dengan mendengus kesal. Karena tidak seperti biasanya, nyonya Kwon ini meminta untuk berkumpul. Dan mintanya hanya para ibu-ibu saja. Ibu-ibu yang dia kumpulkan walaupun hanya 3 tapi pekerjaanya bukan sembarangan. Dia bilang ada hot news, entahlah dalam topik apa kali ini. Sampai harus berkumpul dengan keadaan setengah serius.
"Jadi begini, 2 hari yang lalu aku berkumpul dengan teman-teman lamaku. Reuni kaula muda pada zamannya. Dan ya, kasus yang sedang hangat itu tidak luput dari perbincangan kita semua. Karena sebagian besar dari mereka memiliki anak yang bersekolah. Sama seperti kita, tentu saja mereka khawatir. Lalu tiba-tiba, salah satu dari mereka membahas soal tempat sekolah anaknya dulu saat sekolah menengah pertama. Dia bilang kalau ada kasus murid yang bunuh diri disana dulunya. Dan ternyata itu adalah anak perempuan yang sedang kita bahas akhir-akhir ini!"
"Sejeong?" Tanya Yoona
"Sebenarnya dia tidak menyebukan namanya."
Ingin rasanya Irene membasahi wajah datar orang di depanya dengan segelas air yang ada di atas meja. Pesan yang di sampaikan begitu panas, tapi panas yang tanggung sekali.
"Yak! Lalu tau darimana kalau itu Sejeong?" Tanya Irene kali ini
"Dia memperlihatkan photo anaknya. Dan disana dia menunjuk Sejeong yang ada dalam photo. Dulu dia sempat merasa aneh dengan pihak sekolah yang menutupi kasus itu, malah terbilang acuh. Anaknya bercerita kalau Sejeong ini anak yang baik dan sangat ramah. Dia juga berbakat dalam bidang akademis dan non akademis. Suaranya juga sangat bagus saat bernyanyi. Dia juga cukup populer di sekolahnya dulu."
"Ah! Jadi anak bernama Somi itu, mereka merasa tersaingi rupanya. Makanya dia membully Sejeong." Ucap Irene
"Anak-anak zaman sekarang, benar-benar sulit di mengerti. Membuat kita harus ekstra memantau dan mendidik mereka. Aku sebagai guru dan staff sekolah, merasa sangat kecewa dengan pihak sekolah itu. Seharusnya walaupun itu sedikitnya merusak reputasi sekolah, dan walaupun mereka tidak mengeksposenya karena privasi keluarga. Setidaknya mereka tetap memindak semuanya."
"Sepertinya memang uang dan kekuasaan disana berada di depan." Ucap Krystal
Mereka benar-benar tidak habis pikir. Dari satu hal yang terbilang sepele awalnya, bisa menjadi masalah yang sangat besar sekarang. Dari sekedar iri, yang pada akhirnya merenggut nyawa seseorang. Dan kemudian menjadi lebih banyak orang yang harus kehilangan nyawa mereka. Seperti sebuah penebusan dosa.
KAMU SEDANG MEMBACA
6th Sense [END]
أدب الهواةMenurut kalian, bagiamana anak yang memiliki 6th sense hidup? Normal saja kah? Keluarga mereka menerima? Orang sekitar bagaimana? Jawabanya mungkin Hide and Seek ... Permainan yang tidak akan ada akhirnya. Bersembunyi dan Mencari. Apa mereka tetap...