#DECISION#

498 71 7
                                    

Sudah hampir berjalan 3 minggu setelah Yeji ditemukan dan dirawat dirumah sakit. Lukanya tidak bisa di bilang biasa saja, beberapa tulangnya retak, luka lebam, dan luka sayatan, belum lagi luka psikisnya. Dia mengalami shock dan trauma yang cukup berat juga. Tapi walaupun begitu kesehatanya berangsur-angsur membaik. Dia juga sudah melakukan introgasi bersama kepolisian. Walaupun sebenarnya tidak bisa memberikan clue siapa yang melakukannya. Tapi secara garis besar bisa kita tarik kesimpulan. Kalau semua ini adalah tindakan balas dendam akibat tindak pembullyan mereka dulu.

Bahkan orang-orang, ya kita sebut saja target yang masih hidup dibuat kalang kabut setelah berita Yeji menyebar. Yeri dan Somi tidak pernah dekat lagi semenjak kejadian Yeji. Begitupun dengan Yeji. Bahkan Somi tidak pernah menjenguk yang dia selalu sebut 'sahabat'.

"Karina, titip Yeji ya." Ucap Hyunjin

Hyunji baru saja datang bersama Yeji untuk latihan hari ini. Sudah 2 hari Yeji masuk sekolah. Dan dia selalu menempel dengan Hyunjin.

"Pabbo! Harusnya kau antar dia pulang dulu." Ucap Yeonjun

"Dianya yang tidak mau!"

Para namja langsung saja memulai latihan mereka dengan semangat. Semakin cepat mereka berlatih, semakin cepat juga mereka pulang kan. Dan tentu saja tidak ada obrolan diantara dua yeoja disana. Mereka tidak saling mengenal, hanya sama-sama sekedar tau satu sama lain saja.

"Aku dengar kalau kau dan Giselle yang memberitau Yoona saem, soal kemarin."

"Kami tidak sengaja melihatmu."

"Gomawo."

Mereka mengobrol tapi sama sekali tidak saling berpandangan satu sama lain. Mata mereka memilih untuk fokus melihat ke lapangan. Semakin terlihat betapa akrabnya kan.

"Aku melaporkan karena kau melanggar aturan."

"Ya, aku memang seharusnya di laporkan. Tapi, terlepas dari itu semua. Hal yang kau lakukan menyelamatkan nyawaku."

"Anggap saja itu sebuah keberuntungan."

"Keberuntungan paling berharga yang pernah aku dapatkan. Ah, ada lagi yang ingin aku beritau. Bukan untukmu sebenarnya. Sampaikan pada Giselle nanti."

"Mwo?"

"Jangan sampai lengah menjaga Mark. Karena ada seseorang yang sedang mengincarnya."

"Akan aku sampaikan nanti."

Primadona sekali sepertinya bule Canada kita itu. Tidak banyak tingkah dengan tebar pesona seperti temanya yang tinggi, tapi banyak sekali menarik perhatian lawan jenis.

#

Lucas sedang menunggu Winter pulang ekskul di sangar basket. Winter ada latihan dadakan hari ini dan Lucas menawarkan diri untuk menunggunya pulang. Lagipula dia tidak menunggu sendirian. Ada Ellysa disana yang menemaninya.

'So, you like that girl?'

Lucas sedikit tersipu saat mendengar pertanyaan dari arwah cantik didepanya. Karena tidak ada orang disana selain dirinya, jadi dia bisa bicara dengan normal. Walau sebenarnya nampak seperti orang gila kalau ada yang melihatnya.

"I think so."

'I think she like you too.'

"Are you comforting me now?"

'If she doesn't like you. Maybe now she already has a boyfriend. Men who like her a lot. And she knows it.'

"Maybe she hasn't found the right match for her yet."

6th Sense [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang