#MEETINGS AND FAREWELLS#

877 65 17
                                    

Keesokan harinya setelah makan siang Jackson mengantar Lucas ke kantor polisi. Mereka ingin menepati janji pada Sejeong, dan menepati janji Donghae pada Minjun. Janji tidak tertulis, tapi tidak bisa diingkari. Janji sederhana tapi sangat berarti.

"Wah aku tegang sekali ge!" Ucap Lucas

"Aku juga jadi ikut tegang begini! Menyebalkan!" Runtuk Jackson

Mereka sedang menunggu Donghae di parkiran, terlalu tegang kalau menunggu di dalam. Datang ke kantor polisi, bahkan dengan tujuan yang jelas tidak ada sangkut paut dengan kejahatan saja rasanya tidak nyaman. Berdiam di luar saja perasaan mereka tidak karuan, apalagi menunggu di dalam. Yang mereka tunggu Donghae, tapi yang datang menghampiri mereka malah Krystal.

"Nuna annyeong." Sapa Jackson

"Imo annyeong." Sapa Lucas

"Annyeong, maaf membuat kalian menunggu. Kajja kita masuk."

Lucas dan Jackson keluar dari mobil dan mengekor pada Krystal masuk ke dalam. Mereka langsung pergi ke salah satu ruangan khusus disana. Dan akhirnya mereka bertemu dengan Donghae tepat di depan pintu ruangan.

"Sudah siap?" Tanya Donghae

"Lututku rasanya lemas." Jawab Lucas

"Tenang saja, kami juga akan berada di dalam untuk mengawasi. Jangan terlalu memaksakan kondisimu juga."

"Tenang saja appa. Aku sudah mempersiapkan untuk hari ini, jadi kondisiku benar-benar terbaik!"

"Kita masuk kalau begitu."

Mereka semua masuk kedalam dan yang pertama mereka langsung lihat adalah Minjun. Minjun yang sedang duduk bersandar dengan tangan di borgol, juga Seunggi yang duduk disebelahnya. Tanpa berbasa-basi lagi Lucas langsung duduk di depan Minjun. Walaupun awalnya aga cukup tegang juga untuk Lucas. Ya karena dia tau Minjun itu siapa dan apa yang sudah diperbuatnya. Tapi kalau dia pikir lagi, dia berada dalam posisi aman. Jadi tidak ada yang perlu di takutkan.

"Hyung ... Kau cukup fokus, tutup matamu dan ikuti saja. Aku tidak bisa memastikan berapa lama, aku mencoba semaksimal mungkin. Jadi pergunakan waktumu sebaik mungkin."

"Hhmm."

Minjun langsung menutup matanya, lalu satu tangan Lucas di pakai memegang tangan Minjun lalu tangan satunya lagi berada di depan mata Minjun. Beberapa detik berlalu dan Minjun masih belum melihat ataupun merasakan apapun. Semuanya masih gelap dan sunyi. Mungkin dia belum cukup fokus, seperti yang di inginkan Lucas.

Sampai ...

"Oppa!"

Minjun mendengar seseorang memanggilnya suara yang begitu familiar. Suara yang begitu dia rindukan. Dan saat dia mencoba lebih fokus. Sosok yang sangat dia rindukan berapa tidak jauh di depanya. Dengan senyuman yang tidak pernah berubah, senyuman yang begitu hangat dan indah.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
6th Sense [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang