#HE IS REALLY NEAR US#

396 61 9
                                    

'Lucas ...'

Lucas yang sedang rebahan di ruangan ekskulnya langsung melihat ke arah sumber suara.

"Ya, Sejeong. Ada apa? Ada yang mengganggumu?"

Sejeong menggelengkan kepalanya.

"Kau bosan ya."

'Bukan. Aku ingin mencari kakaku.'

"Aku juga ingin mencarinya. Tapi aku bingung harus memulai mencarinya kemana."

Lucas langsung merubah posisinya menjadi duduk bersila menghadap Sejeong yang sedang duduk di salah satu kursi.

"Hhmmmh. Aku benar-benar tidak ada idea."

'Aku sudah berkeliling sedikit di sekitar rumahku yang dulu. Tapi tidak melihatnya.'

"Nanti coba aku tanya pada yang lain. Mungkin mereka ada idea untuk kita. Kalau kau mau berkeliling jangan terlalu jauh, takutnya kau di bawa yang lain dan tidak bisa kembali padaku."

'Lucas, apa temanmu baik-baik saja?'

"Temanku yang mana? Yang ada di rumah sakit?"

'Bukan.'

"Ah, 2 yeoja yang berkelahi dengan Somi? Mereka baik-baik saja. Mungkin hanya kena hukuman kecil. Tidak perlu khawatir, keluarga Somi tidak akan bisa berbuat apa-apa pada mereka."

'Dia benar-benar tidak memiliki rasa takut.'

"Mungkin dia merasa dirinya itu kucing. Padahal sudah jelas-jelas nyawanya di ujung tanduk. Tapi masih saja berleha-leha, bahkan mencari masalah dengan orang lain."

Mereka berdua terdiam dengan lamunan pikiran mereka masing-masing. Ingin sekali rasanya semua ini cepat berakhir. Ya walaupun kejahatan bisa datang darimana saja.

"Aish! Kenapa aku bisa sebodoh ini!"

'Wae?'

"Sejeong, siapa nama kakamu?"

'Kim ...'

"YAK! LUCAS!!!"

Seseorang terdengar teriak dengan lantang dari luar ruangan.

"Jantungku!" Runtuk Lucas

Lucas langsung keluar dan melihat siapa pelakunya. Yang tadinya ingin dia ajak baku hantam orang di luar sana, tapi dia urungkan.

"Oh my beloved bunny."

"Buang saja ponselmu, tidak berguna!"

"Aigoo, mianhae. Aku memang sedang charger disini. Dari tadi kan jam kosong terus, jadi baterai ku. Bagaimana-bagaimana aman?"

"Nanti saja membahasnya, aku lapar."

"Sebentar aku ambil barangku di dalam dulu."

Lucas langsung masuk ke dalam dan membereskan peralatan yang dia bawa.

"Sejeong, nanti kita lanjutkan lagi ya. Ingat, jangan berkeliaran terlalu jauh."

Lucas langsung melesat keluar mengejar Winter yang sudah jalan duluan menuju kantin, dasar bucin tingkat akut.

#

"We can confirm that the person watching you is the killer! This is dangerous!"

"Calm down mommy."

"Tenang katamu? Kau gila! Aku akan menghubungi Donghae. Mana ponselku ..."

Yuri langsung menggeledah tas nya yang berada di sofa untuk menghubungi Donghae.

6th Sense [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang