Setelah kesepakatan yang mereka semua buat, semuanya bersikap seakan tidak terjadi apa-apa. Apalagi saat berada disekolah, mereka bersikap seperti bagaimana biasanya saja. Mereka sepakat tidak melakukan pertemuan atau pembahasan dilingkungan sekolah. Kecuali memang sangat mendesak saja. Meminimalisir bocornya informasi. Rasanya seperti sedang bermain jadi agen rahasia saja.
Perkiraan Donghae tidak meleset soal wasiat kemarin. Kasus yang sedang dia kerjakan adalah yang di maksud. Dan dia semakin yakin kalau kasus ini benar-benar bukan kasus yang biasa. Pelaku dan motif dari semua ini harus segera terungkap, karena semakin lama dibiarkan makan korban akan semakin banyak berjatuhan. Entah itu yang benar-benar harusnya menjadi incaran, atau bisa jadi merembet ke orang-orang yang tidak ada sangkut pautnya.
Rumah Siwon dijadikan markas utama oleh mereka semua. Entah itu sepulang sekolah atau saat libur, mereka akan berkumpul disana. Mereka semua membagi tugas masing-masing. Giselle, Mark, Lucas dan Winter bersama Yoona dan Siwon lebih banyak membantu mencari dilapangan. Lebih tepatnya perihal circel pertemanan para korban. Sedangkan Jeno dan Karina banyak membantu di kepolisian bersama Donghae dan Krystal. Jeno dan Karina baru saja sampai di kediaman Siwon setelah selesai membantu Donghae dan Krystal di kantor.
"Annyeong chingu." Sapa Lucas
"Kalian sudah sampai?" Tanya Yoona
"Ne saem."
Karina langsung mengeluarkan berkas yang dia dapatkan dari kepolisian. Berkas daftar anak-anak yang akan mereka selidiki. Kalian bisa bayangkan mencocokan dengan berkas sekolah mereka akan memakan banyak waktu.
"Aku khawatir kalau sampai ada salah satu dari mereka bersekolah di tempat kita." Ucap Siwon
"Tenang saem. Buku absen berjalan kita akan mendalaminya." Ucap Mark
"Buku absen berjalan?" Tanya Yoona
"Lucas, dia tau seluruh murid yang ada disekolah. Bahkan alumni." Jawab Giselle
"Okey! Let's get to work." Ucap Lucas
Yang pertama mereka lakukan memang memilah anak-anak yang mungkin bersekolah di tempat mereka. Mereka mendapatkan data circel yang besar, dan nantinya akan mereka pilah hingga mengerucut menjadi semakin kecil. Yang menjadi kendala memang nama murid yang dari hampir mirip, sampai yang benar-benar mirip.
"Dia!" Teriak Lucas
"Kau mau membuatku jantungan?!" Bentak Mark
"Dia anak cheerleading."
Mark langsung mengambil kertas yang ada di tangan Lucas. Ya sebagai anak tim basket mereka pasti familiar dengan pemandu sorak sekolah. Karena sudah menjadi satu paket. Walaupun tidak hafal namanya satu persatu, tapi untuk mengenali wajah masih memungkinkan.
"Ah! Yang itu kan ... Bagian dilempar?" Tanya Mark
"That's right!"
"Coba biar saem lihat data dirinya."
Yoona mencari data murid itu di laptopnya. Dan benar saja dia salah satu murid mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
6th Sense [END]
FanfictionMenurut kalian, bagiamana anak yang memiliki 6th sense hidup? Normal saja kah? Keluarga mereka menerima? Orang sekitar bagaimana? Jawabanya mungkin Hide and Seek ... Permainan yang tidak akan ada akhirnya. Bersembunyi dan Mencari. Apa mereka tetap...