48

275 37 8
                                    

Jangan lupa klik 🌟!

Seorang pria sedang gelisah dalam duduknya seolah sedang memikirkan banyak masalah. Lalu menggerutu dengan keras dan mengacak rambutnya dengan kasar.

Tepukan di pundaknya membuatnya mengalihkan perhatian. Ia menatap tajam pelaku yang menepuk pundaknya itu.

"Kenapa lama sekali, huh?!" Bentak pria itu.

Lawan bicaranya, Alice, hanya bisa memutar bola mata malas. Ia mendengus sinis dan duduk di sebelah pria itu.

"Kenapa kau terlihat sangat khawatir begitu, Park Chanyeol?" Tanyanya setengah mengejek.

Alice mengambil bungkusan rokok lalu membakar dan menghisapnya. Menghembuskan asapnya ke wajah pria yang disebutnya Chanyeol. Membuat pria itu kesal setengah mati.

"Demi Tuhan Alice, apa yang kau lakukan ini benar-benar diluar nalar! Kau gila!!" Masih dengan suara tak bersahabat, mata Chanyeol menatap tajam pada Alice.

Alice masih diam, belum membuka suara karena sedang menghisap rokoknya dan menghembuskan asap ke sembarang arah.

"Dari awal, kau sudah setuju akan bekerja sama denganku utuk menyingkirkan hama-hama itu, lalu kenala kau menyesalinya?" Tanyanya santai.

"Saat itu aku tidak tahu kalau rencanamu seperti ini!"

"Jangan menumpahkan segala penyesalanmu padaku, Park Chanyeol." Katanya menggantung. Membuang puntung rokok yang masih tersisa banyak lalu menginjaknya.

"Kau takut sahabatmu tahu jika kau bekerja sama dengan gadis gila ini maka dari itu kau sibuk marah padaku. Chan, aku bukan orang baik yang tidak akan membalas semua cacianmu. Lagipula, dari awal kau sudah setuju dengan segala rencanaku untuk melindungi Lisa." Alice memberikan senyuman mengejek pada Chanyeol.

"TAPI LISA IKUT CELAKA!"

"Itu diluar rencana. Rencana kita hanya mencelakai keluarga gila Manoban, mana aku tahu kalau Lisa akan ikut kritis seperti keluarga gilanya itu." Alice mendengus pelan.

"Aku tidak percaya jika kau sampai seperti ini pada Lisa. Kau menyukainya?" Lanjut Alice.

"Brengsek, apa yang kau katakan?! Aku sama sekali tidak menyukai Lisa. Aku sudah berhutang budi padanya!"

"Ya ya ya, terserahmu!"

Lalu Alice menatap Chanyeol lekat,

Namun sepertinya bukan. Karena tatapan Alice terarah pada belakang Chanyeol.

"Nikmati hadiahmu, Park Chanyeol. Ini hadiah karena kau sudah memakiku!" Alice tersenyum penuh makna. Dan berlalu dari sana.

Alice sengaja merencanakan itu karena ia tidak ingin merasakan penyesalan terbesar seorang diri.

"PARK CHANYEOL!!"

Chanyeol tersentak kaget dan menoleh kebelakang. Keterkejutannya semakin bertambah melihat sahabat-sahabatnya sudah berdiri dengan raut wajah yang sangat murka.

Sial, Alice benar-benar licik.

Sehun berjalan menghampiri Chanyeol dengan langkah panjang dan menendag perut Chanyeol dengan segenap kekuatannya, hingga Chanyeol tepental.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 26, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

PAINFUL [HUNLIS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang