Sangat sulit rasanya saat kita berada dalam dua pilihan yang harus kita pilih salah satunya padahal dua-duanya sama penting. Memlih menerima, sama saja akan menyakiti Sehun dengan cara yang sama dengan mantan kekasih pria itu lakukan. Menolak, berarti ia akan menorehkan luka besar pada pria itu, dan sudah dapat dipastikan Sehun akan membencinya.
"Gadis penyakitan sepertimu, sangat tidak pantas untuk Sehun!"
"Aku tidak ingin putraku terjerat oleh gadis yang berasal dari keluarga berantakan sepertimu!"
"Kau pikir aku tidak tahu, kalau kau adalah hasil pemerkosaan?"
"Mengertilah, Lalisa Manoban! Kau hanya akan menyakiti putraku jika kau tetap ingin bersamanya!"
"Kau yakin kau akan sembuh, huh?!"
"Aku seorang ibu. Dan tidak ada satu pun seorang ibu yang ingin anaknya tersakiti."
"Jauhi Sehun! Kau tidak pantas untuk putraku!"
Seolah bagai kaset rusak, kata-kata yang sangat menyakitkan yang pernah Lisa dengar kembali terngiang dikepalanya. Tatapannya menyapu penjuru ruang tak beratap itu dan orang-orang yang berseru menyuruhnya menerima cinta Sehun.
"Bodoh!"
Hening, semua terdiam mendengar balasan Lisa. Sahabat-sahabat Lisa yang sedang merekam mereka juga terdiam, tak mengerti harus berekpresi seperti apa. Begitu juga dengan kumpulan pria-pria tampan sahabat Sehun.
Genganggaman Sehun terlepas begitu saja saat Lisa menarik tangannya dengan kasar. Ia mendongak, menatap Lisa tak percaya. Lisa... gadis itu kenapa?
"Kau bodoh, Oh Sehun!" Tekan Lisa.
"Apa alasan kau mengatakanku bodoh?" Ucap Sehun pelan.
"Kau pikir..."
Lisa mengadahkan kepalanya ke atas, tidak, ia tidak boleh menangis. Ia harus tunjukkan bahwa ia gadis yang kuat. Bagaimanapun juga mereka sama-sama tidak pantas untuk menjadi sepasang kekasih.
"Kau pikir selama ini aku mengejarmu, sudah tentu aku mencintaimu?"
Mereka semua terbalak tidak percaya, terutama si pria yang sedang berlutut itu. Sehun menatap Lisa tak percaya.
"Apa maksudmu, Manoban?" Tanya Sehun tidak menyangka.
"Kau pernah mendengar jika seseorang yang sedang penasaran... ia akan mendekati objek itu. Sama sepertiku, Sehun. Aku terlalu penasaran padamu hingga mendekatimu dan mencari tahu apapun itu yang membuatku puas."
Lisa menatap Sehun datar.
"Dan sekarang aku sudah puas. Rasa penasaranku akan dirimu sudah terpenuhi."
Sehun berdiri, ia menatap nyalang Lisa. Gadis itu... sudah menampar harga dirinya.
"Maafkan aku, Oh Sehun. Diantara kita benar-benar tidak ada yang bisa disatukan. Kau tidak pantas untukku, dan aku tidak pantas utukmu. Kita sama-sama tidak layak."
"Kau yang bodoh! Mulutmu mengatakan kau hanya sekedar penasaran padaku, tapu lihat matamu..."
Sehun maju selangkah mendekati Lisa, ia menarik dagu gadis itu pelan dan menyelami kedua bola mata yang sering membuatnya terpesona.
"Matamu mengatakan bahwa kau sangat mencintaiku!" Tekannya.
Lisa menepis tangan Sehun dan mundur selangkah. Sial, matanya memanas.
"Aku hanya kasihan padamu."
Sehin tertawa hambar, tidak menyangka bahwa gadis itu kembali menyangkal perasaannya. Ia menarik lengan Lisa dan memerasnua sedikit kuat.
KAMU SEDANG MEMBACA
PAINFUL [HUNLIS]
Fanfiction(FOLLOW DULU SEBELUM BACA!) "Andai aku jadi kupu-kupu, aku pasti akan terbang kemanapun kau pergi"-Lisa. "Jangan menghayal bodoh! Kau itu manusia dan akan tetap seperti itu. Aku tidak akan membiarkanmu mengikutiku,"-Sehun. "Aku mencintaimu, Hun" "Sa...