Aku bakal seneng banget kalau kalian menghargai cerita ini
SEMOGA TERHIBUR & SELAMAT MEMBACA!
Sehun memainkan pena miliknya sambil bertopang dagu di ruang kamar bercahaya terang itu. Sesekali ia menatap tugas yang sama sekali belum dikerjakan olehnya. Padahal, sudah terhitung hampir satu jam Sehun duduk dimeja belajar itu sembari memegang pena.
Namun, pikirannya sudah berkelana ke mana-mana. Mencoba berfikir kemana gadis yang disukainya itu.
Eh...? Disukai?!
Sehun melepas penanya dan memegang dada sebelah kirinya, tempat jantungnya berdetak. Dan Sehun merasakannya. Belakangan ini setiap melihat Lisa dan memikirkan Lisa, jantungnya yang hanya berdetak biasa kini luar biasa cepatnya, sama seperti ia merasakannya untuk pertama kali pada Irene.
Ah, Irene. Ntah kenapa, Sehun suka lupa akan Irene. Apa itu karena rasanya yang kembali hidup untuk Lisa? Sehun rasa seperti itu.
Tapi, dimana keberadaan Lisa sekarang? Sial! Gadis itu benar-benar ahli dalam menghilangkan jejak.
"Ck!"
Sehun mengambil satu bingkai foto yang terdapat gambar dirinya dan Irene. Ia tersenyum tipis, bukan senyuman sendu seperti biasa melainkan senyuman tulus.
"Maafkan aku, Irene. Aku akan melupakanmu sepenuhnya." Gumamnya.
Sekali lagi ia menyentuh dadanya, menikmati sensasi menghangatkan sekaligus sedikit menyakitkan. Bukan, bukan untuk Irene.
"Detak jantung ini bukan lagi milikmu. Sudah ada orang lain yang menghidupkan lagi rasa ini."
Mata Sehun memanas. Ingatan-ingatan kebahagiaan dan kesakitan tentangnya dan Irene kembali berputar. Kembali menghantarkannya pada rasa dimana ia bahagia bisa memiliki Irene, namun tidak hatinya.
Sehun masih ingat, bahkan di tengah hembusan nafas terakhirnya, hati Irene masih milik pria lain, dan bukan dirinya.
"Terimakasih karena kau mengajarkanku tentang rasa ini. Aku akan mencintai Lisa seperti aku mencintaimu, atau bahkan lebih."
Sehun berdiri dari duduknya, berjalan ke arah nakas dan mengambil satu bingkai foto bergambar Irene. Ia berjalan ke arah lemarinya dan mengambil satu tas kosong dengan ukuran cukup besar. Ia meletakkan dua bingkai foto itu ke dalam tas.
Sehun kembali berjalan keluar dari kamarnya. Mengambil foto Irene yang terletak di setiap sudut rumahnya.
Ia kembali ke kamar dengan sepuluh bingkai foto. Meletakannya ditempat yang sama dengan dua foto tadi. Sehun menatap dindingnya yang terdapat bingkai foto paling besar.
Ia mengambilnya dan sedikit mengelus bagian wajah Irene.
"Wajah ini, aku tidak akan melupakanmu. Aku hanya akan melupakan cintaku untukmu."
Mata Sehun berkaca. Masih dengan mengelus wajah bagian wajah Irene, ia duduk di tempat tidurnya.
"Aku harus melupakan cintaku padamu."
Ya, keputusan Sehun sudah bulat. Ia harus menghapus semua kenangannya dan Irene.
Sehun memasukkan foto paling besar itu dan mengancingkan tas itu. Ia mengangkatnya dan meletakkan ke dalam lemari khusus untuk barang-barang yang sudah tak terpakai.
KAMU SEDANG MEMBACA
PAINFUL [HUNLIS]
Fanfiction(FOLLOW DULU SEBELUM BACA!) "Andai aku jadi kupu-kupu, aku pasti akan terbang kemanapun kau pergi"-Lisa. "Jangan menghayal bodoh! Kau itu manusia dan akan tetap seperti itu. Aku tidak akan membiarkanmu mengikutiku,"-Sehun. "Aku mencintaimu, Hun" "Sa...