37

350 52 23
                                    

Aku bakal seneng banget kalau kalian menghargai cerita ini



SEMOGA TERHIBUR & SELAMAT MEMBACA!




Suara detingan sendok beradu dengan piring memenuhi ruangan itu. Tidak ada seorang pun yang membuka suara. Semua sibuk mengunyah makanan.

Seorang wanita setengah baya menatap putra satu-satunya itu dalam. Seolah ada yang ingin dia sampaikan, hanya saja putranya tidak menatapnya balik.

Si anak yang merasa diperhatikan pun mendongak menatap ibunya. Ia mengunyah makanannya dengan cepat dan menelannya.

"Kenapa ibu menatapku seperti itu?" Tanyanya bingung.

"Tidak apa. Makanlah."

Si anak mengangguk dan kembali menyendok kan makanannya dan memasukkan ke dalam mulut.

"Sehun."

Sehun kembali mempercepat kunyahannya dan menelannya. Meminum sedikit air putih lalu menatap ibunya itu.

"Apa ada yang ingin ibu katakan?"

Wanita itu mengangguk pelan. Ia menatap sendu Sehun.

"Kau... Apa Lisa masih mengejarmu?"

Sehun menaikkan sebelah alisnya, ekspresi bingung yang kembali membuat raut wajah ibunya semakin sendu. Sehun tidak mengerti mengapa ibunya menanyakan hal itu.

Sehun mengangguk ragu, ia sendiri meragukan jawabannya. Pasalnya, belakangan ini Lisa tidak terlalu mengejarnya seperti dulu-dulu. Dan hal itu membuat Sehun sedikit resah.

"Mengapa ibu menanyakan itu?"

Wanita itu hanya diam tak menjawab. Sedikit memberi senyuman lalu menyudahi makanannya dan pergi begitu saja. Menghiraukan Sehun yang kebingungan akan tingkahnya.

Sehun berkutat dengan pikirannya. Berusaha keras mencari tahu kenapa ibunya bersikap seperti itu. Tidak pernah ibunya bersikap begitu padanya.

Sehun pun memutuskan ikut menyudahi makanannya dan pergi dari sana. Ia memasuki kamar orang tuanya yang hanya berisi ibunya. Ayahnya, pergi keluar kota perjalanan bisnis.

Sehun sedikit mendorong pintu kamar yang sedikit terbuka itu. Di sana, ibunya duduk di pinggir ranjang dengan kepala tertunduk.

Sehun menumpukan sebelah dengkulnya ke lantai, lalu mengangkat sedikit dagu runcing ibunya hingga mendongak.

"Apa sesuatu mengganggu pikiran ibu?"

Wanita itu meneteskan air matanya mendengar kalimat anaknya. Ia menggeleng dan mengelus kepala putranya sayang.

"Teruslah berbahagia, hm?"

Sehun mengangguk. Ia berdiri dan menangkup wajah ibunya lalu mengecup pelan kening ibunya.

Sehun merasa ada yang aneh dengan sikap ibunya. Tapi tak apalah, yang penting ibunya baik-baik saja.

"Aku pergi."

Ibunya mengangguk dan mengucapkan hati-hati.

PAINFUL [HUNLIS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang