38

305 53 9
                                    

Aku bakal seneng banget kalau kalian menghargai cerita ini



SEMOGA TERHIBUR & SELAMAT



Seorang gadis sedang meringkuk di balik selimutnya sambil terisak pelan. Suara isakannya terdengar sangat memilukan, membuat pria tampan yang duduk dipinggir ranjang itu turut bersedih.

Pria itu mengulurkan tangannya mengelus pucuk kepala gadis itu yang masih terbungkus selimut tebal, sesekali memberi tepukan pelan di bahu rapuh si gadis itu.

"Sebenarnya, ada apa denganmu, Lisa?" Lirih pria itu, Hanbin.

Lisa tak menjawab, ia masih tenggelam dalam rasa sakit yang menggeroti batinnya. Di balik selimut itu, Lisa memukul dadanya guna menghilangkan rasa rasa sakit itu. Nafasnya tercekat, ia kesulitan bernafas akibat tangisnya yang semakin deras.

Hanbin menghela nafas pelan, sudah beberapa kali ia menanyakan hal yang sama namun Lisa tetap bungkam. Ia tidak tahu apa yang terjadi pada Lisa. Saat siang tadi, ia sedang bersantai sembari menonton televisi, ia dikejutkan dengan kehadiran Lisa yang tiba-tiba.

Lisa tidak akan datang ke rumahnya jika ia sedang dalam masalah. Dan benar saja, tangis Lisa langsung pecah saat gadis itu masuk ke kamar yang memang khusus untuk Lisa. Hanbin pikir, sepertinya ada yang menyakiti Lisa.

Astaga! Manusia brengsek mana yang tega menyakiti gadia serapuh Lisa?

"A-aku~" Lisa tidak melanjutkan perkataannya. Ia kembali terisak.

Hanbin yang jengah pun, membuka selimut yang menutupi tubuh Lisa. Membuangnya ke lantai dan terlihatlah wajah Lisa yang sudah sangat berantakan. Mata gadia itu bengkak dan wajahnya memerah akibat terlalu lama menangis.

Hanbin mengambil tangan Lisa dan menarik gadis itu agar duduk dan menyandar di kepala ranjang. Ia menghapus air mata yang membasahi pipi Lisa.

Lisa menatap Hanbin dengan pandangan menyakitkan, membuat Hanbin merasakan hatinya tercabik melihat tatapan kesakitan itu.

Lisa tanpa sadar meremas tangan Hanbin, menyalurkan rasa sakitnya.

"A-aku, aku hiks t-tidak hiks tahu a-apa s-salahku. Hiks ke-kenapa, kenapa mereka hiks ja-jahat padaku?" Ucap Lisa susah payah.

"Lis-"

"APA SALAHKU?!" Bentak Lisa tanpa sadar.

"Gadis penyakitan sepertimu, sangat tidak pantas untuk Sehun!"

"Aku tidak ingin putraku terjerat oleh gadis yang berasal dari keluarga berantakan sepertimu!"

"Kau pikir aku tidak tahu, kalau kau adalah hasil pemerkosaan?"

"Mengertilah, Lalisa Manoban! Kau hanya akan menyakiti putraku jika kau tetap ingin bersamanya!"

"Kau yakin kau akan sembuh, huh?!"

"Aku seorang ibu. Dan tidak ada satu pun seorang ibu yang ingin anaknya tersakiti."

"Jauhi Sehun! Kau tidak pantas untuk putraku!"

Lisa menunduk dalam, suara-suara itu terus tergiang dikepalanya. Ia masih ingat, wanita yang mengaku ibu Sehun itu memintanya menjauhi Sehun, cintanya.

'Tuhan, banyak cinta yang tak dapat ku gapai. Apa kali ini juga, aku tidak bisa menggapai satu cintaku yang tersisah?' Batinnya.

Bibir Lisa bergetar, bahunya berguncang hebat, ia memejamkan matanya erat. Ia kembali meremas tangan besar Hanbin dengan kuat.

PAINFUL [HUNLIS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang