31

355 59 12
                                    

Aku bakal seneng banget kalau kalian menghargai cerita ini

🎵song reguest 'Will be back'
OST. Moon lovers🎵

SEMOGA TERHIBUR & SELAMAT MEMBACA!

Duduk dengan posisi memeluk lutut kaki sambil memperhatikan pandangan kota dari jendela besar, itulah yang dilakukan Lisa saat ini.

Penerangan ruang kamar yang minim membuat cahaya dari luar sana menembus kaca besar jendela. Menerpa wajah Lisa yang terlihat murung.

Lisa sama sekali tidak mengalihkan tatapannya barang se-inchi pun. Tatapannya kosong, pikirannya juga kosong dan sama sekali tidak bermakna. Membuatnya seperti orang gika yang terkurung dalam sebuah ruangan.

Kriing.. kriing...kriing

Bunyi alarm dari ponsel barunya berbunyi, menandakan jika sudah saatnya ia meminum obat.

Lisa menghela nafas lelah, selama ia tinggal di rumah Hanbin, pria itu selalu saja punya cara untuk membuatnya memakan obat sialan itu.

Hanbin bilang obat itu bisa membantu untuk meredakan rasa sakit. Memang benar, hanya saja...

"Aku akan terlihat seperti orang skarat jika meminumnya terus. Aku benci itu!"

Namun Lisa sama sekali tidak bisa menentang, ia cukup tahu diri karena Hanbin sudah berkorban banyak untuknya. Hanbin juga sudah meletakkan cctv di setiap sudut kamarnya, kecuali kamar mandi. Hal itu membuatnya tidak dapat membuang obat itu.

Dengan sangat terpaksa Lisa berdiri dan melangkahkan kakinya menuju nakas dan mengambil obat tablet yang berukuran kecil itu.

Lisa mengambil tiga jenis lalu memasukkan kemulutnya sekakigus lalu meminum air putih yang memang sudah tersedia di sana.

Lisa bosan, tapi dia tidak bisa apa-apa.

Lisa juga sudah tidak tahan jika berdiri terlalu lama, apalagi berjalan. Mungkin karena terlalu lama duduk lalu tidur, sama sekali tidak ada pergerakan lain.

Lisa menguatkan dirinya dan berusaha untuk kuat. Ia ingin keluar, ia sudah sangat bosan.

Lisa pun akhirnya keluar dari kamar yang penerangannya minim itu. Ia melangkah menuruni tangga dengan hati-hati. Kaki Lisa bergetar, dan memang semenjak satu minggu belakangan ini Lisa orang lemah. Bahkan untuk berjalan saja tidak sanggup berrlama-lama.

Lisa memberhentikan langkahnya dan duduk di tangga untuk mengistirahatkan kakinya.

"Sialan! Padahal jarak kamar ke ruang tamu tidak begitu jauh!"

"Cih, diriku memang selemah itu!"

Lisa kembali berdiri dan melanjutkan langkahnya. Akhirnya,perjuanganannya untuk menuju ruang tamu terpenuhi.

Dan saat ini tujuan Lisa adalah belakang rumah Hanbin. Dari jendela besar yang ia lihat, ada taman kecil dan kolam ikan yang tidak terlalu besar.

"Ah, aku jadi merindukan taman di komplek rumahku."

Dengan kaki bergetar Lisa berjalan menuju pintu belakang. Sekarang Lisa dapat melihatnya dengan langsung, taman itu hanya ditumbuhi beberapa bunga indah yang tumbuh subur dengan kursi panjang dan sebuah ayunan ditengah-tengahnya.

PAINFUL [HUNLIS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang