Yeay, akhirnya up lagi. Let me know your time! WIB/WITA/WIT 🥰
Kasih tahu aku dong lagu kesukaan kalian akhir-akhir ini🎶
Kali ini kita bahas temannya Kevin, keponakan Melani. Harus kasih vote dan komen yg banyak yass! Selamat membaca. 🤩😍
♥️
Ketukan keras dari luar kamar serta teriakan yang cukup keras, mampu membuat seorang gadis terbangun dari tidurnya. Kondisi ruangan gelap, karena gadis itu tidak menyalakan lampu saat tidur. Cahaya yang masuk melalui celah-celah gorden menyadarkannya kalau hari sudah pagi. Ketukan dan teriakan dari luar sudah berhenti, mungkin sudah bosan karena pemilik kamar tidak juga bangun dan menyahut.
Gadis itu melamum sembari menatap langit kamarnya. Ia berbaring dengan tangan yang memegang ponsel. Jadwal kuliahnya hari ini diundur, sehingga gadis itu tidak punya kegiatan apa-apa di luar rumah.
Tak lama kemudian ponselnya berdering, dan gadis itu—Melani sadar bahwa itu bukan bunyi alarmnya. Siapa yang menghubunginya pagi-pagi begini? Eh, udah sedikit siang. Nama kontak Kak Meira tertera pada layar. Segera Melani mengangkatnya.
"Ya?"
"Kamu nggak masuk kuliah? Masih tidur?"
"Hmm."
"Sibuk apa hari ini?"
"Nggak ada," jawab Melani malas.
"Bisa jagain si kembar nggak, Mel, hari ini? Kakak ada workshop."
"Males ah. Minta Mama aja."
"Mama sibuk."
"Aku juga sibuk."
"Kakak transfer deh nanti."
"Oke. Antar ke rumah ya si kembar."
"Kalau soal bayaran aja, langsung mau. Kamu yang datang ke sini dong. Kami nginap di hotel."
"Repot banget, Kak. Nggak bisa apa antar ke sini aja," gerutu Melani.
"Kakak tunggu ya, Mel. Satu jam lagi workshop-nya udah mulai. Kakak kirim lokasinya ke WA kamu." Meira mengakhiri panggilan secara sepihak dan Melani tidak ada pilihan lain selain menuruti kakak tertuanya.
Kalau Melani pengangguran begini pasti jadi sasaran Meira. Apalagi kalau musim libur semester, si kembar bakalan sering menginap di rumah. Kakak dan Abang iparnya punya pekerjaan yang sama. Bisa dipastikan mereka sesibuk apa setiap hari. Ah ya, begitupun dengan Marta dan suaminya, mereka punya pekerjaan yang sama. Umm, Melani kepikiran sesuatu. Apakah suaminya nanti satu profesi dengannya? Tapi Melani belum memikirkan profesi atau pekerjaan yang ia inginkan. Sarjana masih jauh karena skripsi belum di genggaman.
Sebelum turun ke bawah, Melani merapikan tempat tidurnya dulu. Menarik gorden dan menyimpulnya ke pinggir, serta membuka jendela kaca kamarnya. Melani mencuci muka dan langsung turun ke bawah untuk mengisi perutnya.
"Sudah bangun, Mel?" tanya Martin. Melani mengangguk lalu duduk di kursi sebelah Papanya.
"Kamu nggak masuk kuliah ya hari ini? Tadi dibangunin Mama nggak nyahut."
"Yes. Kelasnya diundur. Mama di mana?"
"Di belakang." Melani jarang sarapan bersama Papanya.
"Papa nggak ke luar kota lagi?" tanya Melani.
Martin menggeleng. "Pekerjaan Papa udah selesai. Tumben kamu nanya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
DSM (Tamat)
General Fiction♥️Yuk Follow Dulu Sebelum Baca♥️ --- Bagi sebagian mahasiswa S-1, semester 8 adalah semester paling sibuk karena mengerjakan skripsi. Tapi berbeda dengan Melani Triana, mahasiswa cantik yang terpaksa sibuk sebagai komting mata kuliah DSM karena peri...