Happy CNY 🏮🏮
Happy Valentine Day
Happy-happy lah pokoknya 😂DSM kangen nih, kamu kangen nggak?
Skuy vote dan spam komen bab per-burung-an ini wkwkwk 😉
Selamat membaca☺️♥️
"Sudah lama?"
"Belum, Pak," jawab Melani seadanya. Setelah ancaman nggak tahu diri yang diberikan Dirga tadi siang, Melani bersedia datang ke restoran dosen sengklek itu.
Jangan berharap ada sesi jemputan, naik mobil bersama, dinner romantis layaknya dua orang yang tengah memadu kasih. Big no!
Yang ada Melani datang sendiri ke restoran milik Dirga, tampilannya juga biasa-biasa aja, celana jeans berwarna putih dipadu dengan jaket rajut lengan panjang. Ia juga datang dengan mengendarai sepeda motor kesayangannya.
Dirga jahat? Enggak.
Dirga php? Enggak juga.
Terus mana makan malamnya?
Nah, Melani tengah dihadapkan dengan situasi itu sekarang. Sejak kedatangan Dirga dengan membawa beberapa amplop coklat, Melani bisa merasakan kalau pertemuan ini lebih dari sekadar makan malam.
"Sure. Kamu bisa makan," ujar Dirga lalu mulai menikmati hidangan yang ada di atas meja.
"Terima kasih, Pak," balas Melani sopan. Sembari menikmati makanan, Melani berpikir keras mengenai tujuan dan ajakan makan malam dari dosennya itu. Mustahil sekali kalau bukan urusan penting.
Tidak tahan memendam rasa penasarannya, Melani pun bertanya, "Kalau boleh tahu, apa tujuan Bapak mengajak saya makan malam?"
"Ingin mengenal lebih jauh, mungkin?"
"C'mon, Pak. Langsung ke intinya saja."
Dirga terkekeh pelan seraya menatap Melani. Ini yang ia suka dari mahasiswanya itu. Tidak bertele-tele, dan tidak membuat repot. "Saya yakin kamu memang berbeda dari yang lainnya."
"Thanks buat pujiannya."
"Kamu tahu kan, kalau dosen itu punya tiga tugas pokok, seperti tercantum pada Tri Dharma Perguruan Tinggi. Mengajar, meneliti, dan mengabdi pada masyarakat," jelas Dirga dan Melani mangguk-mangguk saja. Kuliah singkat dengan makanan enak ternyata oke juga.
"Saat ini saya sedang melakukan riset. As you know, setiap peneliti pasti butuh bantuan, seperti asisten. Dan saya membutuhkan itu, asisten, untuk membantu saya mengumpulkan data, dan sebagainya. Saya ingin menawarkan kerja sama, lebih tepatnya saya meminta kamu menjadi asisten saya dalam riset ini."
"Kenapa saya?"
"Insting, maybe."
"Semuanya tercantum di sini." Melani menerima amplop coklat itu, ia segera membuka dan membacanya.
"Kalau kamu jadi asisten saya dalam riset ini, kamu tidak akan rugi. Untungnya juga nggak banyak-banyak sih, tapi nama kamu akan tercantum di penelitian saya. Kamu juga belum ambil skripsi, kan?"
"Belum, Pak."
"Nah, itu poinnya. Siapa tahu kamu mendapat ide lewat penelitian saya. Tenang, saya akan bayar kamu."
Melani kembali membaca surat yang diberikan Dirga, tidak ada yang spesial dan tidak ada pula yang buruk. Bayaran yang ditawarkan juga tidak main-main. Tapi bukan bayaran itu juga yang menjadi fokusnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
DSM (Tamat)
General Fiction♥️Yuk Follow Dulu Sebelum Baca♥️ --- Bagi sebagian mahasiswa S-1, semester 8 adalah semester paling sibuk karena mengerjakan skripsi. Tapi berbeda dengan Melani Triana, mahasiswa cantik yang terpaksa sibuk sebagai komting mata kuliah DSM karena peri...