"Ren.. Kamu belum bangun? Ini udah jam 7, kamu kan harus sekolah!" Terdengar suara Mama berteriak sambil mengetuk pintu kamar Lauren.
Karena tak ada jawaban akhirnya Mama langsung masuk ke kamar Lauren. Dan Mama langsung menghampiri Lauren yang masih terbaring di kasur.
"Ren ayoo bangun! Kamu kenapa tumben jam segini belum bangun?" Tanya Mama yang belum tau kalo Lauren sedang demam.
"Ma, hari ini Lauren izin ga masuk sekolah. Lauren sakit." Jawab Lauren sambil terbata-bata karena gemetar kedinginan.
"Bukannya semalem kamu udah minum obat kan?" Tanya Mama memastikan.
"Udah kok tapi gak mempan ma. Tolong bilangin ke Tifanny kalo Lauren gak bisa masuk sekolah dulu ma." Pinta Lauren lalu dia kembali menarik selimut.
Mama terlihat khawatir lalu dia memegang kepala dan tangan Lauren. Panas.
"Ya ampun Ren. Kamu panasnya tinggi. Sekarang kita ke dokter sama Papah. Kali ini jangan nolak!" Tanpa basa basi Mama langsung keluar dari kamar Lauren dan menemui Papah.
Sementara di meja makan ada Papah, Petter dan juga Kak Bianca yang sepertinya baru bangun, mereka semua sedang sarapan. Dari arah atas terlihat Mama terburu-buru untuk menghampiri Papah.
"Hey Ma, ada apa sih? Laurennya mana? Masih belum bangun?" Tanya Papah kebingungan.
"Pah, Lauren sakit dia demam tinggi kita bawa aja ke rumah sakit yaa." Jawab Mama.
"Ya ampun kenapa jadi keterusan dia? Yaudah ma bentar Papah ambil dulu kunci mobil." Dengan terburu-buru Papah langsung ke kamar untuk mengambil kunci mobil.
"Kak, kamu punya nomor Tifanny temannya Lauren itu kan? Kamu kasih tau dia kalo Lauren gak bisa masuk sekolah." Suruh Mama pada Kak Bianca yang terlihat baru setengah sadar.
"Eumm iyaa ma.. Aduh anak itu kenapa lagi?" Ujar Kak Bianca berbicara sendiri.
Mama menuntun Lauren untuk menuju ke mobil, karena Lauren terlihat sangat lemas. Dan diluar terlihat Papah segera membukakan pintu mobil untuk Lauren.
20 menit kemudian akhirnya mereka sampai di Rumah Sakit Pelita. Lalu Lauren segera dibawa dan diperiksa oleh dokter.
Sementara itu di sekolah Kevin yang sedari tadi menunggu Lauren di depan kelas mulai gelisah karena sudah jam 7.30 Lauren belum datang juga.
"Lauren kemana sih kok jam segini belum datang juga? Apa dia kesiangan yaa? Gue telpon aja kali ah." Kevin menelpon Lauren beberapa kali namun tak ada jawaban.
Tiba-tiba dari dalam kelas keluarlah Chelsea, Tifanny, dan Vivian.
"Heh domino! Lauren kemana kok belum datang jam segini?" Tanya Chelsea.
"Gue juga gak tau, lu kan temennya harusnya lu tau dong dia kemana." Kevin malah membalikkan pertanyaan.
"Lu kan pacarnya harusnya lu yang lebih tau tentang Lauren!" Jawab Vivian ngegas.
Tiba-tiba terdengar suara handphone berbunyi dan itu suara handphone nya Tifanny. Rupanya Kak Bianca baru mau mengabari Tifanny tentang Lauren.
"Berisik lu pada! Diem dulu! ini Kak Bianca telpon siapa tau mau ngasih kabar tentang Lauren." Ujar Tifanny memarahi mereka, dan dia langsung mengangkat telepon Kak Bianca.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dua Dimensi
Teen FictionIni adalah sebuah kisah cinta antara 2 makhluk yang berbeda alam. Kisah seorang wanita cantik bernama Lauren Danniela Pamungkas yang mempunyai seorang kekasih bernama Kevin Domani Erlangga. Hubungan mereka sangat harmonis hingga suatu masalah pun te...