Pukul 06.30 Lauren sudah menunggu Kevin di depan rumahnya. Hari ini mereka berniat untuk berangkat bareng lagi ke sekolah. 5 menit kemudian Kevin pun datang.
"Hai sayang! Udah lama nunggunya?" Tanya Kevin langsung membuka kaca helm.
"Engga kok paling baru 5 menit. Yaudah yuk kita jalan sekarang aja." Ajak Lauren sambil naik ke motor Kevin.
"Iyaa sayang pegangan dong jangan lupa." Ucap Kevin iseng menarik tangan Lauren untuk memegangnya.
15 menit kemudian akhirnya mereka pun sampai di sekolah. Karena kelas mereka sebelahan jadi mereka selalu bareng untuk ke kelas. Meskipun banyak pasang mata yang melihat ke arah mereka berdua, tapi mereka cuek saja pegangan tangan sampai depan kelas. Ampun.
"Aku ke kelas dulu yaa sayang. Pulang sekolah aku tunggu di gerbang." Ucap Kevin mencubit lembut pipi Lauren.
"Iyaa cowok bawel." Ledek Lauren sambil menjulurkan lidahnya.
Di kelas Lauren terlihat para murid sedang berkumpul seperti sedang bermusyawarah. Lalu Lauren duduk di samping Tifanny, ya Tifanny adalah teman sebangkunya.
"Lagi ngomongin apa ni?" Tanya Lauren.
"Ini buat acara nanti kelulusan. Sekarang kan ada pelajaran wali kelas sedangkan kelas kita belum ngirim perwakilan buat pensi. Jadi sebelum wali kelas kita bawel, yaudah diskusi sekarang." Jelas Tifanny.
"Lo ada ide gak, Ren?" Tanya Gibran sang KM.
Lauren sempat terdiam dan memikirkan penampilan apa yang kira-kira bagus.
"Berhubung gue juga pengurus OSIS, gue juga sekalian punya konsep buat acara nanti terserah mau dipake atau engga konsepnya." Ucap Lauren.
"Yaudah kasih tau aja dulu konsepnya gimana? Kalo bagus pasti sama ketos bakalan dipake kok." Jawab Gibran.
"Menurut gue, diawal penampilan mending kita nampilin persembahan yang bikin semua pada terharu. Diakhir baru acara hiburan kaya band, cheerleader atau bisa juga stand up comedy kan." Jelas Lauren.
"Okey saran yang bagus! Tapi kelas kita nampilin apaan dong?" Tanya Gibran lagi.
"Disini ada anak musik kan? Nah kalian kolaborasi sama kelas lain buat nyiptain lagu khusus buat ditampilin." Ujar Lauren.
"Di musik gue anak drum. Tar coba gue diskusiin sama anak musik yang lain tentang ini." Jawab Bintang yang merupakan salah satu personil anak musik di sekolah kita.
"Ada yang minat buat stand up comedy gak?" Tanya Gibran.
"Lo aja Chel, lo kan pinter lawak sekaligus pinter bacot." Ujar Vivian pada Chelsea.
"Gue gak ada bakat lawak hey! Mending gue nyanyi aja daripada disuruh lawak." Jawab Chelsea pede.
"Udah, udah. Mending gak usah." Ujar Vivian.
"Gue aja dah maju. Siapa tau kelucuan gue viral jadi artis." Jawab Beben mengacungkan tangan. Sebenarnya namanya itu Benny cuma sering kita panggil Beben.
"Nah gitu dong, Ben. Gue suka kepedean lo!" Ujar Bintang.
"Okey. Jadi kelas kita punya 2 wakil buat acara pensi yaa." Ujar Gibran.
Tak lama bel sekolah berbunyi dan diikuti oleh Bu Bunga yang langsung masuk kelas. Guru paling rajin kalo soal ngajar.
Setelah pembelajaran selesai, Bu Bunga langsung menanyakan kepada anak-anak tentang persiapan dan perwakilan untuk pensi nanti.
"Gibran, gimana untuk persiapan pensi nanti? Siapa wakil dari kelas kita?" Tanya Bu Bunga.
"Untuk perwakilan ada 2 orang, Bu. Bintang kolaborasi musik dengan band nya, dan Beben akan stand up comedy." Jawab Gibran.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dua Dimensi
Teen FictionIni adalah sebuah kisah cinta antara 2 makhluk yang berbeda alam. Kisah seorang wanita cantik bernama Lauren Danniela Pamungkas yang mempunyai seorang kekasih bernama Kevin Domani Erlangga. Hubungan mereka sangat harmonis hingga suatu masalah pun te...