Dua Dimensi #13

3 3 0
                                    

Hari kelulusan pun tiba. Keempat remaja cantik ini sudah mandi dan segera bersiap untuk berdandan.

"Kalian udah pada siap?" Tanya Lauren pada ketiga temannya.

"Mau dibikin cantik masa gak siap ya jelas udah dong!" Jawab Chelsea semangat.

"Kalo gitu bentar gue panggil dulu Kak Bianca." Ujar Lauren sambil keluar kamar mencari kakaknya.

Tokk.. Tokk..

Lauren mengetuk pintu kamar Kakaknya namun tidak ada jawaban. Dia pun masuk, ternyata Kakaknya sedang di toilet. 5 menit menunggu akhirnya Kakaknya pun keluar dan Lauren segera mengajaknya untuk pergi ke kamarnya.

"Kak inget kan? Ayoo! Temen-temen aku udah nunggu di kamar." Ajak Lauren.

"Bentar dong ah! Masa Kakak mau dandanin kalian tapi gak bawa alat make up." Ujar Kak Bianca sambil mencari kotak tempat make up nya.

Setelah dirasa cukup lengkap akhirnya mereka kembali ke kamar Lauren.

"Ayoo dimulai dari siapa?" Tanya Kak Bianca tanpa basa basi.

"Lauren dulu aja kak." Ucap Tifanny.

Lalu Lauren pun duduk di meja riasnya. Jujur dia tidak bisa rileks karena jarang sekali make up.

"Tegang amat dek! Rileks aja! Serahin ke Kakak pasti hasilnya bagus kok." Ujar Kak Bianca penuh percaya diri.

"Aku gak biasa make up kak. Jangan menor menor yaa!" Pinta Lauren.

"Iyaa udah tenang aja." Jawab Kak Bianca.

Kiranya sekitar 30 menit Kak Bianca selesai mendandani adiknya itu. Lalu Kak Bianca menyuruh Chelsea yang berikutnya, karena dari tadi dia terlihat sudah tidak sabar.

"Semangat banget yaa keliatannya kamu." Ucap Kak Bianca.

"Hehe. Harus dong kak! Dari malem aku semangat sampe gak bisa tidur." Jawab Chelsea lebay.

"Apanya gak bisa tidur? Justru diantara kita lo yang tidurnya paling nyenyak." Celetuk Vivian.

"Ssstttt!" Ujar Chelsea menyuruh diam, Kak Bianca pun ikut tersenyum.

"Demi apa sih, Ren? Lo cantik banget sumpah!" Ujar Tifanny.

"Iyaa, Ren. Udah kaya princess lo, cantik banget!" Sambung Vivian memandang kagum kearah temannya itu.

"Ah makasih banyak, tapi udah ah gue malu tau." Ucap Lauren pipinya memerah.

"Makin tergila gila aja nih pastinya si Kevin ngeliat lo hari ini." Ledek Chelsea sambil mengedipkan sebelah matanya.

"Cantik kan? Siapa dulu dong Kakaknya." Ujar Kak Bianca tiba-tiba ikut bicara karena sedari tadi dia diam aja.

"Iyaa kakak cantikk!" Ujar mereka semua bersamaan.

Akhirnya sekitar 2 jam kemudian, keempat gadis itu selesai berdandan mereka terlihat cantik dengan balutan gaun yang anggun khas para remaja.

Keempat gadis itu terlihat sangat senang dan sudah rapi, tapi lain halnya dengan Kak Bianca dia terlihat capek dan pegal rambutnya sudah acak acakan dia sedang terbaring di kasur adiknya itu.

"Enak kalian happy udah rapi gitu. Lah kakak pegel banget dandanin kalian berempat selama 2 jam. Hufftt!" Ujar Kak Bianca menghembuskan nafas panjang.

"Tenang kak. Sebagi ucapan terimakasih nanti kita berempat bakalan traktir kakak. Okey!" Ujar Lauren membujuk Kakaknya.

"Awas yaa tar kakak tagih janji kalian." Jawab Kak Bianca masih berbaring.

"Btw, riasan Kakak bagus banget. Aku sukaaa! Makasih yaa." Ucap Chelsea.

Dua DimensiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang