Balik Jakarta

3.7K 731 288
                                    

Setelah tiga hari habis lebaran dan acara lamaran yang sebelumnya gapernah terpikirkan oleh Lisa, hari ini dia sama kedua saudaranya harus pulang ke jakarta. Lisa kemarin sempet dihubungin sama Rose, kalau ada sesuatu hal yang penting mengenai butik. Jihyo dan Yuju masih di kampung halaman masing-masing, ada kendala yang ngebuat mereka belum bisa balik ke Jakarta.

Kalau ngandalin Rose doang, gadis itu ngga bakal sanggup katanya. Mina berakhir di Bandung, gadis itu dijodohin sama ayahnya sama anak temennya. Jadi Rose bener-bener sendirian, dan dari situlah dia minta Lisa karena memang harapannya cuma Lisa.

"Sorry banget ya Lis, gue tau kalau sebenernya lo belum rela kan balik ke sini. Soalnya kudu LDR sama mas calon," ucap Rose yang langsung di toyor sama Lisa.

"Santai elah, ini kan tanggung jawab gue juga"

"Lo sebulan disana jadi bijak gini ya, ngga heran kalau pulang-pulang udah di hak paten orang."

"Bacot lo" jengah Lisa.

"Ihhh kasar!"

Btw, emang Lisa cuma balik sama dua saudaranya yang balik duluan ke Jakarta. Ayah sama Bunda masih sibuk ngurusin sesuatu hal, tentang bisnis eyang yang bakal di alih wariskan ke ayahnya.

Lisa juga udah sempet pamit sama temen-temennya di sana, terutama sama Wonwoo. Kemarin pemuda itu bahkan sempet nawarin buat nganter ke Jakarta. Tapi sama abang ditolak, karna abang sama Lucas juga udah mau pulang. Abang udah kelamaan ninggalin kerjaannya, sedangkan Lucas udah kangen sama ternak lelenya.

Iya, Lucas punya ternak lele yang ngga jauh dari rumah. Dari hobi yang suka banget miara ikan lele, malah sekarang jadi peluang bisnis buat dia. Lumayan buat ringanin biaya idupnya, biar ngga cuman jadi beban keluarga. Soalnya tingkahnya aja udah jadi beban tersendiri.g

"Mereka minta ketemu waktu makan siang bareng, sekalian lunch dan bahas tentang kontrak kerja sama."

Lisa mengangguk, ditangannya terdapat sebuah map berisi surat ajuan kerja sama dengan butik milik Lisa dan sahabat-sahabatnya.

"Kalau kita bisa jalin kerja sama ini, kita bakal untung gede juga sih, Lis."

Rose kembali bicara, ia menyodorkan ipad ditangannya yang menampilkan profil dari sang calon partner bisnisnya. Ia membaca dengan seksama, sebelum sebuah foto yang tak lagi asing baginya muncul dan sukses membuatnya terkejut.

"Je..."

Rose menoleh, "hm?"

Lisa nyodorin ipad ditangannya pada sang sahabat, "lo tau dia siapa?"

"Tau, dia itu model sekaligus orang yang punya brand gede itukan? Awalnya gue juga kaget, orang kaya dia mau jalin kerja sama bareng butik kita yang bahkan ngga ada apa-apanya ini, makanya tadi gue bilang kalau kita bakal dapet untung besar."

"Dia masih dalam lingkup keluarga mas Wonwoo" ujar Lisa tanpa menanggapi lebih ucapan Rose.

"Hah?"

"ANJI- Heh serius? Gila, se sultan apasih calon suami lo itu? Backingan keluarganya kok pada ngga maen-maen gini?!" seru Rose mengkaget. Terlampau shock mendapati fakta jika calon suami dari sahabatnya itu bukan orang sembarangan, meski dia tau jika pemuda yang melamar Lisa itu juga keluarga kerathon, yang berarti keluarga kolongmerat.

Batinnya menjerit, semoga jodoh dia kayak jodohnya Lisa.

"Iya, soalnya kemarin waktu acara lamaran sempet ngobrol bentar sama beliau."

Mengkejutkan sekali epribadeh.

"Tapi sa, lo bakal tetep ambil kan?" Pertanyaan dengan ada ragu itu terdengar ditelinga Lisa, gadis itu menatap Rose sebelum mengangguk. "Professional, Rose." jawabnya tegas.

Dan Rose mengerti. Lisa memang selalu profesional dalam bekerja, maka dari itu meski dalam usia masih muda mereka cukup memiliki banyak rekan yang selalu puas akan kerja sama dengan butik mereka ini.

"Si Mina gimana?" tanya Lisa. Tangannya masih sibuk menggeser layar iPad itu dengan tatapan yang tak beralih sedikitpun.

"Eh iya, masihan jaman ya sekarang ini jodoh-jodohin gitu? Gila sih, kalau gue sih ogah banget. Kecuali kalau cowok yang dijodohin sama gue macem Park Ceye eksoh."

Toyoran didapat Rose dari Lisa, "halu teros! Itu sama juned kapan resminya?"

"Najis! Ogah banget gue sama modelan toa amazon kek dia" gerutunya sebal. Hih, ngga lepel ya dia sama june tuh. meski dimuka bumi ini tinggal June sama Ceye eksoh, Rose bakal dengan mantab milih Ceye eksoh. Jelaslah, Ceye lebih berduit, hehehe.

"Mulai gila nih anak." gumam Lisa saat melihat Rose yang tengah cengar-cengir sendiri.

Abis itu dia milih buat ngga peduliin Rose dan sibuk dengan ponselnya, membalas pesan dari sang calon suami. Asoy.

°°°

Agak membosankan ternyata mwehehe
Komen bisa 200 bakal double up!
Spam ayo spam!

Lova

MudikTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang