Lebaran

4.4K 813 51
                                    

Puasa telah usai, setelah satu bulan penuh umat muslim melaksanakan ibadah puasa. Tepat hari ini adalah hari kemenangan mereka, Lebaran.

Lisa sudah mandi dan sudah selesai sholat subuh, bahkan kini ia sudah tampil cantik dengan baju dan sedikit make up tipis diwajahnya. Ia membuka lemarinya, mengambil mukena yang baru dan selesai dicuci serta disetrika kemarin.

Ia menentengnya keluar, ketika ia membuka pintu dirinya langsung disambut oleh salah satu adiknya yang sudah terlihat tampan menggunakan baju koko yang selaras dengan milik eyang, ayah, abang dan Lucas.

"Taa icaaa!" pekik Jaemin keras dengan tangan yang terulur minta untuk digendong. Namun sebelum Lisa meraih tubuh kecil adiknya, Jaemin sudah lebih dulu melayang, membuat balita kecil itu memekik.

*Kak Lisa

"Tasss atall!" sungut Jaemin dengan raut marahnya, ia bahkan menggeplak pelan wajah sang kakak ketiga dengan tangan mungilnya.

*Lucas nakal

Fokus Jaemin kembali teralih pada sang kakak kedua, tangannya kembali terulur. "Endoong tataaa!" rengeknya sambil melonjakan tubuhnya yang masih dalam gendongan Lucas, membuat pemuda itu sedikit kewalahan menjaga tubuh adiknya agar tidak terjatuh.

"Loh kok udah gede masih minta digendong kakak sih? Katanya Jaemin udah gede, ngga boleh dong minta gendong sama kakak mulu. Nanti kasian kak Lisa nya keberatan gendong adek gimana?"

Bunda yang baru datang bareng Jeno yang kini udah terlihat rapi juga, adik nya satu itu terlihat makin tampan apalagi ketika senyum lucunya terulas.

"Eno anteng tan ta?" untuk Jeno, balita itu memang sudah lumayan lancar berbicara ketimbang Jaemin.

*Jeno ganteng kan ka?

Lisa yang mendapatkan pertanyaan itu langsung seketika tertawa, Jeno kalau kebanyakan diasuh sama Lucas ya begini hasilnya. Jadi narsis banget.

"Nyo yyek!" sambar si bungsu dengan ekspresi mengejek.

*Jeno jelek!

Mendengar itu, Jeno langsung merengut. Sebal dengan Jaemin, dalam hatinya ia tak akan mau bermain lagi sama Jaemin. Biar saja nanti jeli milik Jaemin ia ambil, atau nanti Jeno akan memasukan kecoa kedalam pampers milik Jaemin hingga adiknya itu menangis. Tak apa, Jeno sedang kesal saja.

"Emin engeng! Nta endong muyu!"

*Jaemin cengeng! Minta gendong mulu!

Melihat akan terjadinya perdebatan diantara kedua anak kembar itu, sang bunda langsung memisahkan. Setelahnya mereka berangkat bersama menuju masjid untuk shalat raya Idhul Fitri. Jaemin anteng dalam gendongan si kakak sulung, dalam perjalanannya balita itu tak hentinya mengoceh banyak hal. Membuat keluarganya tertawa. Sedangkan Jeno lebih anteng digendongan ayah, tadi Lucas udah nawarin gendong Jeno, tapi malah ditolak karna katanya Lucas nakal, suka cium pipi Jeno.

Dipertigaan sebelum masjid raya, keluarga eyang berpapasan dengan keluarga si mas Wonwoo. Lisa tiba-tiba bersemu ketika pandangannya bertemu tatap dengan pemuda itu, sedangkan Wonwoo tersenyum manis.

Berakhir kedua keluarga itu berjalan bersama, Wonwoo dengan Lisa berjalan berdampingan dibarisan paling akhir. Sedangkan didepan mereka ada Somi dan Lucas yang sejak tadi tak henti-hentinya mendebatkan sebuah hal.

"Dek Lisa cantik, lebih cantik pas pake kerudung gini."

Lisa kembali bersemu, dari ekor matanya ia melirik penampilan si mas yang terlihat begitu tampan dan menawan.

"Mas duluan ya, adek jalannya hati-hati" ucap Wonwoo setelah mereka sampai dipintu masjid. Keduanya berpisah, Wonwoo menuju saf laki-laki dan Lisa ke saf perempuan.

Jeno ikut bareng sama ke barisan saf perempuan, balita itu sudah kembali mengantuk sehingga ia kini sudah dalam posisi tertidur diantara dirinya dan sang bunda. Sedangkan eyangnya ada disisi lain Lisa, sedang berbicara dengan entah siapa.

Jangan tanya kemana Jaemin, bocah kecil super aktif itu tentu saja mengikuti sang ayah. Duduk anteng dipangkuan eyang akung sembari lanjut berceloteh banyak hal.

"ntu ma yya ppa?" tanyanya sembari jari mungilnya menunjuk kearah speaker masjid yang sejak tadi mencuri perhatiannya. Iya, bocah itu penasaran akan benda yang mengeluarkan suara tersebut.

"Speaker, Jaemin tau ngga?"

"Ahuu" angguk bocah itu. Ngga bohong kok, Jaemin emang tau itu speaker, kan tadi diberitahu eyang.

"Jadi mau kerumah nanti malam?" Chanyeol bertanya pada pemuda disampingnya.

Wonwoo mengangguk, "iya mas, dirumah mas bakal sibuk ndak yo kalau malam nanti?"

"Emang mau bawa siapa aja kerumah?"

"Keluarga mas, dari pihak Rama kalih Bunda"

Chanyeol tersentak sedikit, sedangkan Lucas langsung melongokan wajahnya. "Weh, bakal didatengin orang kerajaan dong kita nanti malam!"

Pletak!

"Kerathon Kas!" ujar Chanyeol. Sedangkan Lucas mendengus, "sama aja artinya!"

"Sakarepmu!" dengus Chanyeol yang kini kembali menatap Wonwoo, "ya ngga tau, hari pertama lebaran mungkin kumpul keluarga. Disini masih kaya dulu kan, halal bihalal nya pas waktu pagi sampe sore?"

*Terserahmu!

Wonwoo mengangguk, emang acara halal bihalal yang dimaksud itu saat para tetangga saling berkunjung dari rumah satu kerumah lainnya. Dan rumah eyang emang biasanya selalu rame saat hari pertama lebaran bahkan sampai hari kelima, maklum eyang orang yang dihormati banyak orang.

"Ya nanti tak jajal takok ro eyang uti " kata Chanyeol, "beliau yang lebih paham soal beginian."

*Aku coba tanya sama eyang uti.

"Inggih mas"

°°°

Siap-siap untuk say goodbye yuk!
Tinggal beberapa chapter bakal end nih!
Untuk book story pengganti, udah aku sediain dan sempet minta vote dari kalian!

Untuk vote tertinggi bakal aku up lebih dulu, dan lainnya nanti bakal di up setelah satunya tamat.

Ada dua story, genrenya idol life sama fantasi, kalau kalian yang belom liat wall ku bisa vote juga disini.
Btw, ayo kasih aku semangat dong biar makin rajin up nya!  Aku lagi kena virus malas buat nulis ( ⚈̥̥̥̥̥́⌢⚈̥̥̥̥̥̀)

See you!

Dari bininya Joshua Hong!

Lova

Btw, di real life aku belom nikah betulan ya, jangan ada yang salah paham lagi🤣🤣

MudikTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang