SAH!

4.6K 692 105
                                    

Ijab kabul baru saja selesai beberapa menit yang lalu, rasanya beban tak kasat mata yang menimpa Lisa belakangan ini luruh seketika, tergantikan oleh rasa lega yang luar biasa.

Hatinya bergemuruh hebat, tatkala bibir sang suami mendarat dikening cantiknya, yang kini poni anti badainya hanya terhelai tipis. Ah, rasanya pipi Lisa terasa panas saat menyebut Wonwoo suaminya.

Seruan menggoda terdengar dari para sahabat-sahabatnya yang tak ada akhlak, apalagi Mina dan suaminya yang langsung datang selesai acara bulan madu mereka.

"Mba Lisa, nanti minta bulan madunya yang jauh ya, ke pulau-pulau yang mahal. Biar duit mas Wonu ngga numpuk percuma, mubazir nanti uangnya kalau gak dihamburin mba," bisik Somi yang masih didenger sama Wonwoo. Si abang cuma mendesah pasrah, kelakuan bar-bar adiknya ini benar-benar tiruan dari sang ayah.

"Teseh alit ngartos punopo soal bulan madu kaya gitu?" Ujar wonwoo.

(Masih kecil ngerti apa)

Somi mendecih tak senang dibilang masih kecil, hei dia ini udah puber ya! Udah jadi primadona juga, buktinya Haechan sama Hyunjin kemarin rebutin dia. Padahal diakan sukanya sama Yoshi, sianak wibu yang demen banget adu bacot sama dia. Sebenernya Somi yang mancing Yoshi duluan sih~

Abis itu resepsi bakal diadakan sore sampai malam nanti, untuk siang ini Lisa diberikan waktu untuk istirahat sebentar sebelum dirias kembali.

Ngomong-ngomong mereka menggunakan adat jawa untuk resepsi, ini karena kedua pihak memang mempunyai keturunan jawa asli. Dan resepsi tetap dengan konsep yang mewah karena pihak keluarga Wonwoo meminta begitu, meskipun Lisa awalnya minta untuk di selenggarakan secara sederhana dengan kesan kekeluargaan yang kental, namun apa daya ketika mengingat jika sang suami dan keluarganya bukanlah orang sembarangan. Belum lagi dari pihak-pihak lainnya.

"Istirahat ya Nu, bener-bener istirahat! Jangan di unboxing duluan adekku, nanti aja kalau kelar acara. Kesian dia nanti sakit pas resepsi!"

Lisa rasanya pengen gampar mulut Chanyeol. Bisa-bisanya kakaknya berbicara seperti itu pada wonwoo, di depan banyak orang lagi. Hadehh.

Chanyeol terkekeh pelan, ia menghampiri sang adik dan memeluknya, "adik abang udah gede aja, udah nikah dan jadi istri orang, pula. Jadi istri yang baik, nurut sama apa kata suami! Selagi itu baik, Lisa ngga boleh ngebantah! Keras kepalanya dikurangin, jangan sampe abang denger Lisa ribut gara-gara masalah sepele. Kalau ada masalah, dibicarain baik-baik dengan kepala dingin. Ngerti kan?" Lisa ngangguk dalam dekapan sang kakak, air matanya menetes. Benar, dia sudah bersuami sekarang.

"Lisa tetep jadi adiknya Abang kan?" suara parau Lisa mengundang Chanyeol untuk terkekeh pelan. "Iya dong, selamanya Lisa tetep jadi adik abang yang paling cantik!"

iyalah adiknya cowok semua selain Lisa. cibir Lucas dalam hati. Pemuda itu buru-buru menggeser tubuh abangnya untuk berganti memeluk kakak perempuannya itu.

"Abis ini udah ngga bisa sering-sering gangguin kakak lagi dirumah deh,"ujarnya sedih. Benar-benar sedih inituh, Lucas kembali menatap kakak iparnya itu. "Mas wonu, titip kakakku ini ya, kalau dia bandel jangan main tangan, nyubit atau jewer sekalipun gaboleh. Mending kurung aja dikamar seharian."

Lisa udah mau terharu denger ucapan adiknya, namun rautnya berubah kesal karena lagi-lagi bahasan itu yang keluar dari mulut saudaranya. Sedangkan Wonwoo hanya terkekeh, mengangguk mengiyakan.

Setelah Lucas para sahabatnya langsung menghampiri, mengucapakan kata selamat serta doa dan wejangan lainnya. kemudian Lisa dan Wonwoo digiring masuk ke kamar untuk istirahat. Lisa langsung mendudukkan dirinya dikasur, meluruskan kakinya yang terasa sedikit pegal.

"Adek, badhe siram rumiyen napa mboten?" Lisa menoleh, mendapati sosok yang kini menyandang status menjadi suaminya itu tengah berdiri didepan meja rias milik Lisa. Tangannya membuka jas dan beberapa kancing kemejanya.

(Mau mandi dulu apa ngga?)

"Mas dulu aja, aku masih mau lurusin kaki." jawabnya kalem, Wonwoo mengangguk mendengarnya. Lisa kemudian dengan inisiatif nya sendiri langsung berdiri dan mengambil satu handuk baru dari lemari, memberikannya pada sang suami –rasanya Lisa masih malu-malu menyebut kata itu.

Wonwoo balas tersenyum dengan tangan yang terulur untuk mengambil handuk itu dari tangan sang garwa.

"Matur nuwun nggih, sayang"

Lisa mengangguk dengan senyum manisnya. Kemudian membuka koper milik lelaki yang kini sudah berstatus menjadi suaminya itu. Mengambil baju ganti, dan dalaman yang berakhir membuatnya kembali bersemu. Tangannya bergetar kala memegang benda keramat itu.

"Astaghfirullah, Lisa pikiran lo kotor banget cuman liat celana dalem gini doang. Lo kan dah sering liat kolornya Lucas sama abang lo!" monolognya dalam hati. Tapi tetap saja, rasanya berbeda ketika itu bukan milik kedua saudaranya.

"Dahlah, hapus make up aja!"

***

Segini aja dulu ya, sorry buat lamanya nunggu story ini up!

See you ending chapter 👋👋

—Lova🍂

MudikTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang