Setelah melewati hari-hari dimana Lisa yang harus berkenalan dengan keluarga besar dari sang calon suami, dengan sedikit bumbu-bumbu drama yang bahkan sempat membuatnya hampir membatalkan pernikahan keduanya. Lisa kini dapat sedikit bernafas lega, pasalnya semua sudah 80% selesai.
Berbeda dengan kondisi Lisa yang sedikit berkurang beban dipundaknya, kondisi anak ketiga Siwon itu terlihat mengenaskan.
Ia benar-benar tengah gundah gulana.
Alasannya? Ya karena sebentar lagi Lisa akan menikah. Lucas senang, namun disatu sisi ia juga sedih. Lisa akan menikah, yang berarti gadis itu akan mengikuti kemanapun suaminya pergi. Lucas tiba-tiba saja tidak rela jika Lisa pergi dari rumah. Inginnya Lisa tetap tinggal dirumah mereka saja, agar Lucas tetap bisa menjahili kakaknya itu.
Sedari kecil Lucas itu selalu bergantung pada Lisa, jarak umur keduanya yang tak terlalu jauh membuat mereka tumbuh bukan hanya sebagai saudara, melainkan juga teman. Lisa itu tempat paling nyaman untuk Lucas berkeluh kesah, menceritakan segala hal yang selalu menganggu pikirannya.
"Hahhhh" suara helaan nafas pemuda itu membuat Jaemin menoleh menatapnya. Si kecil menatap polos pada sosok sang kakak yang terlihat begitu kusut.
'yukac cepelti gembel caja' batinnya mencemooh. Kemudian kembali sibuk dengan mainan baru yang dibelikan oleh Wonwoo beberapa hari yang lalu.
"LUCASS BUDEK YA??!!" teriak Lisa menggelegar. Gadis itu datang dan langsung berkacak pinggang menatap adiknya garang, membuat Lucas gelagapan dibuatnya.
"Eh.. eh- napa kak?"
Lisa mendengus kesal, "kenapa, kenapa! Lo itu gue panggilin dari tadi ya Kas, kuping dipake makanya jan cuma dibuat pajangan doang!" semburnya. Saat Lisa sibuk mengomel, Lucas memilih diam dan kembali termenung.
"Kak, nanti yang bakalan ngomelin gue kaya gini lagi siapa ya kalau lo udah nikah?" gumam Lucas pelan, namun Lisa masih dapat mendengarnya. Gadis itu akhirnya diam. Lisa langsung dapat mengerti akan suasana hati sang adik. Ia berjalan mendekat dan mendaratkan bokongnya disamping sang adik.
"Masih ada bunda, kalau aja lo lupa."
"Ya tapi beda, bunda nanti mesti bakalan lebih fokus sama sikembar."
Ah, Lisa mengerti sekarang. Sebelum kedatangan si kembar. Lucas udah terbiasa jadi anak bungsu yang dimanja. Seluruh atensi selalu ia dapatkan dengan mudah, dan ketika si kembar hadir, Lucas seperti kehilangan beberapa hal dalam hidupnya. Ia merasa kosong, namun karena Lisa selalu ada untuknya ia tak pernah mempermasalahkan hal tersebut.
"Hei, dengerin kakak baik-baik," titah Lisa lembut. "Lucas itu sudah dewasa, Lucas pasti bisa melewatinya dengan hebat dan kuat. Sekarang, tugas kakak bertambah lagi, yaitu suami dan keluarga baru kakak. Lucas juga bakal begitu jika nanti waktunya tiba. Dan prioritas utama kakak sekarang adalah keluarga baru kakak."
"Lucas masih jadi adik kakak yang paling ganteng, paling pinter dan paling kakak sayangi. Kalau Lucas ada masalah, Lucas masih bisa datang ke kakak buat cerita. Karna mau gimanapun masa depan kakak nanti, Lucas tetap jadi adik kakak dan kakak tetep jadi kakak buat Lucas. Jadi jangan sedih lagi oke?"
Lisa mewajari sikap Lucas yang seperti ini, karena ia pun dulu pernah memiliki pikiran seperti Lucas saat membayangkan jika nanti Chanyeol lebih dulu menikah dan meninggalkannya. Namun lihat, malah ia yang lebih dulu menikah.
Sedangkan Lucas merasa sedikit lega karena ucapan Lisa tadi.
***
Gatau kurang feel aja, flat aja gitu wkwk
Aku udah kurang semangat buat nulis memang.
Ini sebenernya aku bingung buat endingnya kaya gimana, karena sebenrnya banyak yang berubah dan nambah part mulu.Oke bye!
—Lova—
KAMU SEDANG MEMBACA
Mudik
FanfictionBercerita tentang keluarga Lisa yang mudik kekampung halaman sang ayah.