Ps. Banyakan narasi dan sedikit agak panjang.
.
.
.Lisa ngga tau kapan pastinya, tapi dia sadar kalau dulu sebelum hatinya jatuh pada sosok Wonwoo, ada Eunwoo yang mengisi terlebih dahulu.
Dulu keduanya dipertemukan dalam sebuah lingkaran pertemanan, dimana Eunwoo adalah sahabat dari Jaehyun yang tak lain adalah sepupu Lisa dari pihak sang bunda.
Awalnya nongkrongnya rame-rame, tapi sering berjalannya waktu keduanya makin dekat sampai di kira pacaran oleh orang-orang. Sering pula Eunwoo dan Lisa menghabiskan waktu berdua, tanpa sahabatnya yang lain. Faktanya Lisa memang menaruh harapan untuk sebuah hubungan tersebut, namun kenyataannya ia malah harus menelan kembali perasaannya dan menyimpan dengan rapat agar semua orang tidak tahu. Yeah, kecuali keempat sahabat perempuannya.
Eunwoo bilang tak mau membuang-buang waktu pada sebuah hubungan yang tak jelas, dan semua orang mengerti akan sifat ambis dari pemuda itu. Lulus dengan cepat dan segera mendapatkan beasiswa untuk mengambil predikat spesialis.
Tapi tak semua orang tau jika Eunwoo melakukan itu semua salah satunya adalah karna Lisa. Gadis yang ingin ia genggam erat dalam sebuah jalin yang lebih serius.
Disaat ia tengah disibukan dengan masa-masa awal bekerjanya dan mantap ingin datang pada Lisa dan keluarganya, ia malah mendapatkan kabar jika Lisa sudah dilamar oleh orang lain dan keduanya akan melaksanakan pernikahan tak lama lagi.
Perasaannya hancur, ia bahkan sampai menghindari teman-temannya dan beralasan jika ia tengah begitu sibuk. Padahal ada Minghao yang juga bekerja dalam bidang dan poli yang sama dengannya.
Eunwoo sempat penasaran akan rupa sang calon suami dari gadis yang ia cintai itu, dan saat melihat secara langsung dengan mata kepalanya sendiri, bagaimana laki-laki memperlakukan Lisa dengan begitu baik dan penuh kehati-hatian. Eunwoo merasa sedikit lega karenanya, setidaknya Lisa jatuh pada orang yang tepat. Meski ia harus merasakan pedih akan cintanya.
Sedangkan untuk Wonwoo, bertemu dengan Lisa itu sebuah berkah untuknya. Dulu ia pernah dalam masa-masa seperti Eunwoo, prinsip keduanya pun sama. Tak ingin bermain-main dalam sebuah hubungan semu, jika memang sudah pas ya tingga serius untuk diajak ke jenjang pernikahan.
Bahkan keluarganya sempat khawatir jika Wonwoo itu belok karena tak pernah sekalipun terlihat dekat dengan gadis manapun, sang Rama bahkan sudah seringkali berniat menjodohkan sang putra pada anak dari sahabat-sahabatnya. Namun pemuda itu kerap kali menolak dengan halus, ia hanya ingin memantapkan diri sebelum bertemu dengan jodohnya sendiri.
Wonwoo ingin memiliki istri seperti ibunya, secara sifat dan sikapnya. Ibu itu adalah perempuan yang hebat untuk Wonwoo dan adiknya, mendengar dari cerita sang ayah akan masa muda sang ibunda, Wonwoo langsung berkeinginan untuk menikahi gadis seperti ibunya.
Sampai ia melihat Lisa, bagaimana cara gadis itu bersikap ia langsung jatuh dalam pesona gadis itu. Gadis yang tidak sengaja ia srempet, kemudian pertemuan keduanya saat di minimarket. Melihat gadis itu menggunakan piyama lucunya membuat Wonwoo dilanda kegemasan, ia bahkan tak bisa menahan kekehannya saat gadis itu berteriak kesal pada adiknya didepan kasir.
Wonwoo benar-benar sudah jatuh pada gadis itu, maka dengan bantuan Mingyu, karena ia yang memang agak sulit memulai pergaulan dibantu sang sahabat karibnya untuk dekat dengan adik dari gadis itu, beruntung Lucas adalah sosok yang begitu easy going dan sangat mudah berbaur.
Ditambah dengan sisulung dari kelima bersaudara itu yang juga menyambut dengan baik atas keinginannya pada sang adik.
Wonwoo merasa begitu beruntung dan bahagia.
.
.
.
"Mas kenapa ndak bilang-bilang mau ke Jakarta?" tanya Lisa. Gadis itu menoleh kesamping pada sosok sang calon suami disampingnya yang fokus menatap jalan didepannya, menyetir.
Yang ditanya tersenyum tipis, "mau kasih kejutan aja sama dek Lisa, kenapa emangnya? Gak seneng tah mas ikut ke Jakarta?"
"Ihh.. bukan gitu maksudku, ya setidaknya kan Lisa bisa nyiapin apa kek buat mas Wonu"
Senyum usil terbit dibibir Wonwoo, Lisa yang melihatnya langsung kelabakan sendiri, "jangan mikir macem-macem ya mas!"
"Loh? Emang mas mikir nopo tah dek?" tanya Wonwoo dengan mimik muka yang ia buat-buat. Menyadari keusilan sang calon garwa Lisa mencebik imut, bibiarnya mengerucut lucu. Membuat Wonwoo merasa ingin menciumnya? Eh-
Suara tawa Wonwoo memenuhi dalam mobil, lelaki itu kemudian melesatkan sebelah tangannya yang bebas guna mengusak surai gadis disampingnya.
"Besok mas mau ngajak adek ketemu sama keluarga mas yang dijakarta, ngga banyak kok. Sekalian kenalan sebelum nikah nanti."
Jantung Lisa berasa mau copot, terkejut dia. Bukan soal ucapan Wonwoo, tetapi karena pemuda itu yang tiba-tiba nyondongin badan kearah dia waktu dilampu merah.
"Bismillah ya dek, insyaallah ridha Allah menyertai."
Dan terakhir adalah kecupan manis didahi sang gadis.
***
Sorry agak nunggu lama, kemarin" sempet eror draftnya.
Btw aku habis vaksin, tanganku sakit abis disuntik :'(Okee byee-!
- Lova ✨
KAMU SEDANG MEMBACA
Mudik
FanfictionBercerita tentang keluarga Lisa yang mudik kekampung halaman sang ayah.