Dekorasi khas yang digunakan sungguh memanjakan mata setiap tamu yang hadir. Nuansa gaya klasik yang berbaur sentuhan modern begitu terlihat apik. Ruangan yang begitu luas itu kini dipenuhi banyak sekali tamu undangan yang hadir. Bahkan banyak tamu dari kampung halaman sang ayah juga hadir, tentu dengan teman-teman mas Wonu yang ikut hadir.
Ngomong-ngomong soal teman, para sahabat dan teman Lisa juga sudah semua yang hadir. Bahkan termasuk Eunwoo yang hadir dengan raut tegarnya.
Mereka sudah berkumpul dalam lingkaran meja yang tersedia, beberapa juga tampak berbaur dengan teman-temannya semasa mudik kemarin.
Lisa dalam balutan pakaian yang terlihat seperti kemben tengah melakukan sesi foto terakhirnya sebelum kembali berganti pakaian. Wonwoo dari samping memperhatikan sang istri yang kini tengah mengambil solo fotonya.
Saat selesai, dengan sigap dirinya membantu Lisa yang harus berjalan pelan karena bawahannya yang melekat erat dengan kaki. (Lipa nyebutnya apa😭🙏🏻 kaya singset gitulah)
Dikamar ganti keduanya, para perias dengan sigap melepas segala atribut sebelum menggantinya dengan yang baru. Kali ini keduanya menggunakan busana modern dengan gaun pengantin yang menjadi impian Lisa sejak dulu. Rambut Lisa yang sejak tadi menggunakan sanggul kini dilepas, dirapikan kembali untuk membentuk hairstyle yang sesuai dengan tema gaunnya.
Sejak tadi tatapan Wonwoo tak lepas dari sang istri yang sedang mengganti pakaiannya, senyum di bibirnya dengan setia tersungging manis. Bahkan beberapa perias tampak salah tingkah karena kelakuan mempelai pria yang tampak begitu jatuh pada sang mempelai wanita.
Setelah selesai dengan segala pernak-pernik riasannya, Wonwoo dan Lisa berjalan bergandengan, kali ini nuansa kental dari adat jawa yang sejak tadi menyelimuti resepsi kini berganti lebih santai. Dan ini adalah sesi terakhir sebelum berakhirnya acara resepsi pernikahan mereka.
Sejak awal Lisa sudah melewati banyak prosesi adat yang ada, dan moment yang paling membekas adalah saat kedua mempelai melaksanakan sesi sungkeman kepada kedua orangtua masing-masing. (Ortu wonwoo dan ortu Lisa)
Bahkan beberapa tamu ikut meneteskan air mata saat pasangan ayah dan anak itu menangis sembari memeluk erat. Lisa begitu mencintai sosok yang menjadi cinta pertamanya.
Kedua mempelai itu kini berjalan menghampiri meja tempat teman-temannya berada, dengan salah satu tangan Wonwoo yang menggenggam erat tangan Lisa dan yang satunya memeluk erat pinggang ramping sang istri. Dimana sejak awal mereka mulai datang menyapa keluarga dan tamu-tamu yang lain, posisi Wonwoo sama sekali tak berubah.
"Senyum makin lebar ya, mas..." Kun menyeringai menggoda, terlebih dia dan teman-teman yang lain terus menerus hal yang jarang mereka lihat. Yaitu dimana seorang Raden mas Wonwoo tersenyum lebar tanpa henti.
"Selamat ya buat kalian berdua, " kali ini ucapan dari Eunha datang dan diikuti oleh yang lainnya.
Lisa dan Wonwoo tentu saja mengucapkan banyak terimakasih.
"Buset Lis, sering-sering dah lu nikah kalau souvernir nya kaya gini," sontak saja ucapan June langsung dihadiahi geplakan kasar dari Jihyo yang kebetulan berada didekat pemuda itu.
"Mulut lo dijaga ya!" sembur Jihyo galak.
June meringis sembari mengelus kepalanya yang terasa sedikit berdenyut. Sedangkan Lisa yang tadi sempat menahan amarahnya berakhir lega saat Jihyo mewakili dirinya untuk memukul June.
Wonwoo tersenyum tipis menanggapi.
Tapi, siapa yang tak tergoda saat melihat souvernir yang tersedia untuk para tamu yang datang. June bahkan tergiur untuk meminta lebih dari satu pada Lisa.
"Sa, selamat buat lo dan mamas lo ya, semoga keponakan gue cepet hadir, hiks" Rose sesenggukan, nyatanya dia belum sepenuhnya siap jika harus ditinggal menikah oleh para sahabatnya. Mungkin mereka masih bisa berkumpul bersama, tetapi tentu saja rasanya tak lagi sama seperti dulu waktu masih menjadi wanita single.
Lisa tersenyum lembut, jemarinya dengan cepat menghapus buliran air mata dipipi Rose, "habis ini, giliran lo, Yuju sama Jihyo ya." candanya.
Dan satu persatu dari mereka kembali mengucapkan kata selamat untuk kedua pengantin, bahkan Eunwoo juga terlihat tersenyum tulus dan mengatakan jika dirinya sekalian pamit karena hendak pindah tugas diluar negeri.
.
.
.
Acara telah selesai dari beberapa jam yang lalu, kebanyakan tamu sudah pulang dan tamu dari desa sudah disediakan fasilitas kamar dihotel tempat acara berlangsung. Tentu saja, jarak yang begitu jauh jika harus bolak-balik. Meski ada transportasi yang lebih cepat. Contohnya kereta atau pesawat. Mereka tak mungkin menyia-nyiakan, apalagi Mas Wonwoo sampai memyewa satu hotel penuh untuk 3 hari kedepan. Lisa menganggap itu terlalu berlebihan, tapi melihat banyaknya keluarganya dan keluarga Wonwoo ia kembali menelan kata-katanya.
"Istirahat mawon nggih, mas tau dek Lisa capek." Wonwoo mengerti jika Lisa capek, namun mengingat jika ini adalah malam pertama mereka sebagai seorang pasangan sah tentu saja membuat gadis itu merasa bingung. Satu sisi dirinya yang begitu kelelahan, satu sisi yang lain dirinya mempunyai tanggung jawab memberi hak untuk suaminya. Terlebih, dari acara pingitan beberapa waktu lalu ibu, uti dan beberapa bulik nya ikut menasehati dan membahas hal ini.
* Istirahat aja ya
"Gapapa, tilem mawon nggih. Mas juga capek, bisa kapan-kapan," Wonwoo berujar menenangkan.
*Tidur aja ya
Akhirnya Lisa memilih menurut, dia menyamankan posisi dirinya berbaring disebelah sang suami. Wonwoo segera merapatkan jarak dengan memeluk Lisa dengan erat setelah istrinya itu berbaring dengan nyaman. Sebelah tangannya ia gunakan untuk bantalan Lisa, dan sebelah lainnya melingkar dengan erat dipinggang sang istri.
"Sugeng dalu, sayang" bisikan pelan mengantarkan dalam lelap.
*Selamat malam
°°°
Halo, maaf untuk waktu yang lama🙏🏻
- Lova ✨

KAMU SEDANG MEMBACA
Mudik
FanfictionBercerita tentang keluarga Lisa yang mudik kekampung halaman sang ayah.