Lucas

5K 879 23
                                    

Lucas melongo, menatap si pemuda asli Jogja yang kini juga tengah menatap dirinya tanpa henti.

"Hah?" kata pertama yang keluar dari mulut Lucas bikin Vernon yang ada disampingnya terbahak. Pemuda bule yang sebenernya ngga bule itu ngakak karna raut muka si Lucas luar biasa anehnya. Kalau kata anak gaul sekarang, memeable.

"Lah? Mas Wonwoo mau jadi ipar Lucas?" tanya pemuda itu ragu, "serius?" Wonwoo mengangguk mantab. Lucas yang melihat itu makin merasa bingung dan aneh sendiri. Ia menggaruk belakang kepalanya yang tiba-tiba gatal sekali.

"T-tapi mas Won, abang Lucas udah ada gebetan."

Jawaban Lucas sukses bikin semua yang ada disana terdiam. Bahkan Wonwoo sampai berkedip beberapakali. Dan terakhir tawa Mingyu pecah begitu saja, disusul tawaan oleh yang lain.

"Kas, kas... Mbok nak goblok disitik-sitikno toh *le," ujar Kun sambil ketawa. Sedangkan Doyoung udah sampai mau sujud rasanya, perutnya kram karna banyakan ketawa. Ini mereka semenjak ada si Lucas sering banget dibuat ketawa kaya gini. Emang, anak Jakarta satu ini moodboster bagi mereka.

(Kas, kas... Ya kalau goblok disedikit-dikitin dong /*le )

Joshua nepuk bahu Lucas pelan, "bukan gitu maksudnya Kas! Si mas Wonu mau jadi iparmu ya kalau sama mbakmu, *udu ro mas mu!"

(Bukan sama abang mu!)

"Oh hehehe" Lucas nyengir sambil natep Wonwoo yang cuma senyum kalem.

"Ya kalau mas wonu mau, silahkan deketin kakak Lucas, tapi kalau dianya ngga mau jangan dipaksa ya mas." ujar Lucas.

"Jangan disakitin juga, apalagi sampai bikin dia patah hati dan nangis. Lucas yang bakalan nyari mas wonu dan ngehajar mas wonu," meski rautnya terlihat tengah bercanda, tapi mereka tau jika pemuda itu tengah serius. Mereka memang belum lama mengenal, namun dilihat dari segala tingkah laku Lucas, anak itu merupakan anak yang tak banyak tingkah seperti kebanyakan dari anak kota lainnya. Meski tetep banyak kelakuan nyeleneh nya.

Contoh saja waktu itu, mereka tengah asik bermain. Ditengah permainan Lucas mendapatkan telepon entah dari siapa. Pemuda itu bahkan langsung pamit pulang ketika disuruh untuk pulang. Sama sekali tak ada bantahan.

Wonwoo tersenyum tulus, tangannya terulur untuk menepuk bahu pemuda tinggi itu. "Tenang aja, mas baru mau mantepin diri dulu."

"Oh, lagi pula mas harus nakhlukin bang Chanyeol dulu. Soalnya ketimbang ayah, abang yang paling susah buat kasih restu." Ujar pemuda itu santai.

"Hla kalau kamu gimana Kas?" tanya Doyoung penasaran.

Lucas nunjuk dirinya sendiri, "gue bang Doy? Santai kalau sama Lucas mah, asal ngga main-main aja."

Abis itu suasana disitu ramai oleh gelak tawa yang tercipta.

.

.

.

Lucas pulang bareng Wonwoo jalan kaki, soalnya ngga ada yang bawa kendaraan juga sih. Apalagi rumah mereka emang lumayan deket juga. Sebenarnya tadi ada Mingyu dan Kun juga, tapi mereka milih buat ke rumah pak RT dulu, mau ada sesuatu yang perlu diurus.

"Mbak mu itu orangnya gimana Kas?" Wonwoo memecah keheningan yang tercipta diantara mereka.

"Kak Lisa?" ujar Lucas sedikit meragu, "hm, sebenarnya anaknya baik sih, sayang keluarga juga. Cuma buat sifat dia agak keras kepala, jadi mas Wonu kudu sabar-sabar ngehadepin dia."

"Itupun kalau mas Wonu jadi mau sama kakak Lucas sih." Laniutnya.

Wonwoo terkekeh, pemuda tampan itu kemudian mengangguk paham. Sudah cukup paham akan sifat gadis yang ia sukai.

"Makasih untuk info dan restunya ya Kas, doain mas nanti lancar deketin mbak kamu."

"Amin, santai ae mas. Semoga lancar deh."

°°°

Entahlah ngga yakin sebenernya bakal selesai sebelum lebaran.

Dahlah ku mager sebenarnya, gak feel yodah ye...
Paypaypay...

- Lova♡

MudikTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang